Uji Hipotesis Teknik Analisis Data

Tabel 4.1 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perolehan nilai tertinggi terdapat pada kelompok eksperimen dengan nilai 92, sedangkan nilai terendah berada pada kelompok kontrol dengan nilai 29. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tingggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol 66,66 58,88 dengan selisih 7,78. Selain rata-rata, perbandingan nilai median Me kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol 6958 dengan selisih 11. Varians atau keragaman kedua kelompok tidak terlalu besar, namun varians eksperimen lebih besar dibanding kelompok kontrol 208,56 195,91. Kelompok eksperimen memiliki kemiringan negatif -0,44, sedangkan kelompok kontrol memiliki kemiringan positif 0,07. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar data kelompok eksperimen berada di atas rata-rata, sedangkan kelompok kontrol sebagian besar datanya berada di bawah rata-rata. Untuk melihat penyebaran data dari nilai yang diperoleh siswa kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel distribusi frekuensi berikut: Tabel 4.2 Distrbusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi f i f F kum 1 29-38 3 7.50 3 2 39-48 7 17.50 10 3 49-58 11 27.50 21 4 59-68 9 22.50 30 5 69-78 5 12.50 35 6 79-88 5 12.50 40 Jumlah 40 100 Kelas Eksperimen No Interval Frekuensi f i f F kum 1 33-42 2 5.26 2 2 43-52 5 13.16 7 3 53-62 4 10.53 11 4 63-72 12 31.58 23 5 73-82 9 23.68 32 6 83-92 6 15.79 38 Jumlah 38 100 Tabel 4.2 menunjukkan dari 38 siswa pada kelas eksperimen, nilai yang paling banyak diperoleh terletak pada interval 63-72 sebanyak 12 siswa, sedangkan nilai yang paling sedikit diperoleh siswa terletak pada interval 33-42 sebanyak 2 orang. Nilai yang paling banyak diperoleh siswa kelompok kontrol terletak pada interval 49-58 sebanyak 11 orang siswa, sedangkan nilai yang paling sedikit diperoleh siswa kelas kontrol terletak pada interval 29-38 sebanyak 3 orang . Dengan nilai rata-rata pada tabel diatas, siswa kelas eksperimen yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 58 22 dari 38 siswa, sedangkan siswa kelas kontrol yang mendapat skor di atas rata-rata sebanyak 47,50 19 dari 40 siswa. Secara visual perbandingan penyebaran data kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat di lihat pada gambar berikut: Gambar 4.1 Perbandingan Penyebaran Data Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Perbedaan kemampuan berpikir kreatif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol juga terlihat berdasarkan ketiga indikator berpikir kreatif matematis yang peneliti gunakan yaitu indikator lancar, fleksibel, dan orisinil. Pada indikator kelancaran, kemampuan yang diukur yaitu mengemukakan banyak ide atau gagasan dalam menyelesaikan masalah, indikator fleksibel kemampuan yang diukur yaitu memberikan penafsiran cara berbeda dalam menyelesaikan masalah, dan indikator orisinil kemampuan yang diukur yaitu membuat jawaban dengan strategi unik atau yang tidak biasa siswa lakukan dalam pemecahan 2 4 6 8 10 12 14 20 40 60 80 100 Eksperimen Kontrol

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh pembelajaran matematika model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MI (penelitian quasi eksperimen di MI Miftahul Umam Pondok Labu Kelas 4 Semester 1)

0 13 203

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

1 14 53

Pengaruh model pembelajaran experiential learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

2 28 218