Nilai manfaat langsung Hasil dan Pembahasan

101 masing masing 0,37; 0,34; 0,18; dan 0,11 dan harga masing masing berturut turut Rp 85.000kg, Rp 40.000kg, Rp 35.000kg, dan Rp 105.000kg. Sehingga dapat dihitung nilai udang laut sebesar Rp 122.893.999.872tahun. Untuk mengetahui manfaat bersih udang laut, digunakan formulasi Yuliantoro 1997 di mana manfaat bersih meliputi keuntungan pemilik 20 dan ABK 19, nilai retribusi 5, maka nilai manfaat langsung udang laut sebesar Rp 54.073.359.943,68tahun atau rata rata sebesar Rp 6.566.715,96hatahun. o Nilai manfaat ikan Dalam kegiatan penangkapan ikan di Segara Anakan, nelayan menggunakan beberapa jenis alat tangkap yaitu jaring tek tek, jala, jaring kantong, wideywaring, bubu, dan pancing. Dalam penelitian ini penghitungan nilai ekonomi ikan dilakukan berdasarkan alat tangkap dominan yakni jaring tek tek, jaring kantong, jala, widey dan bubu sidat. Sedang pada alat pancing tidak di bahas, karena pada saat ini penggunaan pancing di estuari lebih bersifat untuk hiburan, dan bukan sebagai aktifitas utama sebegai mata pencaharian. Penangkapan ikan dengan beragam alat alat tersebut di atas rata rata dilakukan berturut turut sebanyak 259 triptahun dengan produksi 19.617 kg jaring tek tek, 76 triptahun dengan produksi 725 kgbubu sidat, 114 triptahun dengan produksi 11.183 kg jala, 117 trip dengan produksi 2.035 kg jaring kantong dan 156 triptahun dengan produksi 2.246 kg widey. Selanjutnya hasil analisis terhadap nilai manfaat langsung aktifitas penangkapan ikan oleh nelayan pada lima alat tangkap dominan tersebut, maka diperoleh hasil bahwa nilai manfaat bersih ekosistem estuari segara anakan dalam menyediakan produk ikan bagi masyarakat adalah sebesar Rp 6.109.365.071,46,- tahun atau sebesar Rp741.927,-.hatahun Tabel 47; Lampiran 12 . 102 Tabel 47. Rekapitulasi nilai manfaat ikan di Estuari Segara Anakan Alat tangkap Total Penerimaan Rphath Total biaya Rphath Manfaat bersih Rphath Total Manfaat bersih RpTh Jaring tek tek 800.729 357.462 443.267 3.650.066.508,55 Jaring kantong 120.052 89.565 30.487 251.041.798,18 Jala 297.557 188.591 108.966 897.275.612,67 Bubu sidat 337.877 193.416 144.461 1.189.557.731,81 Widey 35.137 20.391 14.746 121.423.420,25 Jumlah 741.927 6.109.365.071,46 Sumber: Data primer hasil analisis 2014 o Nilai Pembelajaran Nilai manfaat lain dari ekosistem estuari adalah pembelajaran pendidikanpenelitian. Status kawasan yang telah menjadi issu nasional, bahkan internasional, sering membuat kawasan ini dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian, bahkan pembelajaran oleh para pelajar di wilayah Cilacap. Selama tahun 2014, tercatat sebanyak 12 penelitian, dan 3 kunjungan fieltrip. Kegiatan penelitian rata rata melibatkan 1-7 orangtim rata rata 5 orang, dengan kisaran waktu rata rata 7 hari. Sedangkan kunjungan fieltrip melibatkan 30 orangtim dengan kisaran waktu 2 hari. Untuk mencapai seluruh kawasan segara anakan, biaya yang harus dikeluarkan adalah sewa kendaraan air Rp 600.000trip, dan biaya tinggal kurang lebih Rp 50.000hari. Sehingga dapat