proses penyajian materi tersebut peneliti menayangkan beberapa gambar hidup serta video konkret mengenai kegiatan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Dari
video tersebut siswa dapat melihat secara jelas kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi pada beberapa kejadian nyata pelaku kegiatan ekonomi. Saat siswa
mengamati kegiatan pada video tersebut maka peran indera penglihat dan pendengar berjalan dengan baik untuk menangkap informasi. Pengalaman langsung
melalui pengamatan ini memberikan kesan utuh dan bermakna, sehingga menciptakan pengetahuan baru. Pandangan siswa pun tertuju pada video dan fokus
terhadap materi tersebut. Kondisi seperti ini akan menciptakan rasa penasaran yang tinggi pada siswa, sehingga akan merangsang siswa untuk bertanya mengenai isi
video dan materi yang saling berkaitan sebagai bentuk konfirmasi mereka. Aktivitas lain yang dapat dimunculkan dari penyajian video ini yakni pemberian tugas
melalui pengamatan, serta pengerjaan tugas secara berdiskusi menurut materi yang telah disampaikan melalui video tadi.
Pada setiap aktivitas tersebut diadakan proses penilaian untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar. Dalam penilaian tersebut dibutuhkan aspek
perkembangan yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga peneliti yakin bahwa penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran IPS kelas
V SD Kanisius Gayam I meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar.
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan media pembelajaran yang dipakai peneliti, maka peneliti
merumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
2.3.1 Upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada
siswa kelas V SD Kanisius Gayam I menggunakan media audio-visual dilakukan dengan cara menayangkan video mengenai jenis-jenis usaha dan
kegiatan ekonomi di Indonesia. 2.3.2
Penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan keaktifan belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Kanisius Gayam I.
2.3.3 Pengunaan media audio-visual dapat meningkatkan prestasi belajar mata
pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Kanisius Gayam I. Jadi, penggunaan media audio-visual pada mata pelajaran IPS kelas V SD
Kanisius Gayam I meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab III pada skripsi ini berisi tentang penjelasan jenis penelitian, setting penelitian berisi tempat, subjek, dan objek penelitian, rencana tiap siklus,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data. Berikut ini penjelasan tiap sub bab dalam bab III.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. PTK dilakukan atas dasar upaya
meningkatkan hasil belajar, yaitu lebih baik dari sebelumnya. PTK ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. Selain itu ide yang
diterapkan dalam penelitian ini harus inovatif dan guru sangat yakin bahwa hasilnya akan lebih baik dari biasanya. Namun menurut Arikunto 2010:3 PTK merupakan
suatau pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Ditambahkan oleh
Purwadi dalam Sukidin dan Basrowi, 2007:10, PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar KBM dalam arti luas.
PTK secara umum dilakukan melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Peneliti pada penelitian ini menggunakan
siklus yang diterapkan oleh Kemmis Taggart dalam Arikunto, 2010:16-20. Di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI