Biaya penyusutan alat dihitung dengan cara membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa yang ditafsirkan dibagi usia ekonomi dari alat
tersebut. Secara matematis biaya penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut :
dimana : Nb = Nilai pembelian Rp
Ns = Nilai sisa Rp N = Umur ekonomi alat tahun
4.4.2 Analisis Saluran Tataniaga Kedelai
Analisis saluran tataniaga digunakan untuk menelusuri saluran tataniaga kedelai dari produsen sampai ke konsumen akhir. Analisis ini dapat
menggambarkan secara keseluruhan pola saluran tataniaga kedelai yang terjadi pada daerah penelitian.
4.4.3 Analisis Struktur Pasar
Struktur pasar dapat dianalisis melalui beberapa indikator, yaitu: 1 jumlah pedagang di setiap level tataniaga, 2 keadaan atau kondisi produk, 3
mudah atau sukar untuk keluar-masuk pasar, dan 4 tingkat informasi yang dimiliki oleh pelaku dalam tataniaga, seperti biaya, harga dan kondisi pasar
diantara pelaku pasar.
4.4.4 Analisis Marjin Tataniaga
Marjin tataniaga merupakan perbedaan harga yang diterima petani produsen dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Untuk menganalisis
marjin tataniaga dalam penelitian ini, data harga yang digunakan adalah harga di tingkat petani dan harga di tingkat lembaga tataniaga, secara matematis rumus
Biaya Penyusutan = n
Ns Nb
−
yang digunakan dalam perhitungan marjin tataniaga Dahl and Hammond, 1977, yaitu:
dimana: M
m
= Marjin tataniaga di tingkat petani Pr
= Harga di tingkat kelembagaan tataniaga dari petani P
f
= Harga di tingkat petani Berdasarkan rumus di atas, marjin pada setiap tingkat lembaga tataniaga
dapat dihitung dengan menghitung selisih antar harga jual dengan harga beli pada setiap tingkat lembaga tataniaga, dapat dirumuskan sebagai berikut:
dimana: M
mi
= Marjin tataniaga pada setiap tingkat lembaga tataniaga Ps
= Harga jual pada setiap tingkat lembaga tataniaga P
b
= Harga beli pada setiap lembaga tataniaga Marjin tataniaga mengandung komponen biaya dan komponen
keuntungan, maka:
dimana: c = biaya tataniaga
= Keuntungan lembaga tataniaga Berdasarkan analisis marjin tataniaga di atas, maka untuk setiap saluran
tataniaga dapat dilihat persentase pangsa marjin setiap pelaku pasar dengan menggunakan rumus:
Pangsa pasar digunakan untuk melihat berapa besar marjin yang diperoleh pelaku pasar untuk setiap saluran tataniaga yang ada. Saluran tataniaga yang
M
m
= P
r
– P
f
M
mi
= P
s
– P
b
Mm = c +
100 x
n TotalMarji
saran MarjinPema
in PangsaMarj
=
efisien ditunjukan oleh perolehan marjin setiap pelaku pasar yang merata. Besarnya persentase net marjin yang diperoleh setiap pelaku pasar untuk masing-
masing saluran tataniaga digunakan rumus:
Net marjin digunakan untuk mengetahui penyebaran marjin keuntungan pada setiap pelaku pasar untuk setiap saluran tataniaga.
4.4.5 Analisis Bagian Harga yang Diterima Petani