diperoleh manfaat Estuari Segara Anakan yang dibangkitkan dari nilai penelitian sebesar Rp 71.400.000tahun, dan manfaat dari pembelajaran sebesar Rp 12.600.000,-tahun atau sebesar Rp 10.201hatahun. Berdasarkan data komponen manfaat langsung hasil analisis sebelumnya, maka manfaat langsung ekosistem Estuari Segara Anakan dapat dihitung rekapitulasi manfaat dan biaya per hektar bagi masing masing manfaat langsung barang dan jasa yang dihasilkan oleh Estuari Segara Anakan, Tabel 48 103 Tabel 48. Rekapitulasi Analisis Manfaat dan Biaya per hektartahun dari manfaat langsung barang dan jasa Estuari Segara Anakan No Komponen Manfaat Nilai Rp By. Variabel rpth By. Inv. awal Rp By. Investasi Rp2 th By. Investasi Rp5th By. Investasi Rp10th By. Investasi Rp15th 1. Tegakan mangrove 1.222.200 523.800 - - - - - 2. Kayu bakar 2.171.602 1.290.469 887.845 - - 887.845 - 3.. Daun nipah 133.680 41.935 30.849 5.142 30.849 5.142 4. Satwa burung 50.937 25.585 17.414 - - 17.414 - 5. Ikan 318.271 169.885 107.352 19.559 - 91.705 - 6. Udang 454.741 302.750 573.368 13.273 4.286 194.157 1.499.286 7. Udang laut 14.924.354 9.103.856 8. Kepiting 1.839.126 1.029.521 246.893 28.938 - 217.955 - 9. Kerang 483.658 232.836 308.533 - - 308.533 - 10. Pendidikanpenelitian 10.201 - - - - - - Sumber: Data primer hasil analisis 2014 Selanjutnya dengan menggunakan hasil analisis manfaat dan biaya pada masing masing komponen manfaat langsung tersebut, dapat dihitung keseluruhan nilai manfaat langsung bersih ekosistem estuari yakni sebesar Rp 3.145.426,- hatahun. Berdasarkan analisis biaya manfaat, diketahui aktifitas yang masih memberikan manfaat namun tidak layak diusahakan sebagai mata pencaharian utama, yakni usaha kayu bakar, perikanan widey, dan perikanan jaring kantong, meskipun masih menguntungkan namun nilainya jauh di bawah standar upah minimum regional UMR daerah. Rekapitulasi nilai manfaat langsung dari barang dan jasa yang disediakan oleh Estuari Segara Anakan secara rinci disajikan pada Tabel 49. Tabel 49. Rekapitulasi manfaat langsung barang dan jasa Estuari Segara Anakan Komponen Nilai manfaat Biaya Manfaat Bersih manfaat Rp Rp Rptahun Rphatahun Tegakan mangrove 10.064.157.012 4.313.210.148 5.750.946.864 698.400,00 Kayu bakar 17.881.969.805 10.626.315.362 7.255.654.443 881.133,00 Daun nipah 1.100.782.613 345.312.080,1 755.470.533 91.745,00 Satwa 419.438.689 210.678.659,1 208.760.030 25.352,00 Ikan 13.103.932.967,25 6.994.567.895,79 6.109.365.071,46 741.926,62 Udang 14.978.367.388,28 9.972.067.289,46 5.006.300.098,82 607.969,45 Udang laut 122.893.999.872,00 68.820.639.928,32 54.073.359.943,68 6.566.715,96 Kepiting 23.372.008.081,56 12.856.339.196,67 10.515.668.884,89 1.277.032,00 Kerang 3.982.664.637,99 1.917.277.801,08 2.065.386.836,91 250.822,38 Pendidikanpenelitian 84.000.000 84.000.000 10.201,03 Jumlah 207.881.321.066,08 107.429.988.064,52 91.824.912.705,76 11.151.297,44 rata rata 25.245.288,83 13.046.391,39 11.151.297,44 104

4.3.2 Nilai manfaat tidak langsung

