Tempat dan Waktu Penelitian Desain Penelitian
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Aspek yang diukur
Skor Respon siswa terhadap soal atau masalah
Berpikir lancar
Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah. 1
Memberikan sebuah ide yang relevan dengan penyelesaian masalah tetapi pengungkapannya kurang jelas atau salah.
2 Memberikan suatu ide yang relevan dengan penyelesaian
masalah tetapi penyelesaian masalah dan pengungkapannya lengkap dan jelas.
3 Memberikan lebih dari satu idejawaban yang relevan
dengan penyelesaian masalah tetapi penyelesaiannya kurang jelas.
4 Memberikan lebih dari satu idejawaban yang relevan
dengan penyelesaian masalah dan pengungkapannya lengkap dan jelas.
Berpikir
luwes
Tidak menjawab atau memberikan jawaban dengan satu cara atau lebih tetapi semuanya salah.
1 Memberikan jawaban hanya dengan satu cara dan terdapat
kekeliruan dalam proses perhitungan sehingga hasilnya salah.
2 Memberikan jawaban dengan satu cara, proses perhitungan
dan hasilnya benar.
3 Memberikan jawaban lebih dari satu cara beragam tetapi
hasilnya ada yang salah karena terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan.
4 Memberikan jawaban lebih dari satu cara beragam, proses
perhitungan dan hasilnya benar.
Berpikir orisinil
Tidak memberikan jawaban atau memberikan jawaban yang salah.
1 Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak
dapat dipahami.
2 Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, proses
perhitungan sudah terarah tetapi tidak selesai.
3 Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tetapi
hasilnya ada yang salah karena terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan.
4 Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, proses
perhitungan dan hasilnya benar.
Untuk mengetahui instrumen kemampuan berpikir kreatif yang akan digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi kelayakan persyaratan atau
belum, maka instrumen tersebut harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Selain itu, instrumen juga perlu diuji taraf kesukaran dan daya pembeda. Secara
empiris, uji validitas dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi, namun sebelum itu, instrumen dilakukan validitas content atau isi materi instrument oleh dosen
pembimbing. Setelah semua persyaratan terpenuhi instrumen penelitian dapat dikatakan baik dan layak untuk digunakan. Berikut disajikan ketentuan dan
langkah perhitnganya: 1.
Uji Validitas Butir Validitas merupakan salah satu ciri yang menandai suatu butir soal tes
yang baik. Validitas dikatakan baik apabila mampu mengukur apa yang harus diukur. Pengukuran validitas tersebut menggunkan rumus korelasi Product
Moment sebagai berikut
4
: .
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan r
xy
= koefisien korelasi suatu butiritem N
= jumlah subyek X
= skor suatu butiritem Y
= skor total Uji validitas yang dilakukan yaitu dengan membandingkan nilai r
xy
dengan nilai r
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan menetapkan terlebih dahulu degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu df = n-2 dengan ketentuan:
jika r
hitung
≥ r
tabel,
maka butir soal tersebut valid jika r
hitung
r
tabel,
maka butir soal tersebut tidak valid
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Edisi.II, Cet.I, h. 87