Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab III pada skripsi ini berisi tentang penjelasan jenis penelitian, setting penelitian berisi tempat, subjek, dan objek penelitian, rencana tiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data. Berikut ini penjelasan tiap sub bab dalam bab III.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR. PTK dilakukan atas dasar upaya meningkatkan hasil belajar, yaitu lebih baik dari sebelumnya. PTK ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. Selain itu ide yang diterapkan dalam penelitian ini harus inovatif dan guru sangat yakin bahwa hasilnya akan lebih baik dari biasanya. Namun menurut Arikunto 2010:3 PTK merupakan suatau pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Ditambahkan oleh Purwadi dalam Sukidin dan Basrowi, 2007:10, PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar KBM dalam arti luas. PTK secara umum dilakukan melalui empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Peneliti pada penelitian ini menggunakan siklus yang diterapkan oleh Kemmis Taggart dalam Arikunto, 2010:16-20. Di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bawah ini merupakan gambar III.1 mengenai tahap-tahap yang akan dilakukan dalam pelaksanaan penelitian. Gambar III.1: Siklus PTK Menurut Kemmis MC Taggart Adapun penjelasan gambar untuk masing-masing tahap yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, lalu membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan dilaksanakan. Pelaksanaan Siklus I Refleksi Refleksi Pengamatan Siklus II Perencanaan Pengamatan Pelaksanaan Perencanaan b. Pelaksanaan acting Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan penerapan isi rancangan, yaitu melakukan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Ketika mengajukan laporan penelitiannya, peneliti tidak melaporkan seperti apa perencanaan yang dibuat karena langsung melaporkan pelaksanaan. Oleh karena itu, bentuk isi dan laporannya harus sudah lengkap menggambarkan semua kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan hingga penyelesaian. c. Pengamatan observing Tahap ketiga, yaitu pengamatan yang dilakukan oleh observer. Pengamatan dilaksanakan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Ketika guru sedang melakukan tindakan tentu tidak sempat menganalisis peristiwa yang sedang terjadi. Oleh karena itu peneliti meminta bantuan pada teman sebagai observer untuk mengamati proses pembelajaran ketika guru melakukan tindakan. Peneliti juga mencatat apa yang sedang terjadi dalam proses penelitian agar memperoleh data yang akurat untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada siklus ini. d. Refleksi reflecting Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tahap ini guru dan peneliti berdiskusi membahas apakah tujuan penelitian sudah tercapai atau belum. Guru dan peneliti akan memutuskan apakah akan ada siklus lanjutan atau berhenti sampai pada siklus ini karena masalah yang dihadapi telah terpecahkan. Apabila terdapat masalah dari proses refleksi maka akan dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya dengan melakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang hingga permasalahan dapat teratasi.

3.2 Setting Penelitian