Tujuan Pembelajaran Kooperatif Kajian Teoritis 1. Pembelajaran Koope ratif
                                                                                14
pertama kali oleh Thelan. Berbeda dengan STAD dan jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik  yang dipelajari maupun bagaimana jalannya penyelidikan
mereka. Pendekatan ini memerlukan norma  dan struktur kelas  yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih terpusat pada guru. Dalam penerapan investivigasi
kelompok ini guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa  yang heterogen.  Dalam beberapa kasus, kelompok dapa t dibentuk
dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya memilih topik  untuk diselidiki, melakukan penyidikan
yang   mendalam   atas   topik   yang  dipilih   itu.   Selanjutnya   menyiapkan  dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
3  Pendekatan Struktural Pendekatan  ini  dikembangkan  oleh  Spencer  Kagen  dan  kawan-kawan.
Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan pendekatan lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada pengguanaan struktur tertentu yang dirancang untuk
mempengaruhi  pola  interaksi  siswa.  Struktur  tugas  yang  dikembangkan  oleh Kagen ini dimaksud sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, seperti
resitasi,  dimana  guru  mengajukan pertanyaan  kepada  seluruh  kelas  dan siswa memberi   jawaban  setelah   mengangkat   tangan  dan  ditunjuk.   Struktur   yang
dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok  kecil  dan   lebih  dicirikan  oleh  penghargaan  kooperatif,   daripada
penghargaan  individual.  Ada  struktur  yang dikembngakan  untuk  meningkatkan perolehan  isi  akademik,  dan  ada  struktur  yang  dirancang  untuk  mengajarkan
keterampilan  sosial  atau  keterampilan  kelompok.  Dua  macam  struktur  yang terkenal adalah think-pair-share dan number-head-together, yang dapat digunakan
oleh  guru  untuk  mengajarkan  isi akademik  atau  untuk  mengecek  pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Sedangkan active listening dan time token, merupakan
dua contoh struktur yang dikembangkan  untuk mengajarkan keterampilan sosial.
15
4  Jigsaw Jigsaw  pertama  kali  dikembangkan  dan  diujicobakan  oleh  Elliot  aronson  dan
teman-teman  di  universitas  Texas,  dan  kemudian  diadaptasi  oleh  Slavin  dan teman-teman di universitas Jhon Hopkins.
Table 2.3 Perbandingan 4 Pendekatan dalam Pe mbelajaran Kooperatif.
11
sumber:http:luarsekolah.blogs pot.com
11
Muslimin Ibrahim dkk, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: University Press,2001, h. 29.
Aspek STAD
Pendekatan Struktural
Investi vigasi kelompok
Jigsaw Tujuan
kognitif
Informasi akademik
sederhana Informasi
akademik sederhana
Informasi akademik t ingkat
tinggi dan keterampilan
inkuiri Informasi akademik
sederhana
Tujuan social Kerja kelo mpok
dan kerjasama Kerja kelo mpok
dan kerjasama Kerja kelo mpok
dan kerjasama Kerja kelo mpok
dan kerjasama
Struktur Tim Kelo mpok
belajar heterogen 4-5 orang
Bervariasi berdua, bertiga
kelo mpok dengan 4-5 orang
Kelo mpok belajar homogen 5-6
orang Kelo mpok
heterogen 4-5 orang. Pola
“kelo mpok ahli” dan
“kelo mpok asli”.
Pemilihan topik
pel ajaran
Biasanya guru Biasanya guru
Biasanya guru Biasanya guru
Tug as utama Siswa
menggunakan lembar kegiatan
dan saling bantu untuk
menuntaskan materi belajarnya
Siswa menyelesaikan
tugas yang diberikan sosial
dan kognitif Siswa
menyelesikan inkuiri ko mpleks
Siswa mempelajari materi pada
kelo mpok ahli kemudian
membantu anggota kelo mpok asal
mempelajari materi tersebut
Penilaian Tes mingguan
Bervariasi Menyelesikan
proyek dan menyerahkan
laporan dan dapat menggunakan
essay Bervariasi, dapat
berupa tes mingguan
Pengakuan Lembar
pengetahuan dan publikasi lain
Bervariasi Lembar
pengetahuan dan publiikasi lain
Bervariasi
                                            
                