Nilai manfaat tidak langsung adalah manfaat yang diperoleh dari suatu ekosistem secara tidak langsung diantaranya sebagai penahan abrasipencegah intrusi, daerah pemijahan, asuhan dan mencari makan Barton, 1994. Manfaat tidak langsung selanjutnya adalah hutan mangrove sebagai penyimpan karbon, penjernih air water purification, biodiversitas, pengendali erosi, habitat Fausold et al 1996 dalam Vo 2012. Dalam penelitian ini, nilai manfaat tidak langsung didekati dengan menghitung manfaat fungsi biologis dan fungsi fisik ekosistem estuari. Fungsi biologis sebagai habitat pemijahan spawning ground, nilai kemampuan penyedia pakan feeding ground, dan tempat asuhanpembesaran nilai kelimpahan larvajuvenile ikan. Sedangkan nilai fungsi fisik khususnya hutan mangrove sebagai penyimpan karbon. o Nilai manfaat habitat pemijahan Nilai manfaat estuari sebagai habitat pemijahan, dihitung melalui pendekatan model hubungan regresi antara luasan mangrove, upaya penangkapan, dan produksi udang. Produksi udang ditentukan berdasarkan nilai produksi tiga jenis udang dominan yaitu P. Merguensis Udang jerbungpeciputih, M.Ensis Udang dogol, P. Monodon Udang Windu yang didaratkan oleh nelayan skala kecil pada 11 TPI sekitar Cilacap. Ketiga jenis udang tersebut merupakan jenis yang dalam siklus hidup fase juvenil dan pra dewasa nya tumbuh di perairan estuari. Perkembangan produksi tangkapan udang laut, upaya penangkapan dan luas mangrove selama 14 tahun 1999-2012 disajikan pada Tabel 50. Tabel 50. Perkembangan produksi udang H, upaya tangkap E, dan luas Mangrove tahun Produksi udang a Upaya Tangkap a CPUE a Luas Mangrove b kg E kgtrip ha 1999 2.923.913,21 44.600 65,56 10.520 2000 1.308.453,28 45.280 28,9 10.118 2001 1.355.293,50 45.500 29,79 9.812 2002 1.865.728,20 46.120 40,45 9.677 2003 2.014.639,37 46.680 43,16 9.544 2004 2.039.335,80 47.700 42,75 9.272 105 2005 1.849.396,01 48.330 38,27 9.255 2006 2.263.023,18 48.900 46,28 9.238 2007 1.385.638,77 50.240 27,58 9.032 2008 2.181.908,82 51.170 42,64 8.830 2009 1.263.514,95 55.625 22,71 8.633 2010 746.661,55 44.500 16,78 8.440 2011 1.701.856,70 69.760 24,4 8.252 2012 1.953.799,68 68.420 28,56 8.037 c Sumber: a Patria AD 2013; b Ardli ER 2008; c Listyaningsih et al. 2012 Hubungan antara produksi, upaya tangkap, dan luas mangrove dapat diestimasi setiap tahun. Dalam penelitian ini regresi dilakukan terhadap data periode 1999-2012, hasil dari estimasi parameter biologi mengikuti determinasi kombin asi dari α, r, dan q yang merupakan hasil perbandingan tetap dari model. Hasil analisis regresi hubungan antara produksi udang, upaya tangkap, dan luas mangrove disajikan pada Tabel 51. Tabel 51. Hasil analisis regresi hubungan antara produksi udang, upaya tangkap dan luas mangrove variabel Estimasi parameter Standar error T-statistik Mangrove area M x Effort squared E R 2 : 0,948 Adjusted R 2 = 0,934 0,01051 -0,00029 0,001658 9,15 6,34275 3,23 Hasil analisa tersebut kemudian dimasukkan dalam persamaan 10, sehingga diperoleh nilai persamaan regresi untuk hubungan keterkaitan antara produksi udang, upaya penangkapan, dan luas mangrove sebagai berikut: h = 0,01051EM--0,00029E 2 = 