Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Kajian Teoritis 1. Pembelajaran Koope ratif

15 4 Jigsaw Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot aronson dan teman-teman di universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di universitas Jhon Hopkins. Table 2.3 Perbandingan 4 Pendekatan dalam Pe mbelajaran Kooperatif. 11 sumber:http:luarsekolah.blogs pot.com 11 Muslimin Ibrahim dkk, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: University Press,2001, h. 29. Aspek STAD Pendekatan Struktural Investi vigasi kelompok Jigsaw Tujuan kognitif Informasi akademik sederhana Informasi akademik sederhana Informasi akademik t ingkat tinggi dan keterampilan inkuiri Informasi akademik sederhana Tujuan social Kerja kelo mpok dan kerjasama Kerja kelo mpok dan kerjasama Kerja kelo mpok dan kerjasama Kerja kelo mpok dan kerjasama Struktur Tim Kelo mpok belajar heterogen 4-5 orang Bervariasi berdua, bertiga kelo mpok dengan 4-5 orang Kelo mpok belajar homogen 5-6 orang Kelo mpok heterogen 4-5 orang. Pola “kelo mpok ahli” dan “kelo mpok asli”. Pemilihan topik pel ajaran Biasanya guru Biasanya guru Biasanya guru Biasanya guru Tug as utama Siswa menggunakan lembar kegiatan dan saling bantu untuk menuntaskan materi belajarnya Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan sosial dan kognitif Siswa menyelesikan inkuiri ko mpleks Siswa mempelajari materi pada kelo mpok ahli kemudian membantu anggota kelo mpok asal mempelajari materi tersebut Penilaian Tes mingguan Bervariasi Menyelesikan proyek dan menyerahkan laporan dan dapat menggunakan essay Bervariasi, dapat berupa tes mingguan Pengakuan Lembar pengetahuan dan publikasi lain Bervariasi Lembar pengetahuan dan publiikasi lain Bervariasi 16

g. Pengelolaan kelas model pe mbelajaran kooperatif

Pengelolaan kelas pembelajaran kooperatif bertujuan untuk membina pembelajar dalam mengembangkan niat dan kiat bekerjasama dan berinteraksi dengan pembelajaran yang lainnya. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas. 12 Pertama adalah keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru di dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan suasana dan keadaan kelas dan peserta didik. Kedua adalah keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Kegiatan ini berkaitan dengan respon guru terhadap masalah dan gangguan yang dihadapi peserta didik yang berkelanjutan, sehingga guru bisa mengambil jalan remedial atau mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

2. Pembelajaran Koope ratif Tipe Jigsaw a. Pengertian Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi untuk mencapai prestasi yang maksimal. 13 Jadi, pada teknik jigsaw ini siswa dalam satu kelompok berpencar untuk berkumpul dengan anggota kelompok lain yang memiliki materi pembahasan yang sama. Menurut Arends pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan suatu teknik dari model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tim- tim belajar yang heterogen beranggotakan 4-6 siswa, setiap siswa bertanggungjawab atas 12 Isjoni, Pembelajaran visioner perpaduan Indonesia – Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, hal. 91-98. 13 Zulfiani dkk, op cit. hal 143. 17 penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan bagian materi tersebut kepada anggotanya. 14 Dalam jigsaw, siswa dituntut untuk saling ketergantungan yang positif saling memberi tahu terhadap teman sekelompoknya. Hal ini senada dengan pendapat Hinze sebagai berikut Jigsaw merupakan satu metode yang memungkinkan munculnya saling ketergantungan antar a nggota kelompok. Selain itu metode ini juga menunjang interaksi dan elaborasi kognitif, memunculkan rasa menghormati pada orang lain serta membangun pengetahuan bersama. 15 Dari pendapat Hinze diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dituntut untuk saling memberitahu antar sesama kelompoknya sehingga akan terjadi saling butuh diantara kelompok tersebut. Dalam jigsaw ini setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan sesama anggota kelompoknya. Dalam pembelajaran dengan metode jigsaw akan memungkinkan masing- masing siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, akan menjadi seorang ahli dalam mengumpulkan informasi, konsep, dan kemampuannya lainnya yang terkait dengan topik yang mereka pelajari. Pemikiran dasar dari teknik ini adalah memberikan kesempatan siswa untuk berbagi dengan yang lain, mengajar serat diajar oleh sesama siswa merupakan bagian penting dalam proses belajar dan sosialisasi yang berkesinambungan. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang ahli. Dengan 14 Sofan A mri, dkk, kontruksi pengembangan pembelajaran pengaruhnya terhadap mekanisme dan praktik kurikulum, Jakarta: Prestasi Pustaka. Hal.95. 15 Shlo mo Sharan,The Handbook Of Cooperative Learning, Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Untuk Memacu Keberhasilan Siswa Di Kelas. Yogyakarta: Familia, 2012, hal.53.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Analisis Wacana Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus Kelas X (Penelitian Deskriptif Di Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 7 275

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246