- RANCANGANPENGEMBANGANSUAKA PERIKANAN (FISH SANCTUARy) ESTUARI BERBASIS SISTEM SOSIAL EKOLOGI DI SEGARA ANAKAN, KABUPATEN CILACAP
114 Tabel 54. Pengumpulan data, jenis data, dan sumber data
No Pengumpulan Data
Jenis data Sumber data
1. Data sekunder
Geomorfologi dan Hidrologi: - Bentang alamtopografi
- Hidologi dan DAS Bappeda Kab, 2012
Pemanfaatan lahan darat: Pemukiman, tegalan, industri, pertambakan, sawah,
dan hutan Bappeda Kab, 2012
Pemanfaatan lahan perairan: Pelabuhandarmaga,
alur pelayaran,
perikanan tangkap,
Bappeda Kab, 2012
Data Spasial: - Citra landsat 8 ETM+ P 121R.065
- Peta rupa bumi - Peta wilayah administrasi Desa
- Peta Tata ruang wilayah kabupaten Cilacap SEA-MEO Biotrop, 2014
BIG, 2000 Bappeda Kab, 2012
Bappeda Kab, 2012
2. Data Primer
Fisika, Kimia, dan oseanografi: - Parameter non spesifik salinitas, turbiditas, pH,
DO, suhu - Parameter nutrisi T-N, T-P, TNTP, NO
3
, P-PO
4
- Parameter pengganggu N-NO
2
, N-NH
4
- Parameter logam kaliumpotasium, kalsium,
magnesium, sodium, besi, mangan, kadmium, timbal, tembaga, seng, nikel, merkuri
- Parameter sumberdaya pakan alami Fitoplankton, Zooplankton
Ground Check
Ekosistem: Mangrove,
vegetasi, substrat
dasar perairan,
sedimentasi Ground Check
Sumberdaya fauna aquatik: - Ikhtiofauna
- Karsinofauna udang - Karsinofauna kepiting
- Organisme bentik Ground Check
Sosial Kelembagaan: -
Modal sosial - Sistem nilai kearifan lokal
- Potensi ancaman dari kegiatan ekonomi ekstraktif - Potensi konflik pemanfaatankepentingan
- Potensi kelembagaan
Interview, Kuesioner
Ekonomi: -
Nilai penting kawasan bagi ekonomi kerakyatan
-
Potensi untuk pengembangan wisata
-
Jarak dari kawasan pemanfaatan lainnya
Interview, Kuesioner Integrasi Sosial Ekologi
- Status ketersediaan jasa ekosistem Hasil analisis sebelumnya
5.2.2. Metode analisis data
Perencanaan ruang spasial plan didasarkan atas hasil penilaian kesesuaian terhadap segenap aspek terkait pengembangan suaka perikanan estuari,
dimana dalam penelitian ini menggunakan pendekatan integritas sosial-ekologi. Integritas ekologi diperkenalkan sebagai kesehatan ekosistem. Terkait ekosistem
115 perairan, maka Schofield Davies 1996; Karr Dudley 1981; dan
Angermeier Karr 1994 mendefinisikan integritas ekologi sebagai kemampuan ekosistem air untuk mendukung dan menjaga proses ekologi dan komunitas
adaptif organisme yang memiliki komposisi spesies, keragaman, dan fungsional organisasi sebanding dengan habitat alam dari daerah yang sama. Sedangkan
konektifitas ekologi menggambarkan sifat mudah tidaknya perpindahan materi, energi, dan organisme dalam melintasi ekoton wilayah perbatasan antara dua tipe
habitat dalam kaitannya untuk memijah, mencari makan, dan tumbuh Nasution et al.
2009. Selanjutnya Glaser 2010; Adrianto 2011 menyatakan bahwa konektifitas sosial ekologi adalah adanya saling ketergantungan fungsional antara
manusia sistem sosial dan alam sistem ekologi dan antara pesisir dan laut
dalam berbagai aspek perubahan.
Dalam menilai kelayakan status habitat bagi pengembangan kawasan suaka perikanan di Segara Anakan, data terkait integritas ekologi yakni
keragaman fisik habitat kondisi morfometri, struktur komunitas biotik integritas biologi fauna aquatik, kondisi sedimen, dan daya dukung kualitas perairan
mencakup parameter non spesifik, nutrisi, parameter pengganggu, logam, dan sumberdaya pakan. Integritas sosial meliputi penilaian terhadap keberadaan
kearifan lokal, pertisipasi masyarakat sebagai modal sosial, dan potensi kelembagaan, Aspek ekonomi meliputi keterkaitan masyarakat dengan
sumberdaya ikan, kajian nilai penting kawasan dan potensi ancaman akibat kegiatan ekonomi Sulastri et al. 2007; Purba 2001; Hartoto et al. 2007; Nasution
et al. 2011. Sedangkan data terkait konektifitas ekologi meliputi keutuhan
sistem alur air, fungsi sistem hidrologi termasuk morfologi dan kedalaman perairan, struktur sedimen, kondisi tutupan vegetasi kaitannya sebagai pemasok
bahan allohtonus, dan status ketersediaan jasa ekosistem.
Analisis perencanaan spasial kesesuaian kawasan untuk pengembangan fish sanctuary
Analisa spasial adalah analisa berdasarkan keruangan yang meliputi posisi suatu wilayah terhadap wilayah lainnya, jenis lahan yang ada dalam suatu
wilayah tertentu dan fungsi ekologis wilayah tersebut. Terkait rencana