0,01051EM + 0,00029E 2 dimana h adalah produksi udang, E adalah effort, dan M adalah luasan mangrove. Luas mangrove Segara Anakan hasil intepretasi citra sebesar 8.234,46 ha, dan rata rata upaya E sebesar 50.196, artinya ekosistem estuari dapat memproduksi udang sebesar 5.158.291 kgtahun atau 626,43 kgha mangrove. Kisaran dan rata rata harga empat udang utama yang tertangkap di perairan estuari 106 dan pesisir pantai di sekitar Cilacap masing masing Udang jerbung kisaran Rp 70.000-100.000,-kg, rata rata Rp 85.000,-, udang peci Rp 40.000.-kg, udang dogol Rp 30.000-40.000,-kg, dan udang windutepus Rp 110.000-110.000.- kg. Persentase komposisi tangkapan udang selama tahun 2013 untuk ke-empat jenis tersebut berturut turut 0,37; 0,34; 0,18; dan 0,11. Berdasarkan nilai nilai tersebut, maka dapat dihitung bahwa nilai ekonomi dari fungsi ekologis estuari sebagai habitat pemijahanasuhan udang sebesar Rp 324.456.473.718,92.- tahun, ini berarti untuk setiap ha luasan mangrove di Segara anakan memiliki nilai fungsi ekologis habitat pemijahanasuhan sebesar Rp 39.402.277,98,-ha mangrovetahun. o Nilai Manfaat Penyimpan karbon Manfaat tidak langsung selanjutnya adalah hutan mangrove sebagai penyimpan karbon. Sebagai gambaran Brown dan Pear 1984 dalam Perace dan Moran menjabarkan bahwa jumlah karbon yag dapat tersimpan dalam hutan mangrove sebesar 36 sampai dengan 220 ton per ha dengan nilai mencapai US 20 per ton karbon Frankhauser, 1994. Selanjutnya Fujimoto 2000 dalam Vo 2012 menyatakan bahwa sebuah tanaman Rhizopora berusia 20 tahun menyimpan 11,6 kg m -2 C karbon dengan jumlah timbunan karbon C burial rate sebesar 580 g m -2 th -1 . Marianingrum 2007 dalam penelitian di Pulau Belakang Padang diduga ekosistem mangrove mampu menyerap karbon sebesar 1,81 tonha hutan mangrove dominasi Rhizopora spp dan N. fruticant. Imiliyana 2010 dalam penelitiannya di daerah Sampang, Madura menyatakan estimasi stok karbon pada Rhizophora stylosa berkisar pada 196,85 ton ha -1 . Ekosistem mangrove di Segara Anakan memiliki kemiripan dengan Ekosistem mangrove di Pulau Belakang Padang, dimana vegetasi mangrove didominasi oleh kelompok Rhizopora spp zona timur dan Nyipah zona tengah dan barat. Berdasarkan hal tersebut, pendugaan nilai manfaat penyimpan karbon di segara anakan dapat mengacu pada nilai manfaat penyimpan karbon di Pulau Belakang Padang, yakni 1,81 tonha. Bila diperhitungkan 1 US saat ini memiliki nilai kurs Rp 12.000 mengikuti Frankhauser 1994, maka nilai ekonomi penyerapan karbon oleh hutan 107 mangrove di Segara Anakan sebesar Rp 434.400hatahun atau sebesar Rp 3.577.049.424tahun. o Nilai manfaat produksi pakan Penilaian nilai manfaat tidak langsung sebagai penjaga kestabilan siklus makanan bagi biota aquatik didekati dengan nilai unsur hara dalam produksi seresah mangrove. Mengacu pada Sukardjo 1995 dalam penelitiannya di Muara Angke-kapuk menyatakan bahwa setiap hektar hamparan mangrove menghasilkan gugur seresah sebanyak 13,08 tontahun atau sekitar 4,85 ton berat kering. Biomassa seresah tersebut mengandung unsur hara nitrogen N 10,5 