Fish Sanctuary suaka perikanan di Ekosistem Estuari

31 Model ini menjabarkan bahwa sebuah komponen sistem ekologi yakni sumberdaya A yang digunakan oleh beberapa penggunasistem sosial pengguna sumberdaya B, dan penyedia infrastruktur publikC. Infrastuktur publik D menggabungkan dua bentuk kapitalmodal yakni fisik dan sosial. Modal fisik meliputi hasil rekayasa, dan modal sosial berupa aturan yang digunakan untuk mengatur dan mengelola. Disamping ke 6 aspek terkait dengan sub sistem dalam SSE juga mencakup adanya gangguan baik eksternal berupa gangguan biofisik panah 7 dan gangguan sosial ekonomi panah 8, dan gangguan internal. Dalam tataran operasional, konsep SSE biasanya dijabarkan dengan berbagai variabel yang mengkarakterisasikan dinamika manusia, masyarakat dan alam Ostrom 2007; Chazal et al. 2008 Tabel 2. Tabel 2. Variabel dalam kerangka analisis SSE Ostrom 2007 Pengaturan Sosial Ekonomi, dan Politik S S1-pembangunan ekonomi; S2-trend demografi; S3-stabilitas politik; S4-Kebijakan pemerintah; S5-ketersediaan pasar Sistem Sumberdaya RS Sistem Pemerintahan GS RS1- Sektor air, hutan, ternak, ikan GS1- Organisasi pemerintah RS2- Batasan sistem yang jelas GS2- Organisasi Bukan pemerintah RS3- Ukuran sistem sumberdaya GS3- Struktur jaringan RS4- Manusia-kronstruksi fasilitas GS4- Sistem kepemilikan RS5- Produktifitas sistem GS5- Aturan Operasional RS6- Perangkat keseimbangan GS6- Aturan pilihan kolektif RS7- Prediksi dari sistem dinamis GS7- Aturan konstitusional RS8- Ketersediaan karakteristik GS8- Proses Monitoring dan sanksi RS9- Lokasi - Unit Sumberdaya RU Pengguna U RU1- obilitas unit sumberdaya U1- Jumlah pengguna RU2- Tingkat petumbuhan atau pergantian U2- Atribut sosial ekonomi pengguna RU3- Interaksi antar unit sumberdaya U3- Sejarah penggunaan RU4- Nilai ekonomi U4- Lokasi RU5- Ukuran U5- Kepemimpinankewirausahaan RU6- Tanda pergerakan U6- Normamodal sosial RU7- Distribusi wilayah dan waktu U7- Pengetahuan tentang SES U8- Ketergantungan terhadap sumberdaya U9- Penggunaan teknologi Interaksi I  Dampak O I1- Tingkat panen dari berbagai pengguna O1- Hasil pengukuran sosial efisiensi, keadilan, perhitungan I2- Pembagian informasi antar pengguna O2- Hasil pengukuran ekologi kelebihan panen, ketahanan, keberagaman I3- Proses pertimbangan O3- Eksternalitas dari SES lain I4- Konflik antar pengguna I5- Aktifitas investasi I6- Aktifitas lobby Related Ecosystem ECO ECO1-Pola iklim; ECO2-Pola Polusi; ECO3-Arus ke dalam dan keluar dari SES 32 Ostrom 2007, misalnya, menyebut variabel sektor, batasan sistem, ukuran sistem, manusia, produktivitas, keseimbangan, prediksi, ketersediaan dan lokasi untuk mengkarakterisasi sistem sumberdaya. Begitu juga dalam sistem pemerintah, unit sumberdaya, dan pengguna. Selanjutnya variabel tingkat panen dari berbagai pengguna, pembagian informasi antar pengguna, proses pertimbangan, konflik antar pengguna, aktivitas investasi, dan aktivitas lobby untuk mengkarakterisasi interaksi. Variabel hasil pengukuran sosial, hasil pengukuran ekologi dan eksternalitas dari SSE lain untuk mengkarakterisasi dampak. Sementara itu, variabel pola iklim, pola polusi dan arus kedalam dan keluar dari SSE untuk mengkarakterisasi ekosistem terkait. Sedangkan Chazal et al 2008 dan Burkharda 2012, menggunakan pendekatan matrik keterkaitan yang merupakan sebuah metode penilaian tentang kerentanan SES yang secara inplisit berhubungan dengan penilaian pengguna sumberdaya. Selanjutnya, pemahaman SSE menurut Gunderson and Holling 1998, 2002; Berkes dan Folke 1998; dan Berkes et al. 2003 menyebutkan bahwa dinamika manusia, masyarakat dan alam sebagai bagian dari sistem terintegrasi dimana interkoneksi sosial-ekologis adalah terkemuka. Kajian teori sistem sosial- ekologis adalah„... untuk memahami sumber dan peran perubahan dari dalam sistem, terutama perubahan yang muncul, di dalam sistem yang adaptif. Perubahan ekonomi, ekologi dan sosial terjadi pada kecepatan dan skala ruang yang berbeda adalah target dari analisa tentang perubahan yang adaptif ‟ Holling et al. 2002; 2005. Dengan demikian dimensi sosial merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari sistem sosial-ekologis. Gambar 5. Sistem Sosial-Ekologis, SSE Berkes and Folke 2003 Bioregion Batas perairan Ekosistem Lokal Peraturan kelembagaan Pengelolaan oleh institusi Pengelolaan lokal Pengetahuan Pemahaman 33 ALAM manusia Metabolisme Komunikasi Langsung Struktur Biofisik Masyarakat Dunia Materi BUDAYA Sistem budaya Sistem Alam Alam INTERAKSI MASYARAKAT-ALAM Gambar 5 adalah suatu penyajian visual tentang konsep sistem sosialekologis,yang menegaskan peran sentral dari pembelajaran sosial. Komponen merupakan struktur hirarkis terkait sistem ekologis dan sosial- institusional yang dihubungkan melalui pemahaman dan pengetahuan ekologis, yang kemudian diterjemahkan ke dalam praktek pengelolaan. Variasi dari perubahan sosialekologis yang memungkinkan terjadi. Dalam konteks pengelolaan wilayah pesisir, konsep ini sangat penting mengingat karakteristik dan dinamika ekosistem perairan, sumberdaya ikan dan pelaku perikanan merupakan satu keterkaitan. Hal ini didasarkan pada karakteristik dan dinamika pesisir yang merupakan suatu sistem dinamis saling terkait antara sistem manusia dengan sistem alam sehingga kedua sistem inilah yang bergerak dinamik dalam kesamaan besaran magnitude. Untuk itu diperlukan integrasi pengetahuan dalam implementasi pengelolaan wilayah pesisir. Integrasi inilah yang dikenal dengan paradigma Social-Ecological System dalam pengelolaan wilayah pesisir dan lautan Adrianto and Aziz 2006. Gambar 6. Keterkaitan antara Sistem Ekologi dan Sosial di Wilayah Pesisir dan Laut Anderies et al. 2004 in Adrianto 2006 Dari tinjauan-tinjauan yang dikemukakan oleh Anderies et al. 2004, Ostrom 2007, Gunderson and Holling 1998; 2002, Berkes and Folke 1998, dan Berkes et al. 2003 tersebut di atas, dapat disarikan pemahaman terkait dengan konsep maupun aplikasi dari analisis SSE. Dari aspek konsep, SSE mengandung pengertian jejaring dinamik interaktif yang terbentuk dari sejumlah unit sistem yang mencakup sistem ekologi sumberdaya dan ekosistemnya, dan sistem sosial