Banjar, serta dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi. Selain itu menerima kedelai langsung dari petani di wilayah Bandung. Cara
pembayaran yang dilakukan pedagang besar adalah nota dan tunai. Pedagang besar melakukan kegiatan penjualan kedelai baik secara
langsung ke pengrajin tahutempe dan pedagang pengecer di daerah Bandung, maupun pengiriman ke luar propinsi Jawa Barat. Informasi harga yang dimiliki
pedagang besar merupakan informasi terbaru, karena pedagang besar berhubungan langsung dengan penentu harga pasar yaitu pedagang pengecer.
Fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan pedagang besar propinsi adalah fungsi pertukaran yaitu pembelian dan penjualan, fungsi fisik yaitu penyimpanan, serta
fungsi fasilitas yaitu penanggungan resiko penyusutan, pembiayaan transportasi dan informasi pasar.
f. Pedagang Pengecer
Pedagang pengecer merupakan lembaga tataniaga yang menerima pasokan kedelai dari pedagang besar untuk dijual langsung kepada konsumen akhir.
Banyaknya kedelai yang dibeli disesuaikan dengan skala usaha dagang yang dimiliki pedagang pengecer. Umumnya pedagang pengecer menjual kedelai untuk
konsumsi, tetapi ada juga pengecer yang menjual kedelai untuk benih. Pembayaran yang dilakukan oleh pedagang pengecer dengan cara tunai.
Pedagang pengecer melakukan fungsi-fungsi tataniaga adalah fungsi pertukaran yaitu pembelian dan penjualan, fungsi fisik yaitu penyimpanan dan
pengangkutan dari pedagang besar ke pedagang pengecer, serta fungsi fasilitas yaitu penanggungan resiko penyusutan, pembiayaan transportasi dan informasi
pasar.
6.3 Struktur dan Perilaku Pasar 6.3.1 Struktur Pasar
Struktur pasar dapat diidentifikasi dengan melihat jumlah lembaga tataniaga, kebebasan untuk keluar masuk pasar yang dialami oleh para pelaku
pasar, sifat produk yang diperjualbelikan dan informasi pasar yang diperoleh. Struktur pasar yang dihadapi oleh para pelaku pasar dalam tataniaga kedelai
adalah sebagai berikut:
a. Petani dan Pedagang Pengumpul, Pedagang Kecamatan serta Pedagang Kabupaten
Petani berperan sebagai penjual dan yang berperan sebagai pembeli adalah pedagang pengumpul, pedagang kecamatan dan pedagang besar. Kedelai yang
diperjualbelikan umumnya homogen yaitu kedelai varietas Dapros. Dilihat dari struktur pasar yang dihadapai pedagang pengumpul memiliki posisi tawar yang
lebih baik dari petani, sedangkan pedagang kecamatankabupaten posisi tawarnya lebih baik dari pedagang pengumpul.
Petani dalam memasarkan hasilnya tidak menghadapi hambatan karena petani dengan mudah menjual kedelai kepada pembeli, sedangkan pedagang
pengumpul menghadapi hambatan pada waktu bukan musim tanam kedelai dan keterbatasan modal. Hambatan yang dihadapi pedagang kecamatan dan pedagang
kabupaten adalah harus memiliki modal yang kuat dan memiliki relasi yang luas agar dalam pemasaran kedelai berjalan dengan lancar. Sumber informasi tentang
harga dibawa oleh pedagang sehingga penentu harga dilakukan oleh pihak pedagang. Akibatnya petani hanya berperan sebagai price taker dan tidak
memiliki posisi tawar yang kuat dalam penentuan harga.
b. Pedagang Pengumpul dan Pedagang Besar