Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Peterson, Claudette. Creative Problem Solving Style And Learning Strategis Of Managenemnt Student: Implication For Teaching, Learning And Work. .Thesis of Oklahoma State University. 2006. Pujiadi, Asikin. “Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Creative Problem Solving CPS Berbantuan CD Interaktif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas X”. Jurnal of Education Research. 37, 2008. Rahman, Risqi. “Hubungan Antara Self Concept Terhadap Matematika Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa”. Jurnal Infinity. 1. 2012. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Stadar Pross Pendidikan. Cet 6. Jakarta: Prenda Media Group. 2009. Shadiq, Fadjar. Kemahiran Matematika. DEPDIKNAS : 2009. Siregar, Sofiyan. Statistika Deskriptip Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS. Edisi II. Cet 2. Jakarta: Rajawali Press. 2011. Souse, Fernando. Discussion Papers: Spatial and Organizational Dynamics. University Of Algarve. 2008. Souse, Fernando. Learning From Failure: A Case Study On Creative Problem Solving. Procedia Social And Behavioral Science. 2013. www.sciencedirect.com. Stacey, Kaye.The Pisa View of Mathematical Literacy in Indonesia, Indo MS Journal of Mathematic Education. 2, 2011. Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif RD. Bandung : Alfabeta, 2011. Suharman, Erman dkk. Common Text Book: Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer Bandung : JICA UPI .2001. Sunaryo, Wowo. Taksinomo Berpikir. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2011. Supardi. “Peran Berpikir Kreatif Dalam Proses Pembelajaran Matematika”. Jurnal Formatif, Vol.2, No. 3, 2012. Suriyani, Erma . “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Komunikasi Matematis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Math Talk Learning Cimmunity ”, Tesis Pada Sekolah Pasca Sarjana Upi Bandung, 2013. Tidak di publikasikan Survey Internasional TIMMS. Akses 21 juli 2014 diunduh dari http:litbang.kemendikbud.go.idindex.phpsurvey-international-timms Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009. Susiana, Eny. “IDEAL Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika”, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif: 1, 2010. Tresnawati, Dedeh. “Peran Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Berpikir Kreatif Serta Disposisi Matematis Siswa SMA”. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. 2, 2013. Wijaya, Aryadi. Pendidikan Matematika Realistik. Cet I. Yogyakarta: Graha Ilmu.2012. Yuli Eko , Tatag, Novitasari, W. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe What’s Another Way”. Jurnal Pendidikan Matematika “Transformasi”, 1. 2007. Yuli Eko, Tatag. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University press.2008. Zaharah. “Meningkatkan Kemampuan Penjumlaan Bilangan 1-20 Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Video Compact Disk Pada Anak Tunarwungu”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. 1. 2012. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS EKSPERIMEN SEKOLAH : MTS Al Asiyah MATA PELAJARAN : Matematika KELAS SEMESTER : VII Tujuh Genap TAHUN AJARAN : 2014 2015 ALOKASI WAKTU : 14 x 40 menit 7 x pertemuan MATERI : Segiempat

A. Standar Kompetensi

1. Menggunakan konsep segi empat serta ukurannya dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

: 1.1 Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis yang terkait dengan sifat-sifat bangun datar segi empat. 1.2 Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis yang terkait dengan luas dan kelling dari persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

C. Indikator

: 1.1.1 Menyajikan sifat-sifat persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang ditinjau dari berbagai cara. 1.1.2 Mengemukakan gagasan tentang pengertian persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang berdasarkan sifat-sifatnya. 1.2.1 Mengemukakan banyak gagasan tentang luas dan keliling dari persegi dan persegi panjang. 1.2.2 Mengemukakan banyak gagasan tentang keliling dan luas jajar genjang. 1.2.3 Mengemukakan banyak gagasan tentang luas dan keliling trapesium. 1.2.4 Mengemukakan gagasan tentang luas dan keliling belah ketupat dengan beberapa cara. Lampiran 1 1.2.5 Mengemukakan gagasan tentang luas dan keliling layang-layang dengan beberapa cara. 1.2.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang dengan cara unik.

D. Tujuan Pembelajaran :

 Siswa dapat menyajikan sifat-sifat persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang berdasarkan.  Siswa dapat mengemukakan gagasan tentang pengertian persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang berdasarkan sifat-sifatnya.  Siswa dapat mengemukakan gagasan tentang keliling serta luas persegi dan persegi panjang.  Siswa dapat mengemukakan banyak gagasan tentang keliling dan luas jajar genjang.  Siswa dapat mengemukakan banyak gagasan tentang luas dan keliling trapesium.  Siswa dapat membuat beberapa cara mencari luas dan keliling belah ketupat.  Siswa dapat membuat beberapa cara mencari luas dan keliling layang- layang.  Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang dengan cara unik

E. Materi Bahan Ajar terlampir

 Pengertian persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang serta sifat-sifatnya.  Luas dan keliling persegi, persegi panjang, trapesium jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang.

F. Model dan Metode Pembelajaran

: Model Pembelajaran : Simplex Basadur Setting : Diskusi kelompok

G. Skenario Pembelajaran

Pertemuan pertama Kegiatan Pendahuluan 10 menit Fase Tahapan  Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a  Guru memeriksa kehadiran siswa.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Guru mengingatkan siswa mengenai bangun datar yang pernah mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari.  Siswa diberikan informasi tentang pembelajaran Simplex Basadur yang akan dilaksanakan. Kegiatan Inti 60 menit Fase Tahapan  Guru membagikan LKS 1 kepada siswa.  Siswa dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 4-5 orang.  Siswa bergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan permasalahan.  Membaca seluruh soal yang telah diberikan untuk dapat memahami permasalahan dan mengidentifikasi permasalahan yang tedapat dalam LKS 1.  Dengan berdiskusi dengan temanya siswa mendaftar semua informasi yang diketahui tentang permasalahan bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Problem Formulation  Siswa aktif membuat dan menemukan ide untuk menentukan pengertian dan sifat-sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang di LKS 1. Solution Formulation  Siswa menggunakan konsep pengertian dan sifat-sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang untuk menyelesaikan permasalahan LKS 1.  Guru membimbing dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.  Siswa Mengevaluasi dan Memutuskan hasil penyelesaian masalah yang dirasa cocok dalam menyelesaikan masalah.  Guru meminta perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya  Kelompok lain menanggapi presentasi yang di lakukan temannya.  Guru membantu siswa mengevaluasi hasil diskusi yang kurang sesuai dan menegaskan pendapat siswa yang sudah tepat.  Siswa dan guru menyimpulkan bersama-sama pengertian serta sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang.  Siswa mengerjakan latihan soal yang tersedia di LKS 1 untuk menguji pemahaman konsep tentang pengertian dan sifat-sifat persegi, persegi panjang dan jajar genjang.  Salah satu perwakilan siswa menuliskan hasil latihan di papan tulis.  Guru mengoreksi, memberikan tambahan dan penguatan terhadap pemahaman siswa. Solution Implementation Kegiatan Akhir 10 menit  Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.  Guru memberikan siswa PR.  Guru mengingatkan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari selanjutnya..

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh pembelajaran matematika model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MI (penelitian quasi eksperimen di MI Miftahul Umam Pondok Labu Kelas 4 Semester 1)

0 13 203

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

1 14 53

Pengaruh model pembelajaran experiential learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

2 28 218