Hasil Uji Validitas Permukaan

komponen 10, ketepatan pemilihan media pembelajaran komponen 11, kesesuaian Lembar Kerja Siswa LKS dengan kegiatan pembelajaran komponen 12, kesesuaian materi ajar dengan materi pokok komponen 13 dan penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku komponen 14. Rata-rata skor yang diperoleh pada masing-masing item komponen penilaian yang terlihat pada tabel III.5 tersebut menunjukkan skor di atas 3,50, begitu juga skor yang diberikan oleh ketiga validator. Rata-rata skor yang diberikan setiap validator sebesar 4,45 yang berarti skor sudah melampaui target yang telah ditentukan oleh peneliti. Skor tersebut menunjukkan bahwa setiap validator menyatakan penyusunan silabus termasuk dalam kriteria baik karena skor berada di atas 3,50. Jika meninjau kembali komentar yang diberikan oleh validator, maka peneliti melakukan perbaikan pada komponen 13, yaitu kelengkapan instrumen penilaian. Peneliti melakukan perbaikan meskipun skor pada komponen 13 sebesar 4,67 4,7. Peneliti memperbaiki kegiatan dan cara penskoran LKS. Dengan demikian, secara umum peneliti dapat menyatakan RPP yang disusun termasuk dalam kriteria baik dilihat dari segi kuantitatif dan kualitatif.

3.7.3.2 Hasil Uji Validitas Permukaan

Validitas berikutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah validitas permukaan terhadap instrumen pembelajaran berupa lembar observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian yang diujikan kepada dosen Universitas Sananta Dharma yang ahli dalam bidang evaluasi pembelajaran. Namun karena keterbatasan waktu peneliti melaksanakan uji validitas permukaan kepada dosen lain yang peneliti anggap mampu melakukan uji validitas tersebut. Validitas yang dilakukan peneliti tidak berhasil dalam satu kali pengujian sehingga peneliti melakukan perbaikan pada instrumen berupa rubrik penilaian afektif dan psikomotorik yang disusun. Peneliti memperbaiki indikator pada rubrik tersebut serta cara penskoran. Hasil validitas diperoleh setelah melakukan dua kali validasi. Tanggapan atau kritik dan saran yang diberikan oleh expert judgement, antara lain “karena pengerjaan LKS dalam kelompok sebaiknya pada rubrik psikomotor cara penilaian untuk satu kelompok hasiln ya sama”, tanggapan lain, “pada indikator- indikator rubrik aspek afektif, sebaiknya indikatornya lebih spesifik lagi atau diperjelas lagi, intonasi yang seperti apa, volume yang bagaimana?”. Beberapa tanggapan yang muncul tersebut mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan terhadap rubrik penilaian yang disusun. Expert judgement tersebut ikut memberi sumbangan jawaban atas beberapa persoalan tersebut shingga peneliti sangat dimudahkan dalam perbaikan rubrik penilaian. Validitas permukaan yang dilakukan oleh peneliti selanjutnya yaitu melibatkan tiga siswa kelas VI dan guru kelas V SD Kanisius Gayam I. Peneliti memiliki dua pertimbangan atas dua pihak yang berbeda tersebut. Pertimbangan pertama dari segi siswa adalah siswa kelas VI telah mendapat materi yang diujikan dalam penelitian yaitu pada materi usaha dan kegiatan perekonomian di Indonesia. Di lain hal, pada pertimbangan kedua dari segi guru bahwa guru kelas V memiliki pengalaman dalam dunia pendidikan yang cukup baik sehingga dapat memberikan kritik dan saran terhadap kualitas soal yang disusun dari segi tampilan. Pada saat melakukan uji validitas permukaan, diperoleh tanggapan dari siswa pada pengujian soal, “Pulau Roti itu dimana mbak?”, “perkebunan itu termasuk dalam bidang pertanian juga ya mbak? ”, “pedagang asongan yang kaya gimana ya mba, aku lupa?”. Pada pihak guru, soal yang peneliti susun diberikan kritik dan saran yang berguna bagi kualitas soal, misalnya “Diani nanti media audio visualnya ditayangkan video mengenai kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam satu rangkaian kegiatan secara nyata, misalnya dari produksi air mineral, pendistribusiannya, lalu konsumennya”. Saran lain pada RPP, “tata tulis dan letak tanda tangan harusnya jangan di lembar sendiri begini, tulisan atau kalimat di atasnya harus disertakan pada satu lembar yang ada tanda tangan ini”. Pertanyaan-pertanyaan, kritik dan saran yang muncul tersebut memberikan manfaat bagi peneliti agar lebih cermat dan berhati-hati dalam menyusun kelengkapan perangkat pembelajaran.

3.7.3.3 Hasil Uji Validitas Empiris