Farmer s Share Net Marjin

Pada setiap saluran tataniaga, pelaku pasar yang memperoleh pangsa marjin dan net marjin yang nilainya cenderung merata adalah pedagang kecamatan, pedagang kabupaten dan pedagang propinsi. Hal ini karena tujuan pemasaran dari ketiga pedagang tersebut sudah ada. Berbeda dengan pedagang pengumpul dan pengecer, perolehan net marjin berbeda-beda tergantung kepada siapa mereka menjual kedelainya.

6.4.3 Farmer s Share

Farmer s Share digunakan untuk membandingkan harga yang dibayarkan konsumen akhir dan dinyatakan dalam persentase. Farmer s Share berhubungan negatif dengan marjin tataniaga, artinya semakin tinggi marjin tataniaga maka bagian yang akan diterima petani semakin rendah. Berdasarkan kedelapan saluran tataniaga yang dibahas, maka dapat diketahui tingkat Farmer s Share yang diterima petani Tabel 23. Tabel 23 Total Marjin, Total Biaya, Total Keuntungan dan Share pada Setiap Lembaga tataniaga di Kecamatan Ciranjang, Tahun 2008 Saluran Total Marjin Total Biaya Total Keuntungan A B C D E F Rp 1 004.40 97.00 907.40 1 24.50 2.37 22.3 75.50 85.37 100.00 Rp 1 004.40 105.33 899.07 2 24.50 2.57 21.93 75.50 85.37 Rp 1 404.40 185.33 1 219.07 3 31.21 4.12 27.09 68.79 77.78 100.00 100.00 Rp 3 404.40 279.00 3 125.40 4 52.38 4.29 48.08 47.62 53.85 76.92 88.89 100.00 Rp 3 904.40 409.00 3 495.40 5 55.78 5.84 49.93 44.22 50.00 71.43 91.43 Rp 1 000.00 137.00 863.00 6 22.22 3.04 19.18 77.78 88.89 100.00 Rp 3 000.00 199.00 2 801.00 7 46.15 3.06 43.09 53.85 72.92 100.00 Rp 3 400.00 326.00 3 074.00 8 48.57 4.86 43.91 50.00 71.43 91.43 100.00 Ket: - Persentase share pelaku pasar berdasarkan harga jual di tingkat pelaku pasar dibandingkan dengan harga yang dibayarkan konsumen - A = Share Petani, B = Share P. Pengumpul, C = Share P. Kecamatan - D = Share P. Kabupaten, E = Share P. Propinsi, F = Share P. Pengecer Nilai Farmer s share dari seluruh tataniaga yang ada berkisar antara 44.22 sampai 77.78 persen. Farmer s share terbesar terjadi pada saluran tataniaga enam yaitu sebesar 77.78 persen. Bagian terkecil terjadi pada saluran tataniaga lima yang merupakan saluran tataniaga terpanjang dalam tataniaga kedelai dari Kecamatan Ciranjang ke konsumen akhir. Berdasarkan Tabel 23 diketahui nilai farmer s share dari seluruh tataniaga yang ada terlihat masih rendah dibanding dengan bagian yang diterima pelaku tataniaga. Hal ini menunjukkan posisi tawar petani masih lemah dibanding dengan pelaku tataniaga lainnya. Dilihat dari nilai Farmer s share yang diperoleh pada setiap saluran tataniaga dapat diketahui bahwa saluran tataniaga yang efisien adalah saluran tataniaga enam karena dilihat dari total marjin tataniaga yang dikeluarkan rendah.

6.4.4 Rasio Keuntungan dan Biaya