1.5.8 Menyusun papan ranking berlian pentingnya menghargai
usaha pelaku kegiatan ekonomi
1.5.9 Menjelaskan jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
1.5.10 Mengklasifikasikan contoh- contoh usaha dan kegiatan ekonomi
di Indonesia 14, 17, 21
19, 29, 37
3.6.2 Non Tes
Penilaian non tes yang digunakan peneliti yaitu menggunakan lembar observasi keaktifan untuk mengukur unsur keaktifan belajar. Lembar pengamatan
ini diisi oleh peneliti dan observer pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung. Juga menggunakan rubrik penilaian aspek kognitif produk, afektif dan
psikomotorik untuk mengukur sumbangan prestasi belajar siswa. Berikut ini penjelasan mengenai instrumen penelitian yang peneliti gunakan:
3.6.2.1 Lembar Observasi Keaktifan
Lembar observasi keaktifan digunakan untuk mendapatkan data tentang semua indikator keaktifan pada setiap pertemuan dalam siklus. Indikator dalam
lembar observasi keaktifan tersebut yakni: bertanya kepada guru dan atau teman, mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok, dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Lembar observasi tersebut diisi oleh peneliti menggunakan turus pada setiap proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui tingkat
keaktifannya peneliti menggunakan kriteria dalam penilaiannya. Untuk turus dengan rata-rata 1-4 memiliki kualitas sangat kurang aktif, turus dengan rata-rata di
atas 4-6 memiliki kualitas kurang aktif, turus dengan rata-rata di atas 6-8 memiliki kualitas aktif, turus dengan rata-rata di atas 8 memiliki kualitas sangat tinggi. Untuk
lebih jelasnya lembar observasi tersebut dapat dilihat pada lampiran 3.
3.6.2.2 Rubrik Penilaian Kognitif Produk
Penilaian rubrik ini mengacu pada nilai kelompok, jadi setiap siswa dalam satu kelompok memiliki nilai yang sama. Rubrik ini digunakan untuk menilai
kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas pada LKS. Pengukuran rubrik penilaian tersebut diisi menggunakan teori skala Likert dengan interval 1 sampai 5, untuk
skor 3 dianggap ragu-ragu karena untuk skor 3 dianggap tidak berpendapat. Selain itu, skor tersebut berada di tengah-tengah antara interval 1 sampai 5 yang
merupakan posisi skor relatif sulit untuk menentukan baik atau buruk, jadi setuju tidak dan tidak setuju pun tidak atau dapat dikatakan netral. Menurut Arifin
2009:162, “options pada skala Likert tidak disusun secara berurutan, tetapi dicampuradukkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya jawaban yang
mempunyai kecenderungan untuk memilih tempat yang sama. Kecenderungan memilih nomor-nomor ini karena menggunakan option
yang sudah diurutkan”. Selanjutnya, peneliti menggunakan skor 1, 2, 3, 4 dan 5 untuk menilai setiap
indikator dalam rubrik. Peneliti menentukan kriteria penskoran jika skor yang diperoleh adalah 1 berarti memiliki kualitas sangat kurang, skor 2 memiliki kualitas
kurang, skor 3 berarti tidak berpendapatnetral baik tidak, kurang baik pun tidak, skor 4 memiliki kualitas baik dan skor 5 memiliki kualitas sangat baik. Untuk tabel
mengenai lembar penilaian produk ada pada lampiran 3.
3.6.2.3 Rubrik Penilaian Afektif