kgha atau setara dengan 23,33 kg pupuk urea, dan unsur hara posphor P 4,72 kgha atau setara dengan 13,11 kg pupuk SP-36. Jika harga kedua pupuk tersebut masing masing pupuk urea sebesar Rp 1.800,-kg dan pupuk SP-36 sebesar Rp 2500,-kg, maka diperoleh manfaat seresah mangrove sebagai sumber pakan sebesar Rp 74.769,-hatahun, sehingga manfaat keseluruhan hutan mangrove sebesar Rp 615.682.339,74tahun Berdasarkan metode penilaian yang digunakan untuk tujuan mengkuantifikasi nilai manfaat tidak langsung dari barang dan jasa pada Ekosistem Estuari Segara Anakan, maka dapat diduga bahwa Kawasan Segara Anakan memberikan nilai total manfaat tidak langsung bersih sebesar Rp 328.649.205,66,-th atau rata rata Rp 39.911.446,98,-hatahun Tabel 52. Tabel 52. Rekapitulasi manfaat tidak langsung barang dan jasa Estuari Segara Anakan No Komponen Manfaat Nilai Rpth Biaya. Variabel Rpth Manfaat Bersih Rpth Manfaat Bersih Rphath 1. Habitat pemijahanasuhan udang 324.456.473.718,92 324.456.473.718,92 39.402.277,98 2. Habitat mencari makanpenyedia pakan 615.682.339,74 615.682.339,74 74.769,00 3. Penyimpan karbon 3.577.049.424,00 3.577.049.424,00 434.400,00 Jumlah 328.649.205.482,66 328.649.205.482,66 39.911.446,98 108 Hasil analisa manfaat di atas dapat direkapitulasi seperti disajikan pada Tabel 53, merupakan nilai ekonomi total sumberdaya terkait perikanan di Estuari di Segara Anakan. Tabel 53. Rekapitulasi Nilai Ekonomi Total sumberdaya estuari, 2014 dengan luas kawasan 8234,46 ha No Tipologi Nilai Klasifikasi Fungsi manfaat Nilai Ekonomi Total Rptahun Nilai ekonomi Rphatahun 1 Nilai Manfaat langsung Direct use value Log kayu mangrove 5.750.946.864 698.400,00 Kayu bakar 7.255.654.443 881.133,00 Daun nipah 755.470.533 91.745,00 Satwa 208.760.030 25.352,00 Perikanan kerang 2.065.386.836,91 250.822,38 Perikanan kepiting 10.515.668.884,89 1.277.032,00 Perikanan udang estuari 5.006.300.098,82 607.969,45 Perikanan udang laut 54.073.359.943,68 6.566.715,96 Perikanan ikan estuari 6.109.365.071,46 741.926,62 Pembelajaran 84.000.000 10.201,03 Jumlah 91.824.912.705,76 11.151.297,44 2 Nilai manfaat tidak langsung indirect use value Habitat pemijahanasuhan udang 324.456.473.718,92 39.402.277,98 Habitat mencari makanpenyedia pakan 615.682.339,74 74.769,00 Penyimpan karbon 3.577.049.424,00 434.400,00 Jumlah 328.649.205.482,66 39.911.446,98 Nilai Ekonomi Total total economic value 420.474.118.188,42 51.062.744,42 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai ekonomi ekosistem Estuari Segara Anakan yang dapat dibangkitkan terkait rencana pengembangan fish sanctuary meliputi nilai manfaat langsung, dan nilai manfaat tidak langsung masing masing sebesar Rp 91.824.912.705,76tahun Rp 11.151.297,44hatahun dan nilai manfaat tidak langsung sebesar Rp 328.649.205.482,66tahun Rp 39.911.446,98hatahun, dengan keseluruhan nilai ekonomi total sebesar Rp 420.474.118.188,42,-tahun, dimana jasa ekosistem sebagai penyedia habitat pemijahanasuhan udang memiliki nilai manfaat tertinggi dengan kontribusi sebesar 77,16 dari total seluruh nilai manfaat Gambar 16.