Uji Normalitas Pretest dan Posttest

57 meningkatkan pengetahuan, pemahaman,, dan penerapan siswa terhadap konsep yang sedang dipelajari. Peningkatan terhadap pengetahuan dan pemahaman dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan ini terjadi dikarenakan siswa secara langsung mencari dan memahami konsep serta menjelaskan kembali pada teman-teman satu kelompoknya, baik di kelompok induk maupun di kelompok ahli. Pada kelas eksperimen kemampuan kognitif siswa mengamalami peningkatan hasil belajar lebih tinggi dari pada kelas kontrol dengan perbandingan kelas eksperimen sebesar 67,56 sedangkan kelas kontro l sebesar 60,44. Peningkatan dikelas ekperimen disemua jenjang kognitif di jenjang C 1 - C 3 , artinya bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw mempengaruhi hasil belajar siswa pada jenjang kognitif C 1 yaitu pengetahuan, C 2 yaitu pemahaman, dan C 3 yaitu penerapan. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran model jigsaw siswa diajak untuk melakukan tahapan berdiskusi dengan kelompok induk dan kelompok ahli sehingga memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami konsep karena siswa yang melakukan kegiatan sendiri, sehingga informasi- informasi baru yang didapat dari pengalaman siswa menjadi lebih tahan lama. Hal ini sejalan dengan pendapat Mayer, bahwa siswa melakukan proses kognitif secara aktif, yakni memperhatikan informasi relevan yang datang, mendata informasi ini di otak jadi gambaran yang koheren, dan memadukan informasi tersebut dengan pengetauan yang telah tersimpan di otak. 2 Peningkatan pada jenjang pengetahuan C1 disebabkan dari adanya kegiatan membaca teks materi yang menjadi bahan diskusi. Dari kegiatan membaca mandiri, siswa dapat mengingat dan menghafal konsep yang akan dipelajari, sehingga siswa dapat mengidentifikasi dan mengingat konsep pada materi sifat-sifat cahaya. Peningkatan kognitif pada jenjang pemahaman C2 dipengaruhi dengan adanya proses diskusi antara kelompok. Diskusi yang terjadi di dalam pembelajaran menggunakan model Jigsaw terjadi secara dua 2 Lorin W. Anderson, dan David R. Krathwolh, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, Agung Prihantoro Terjemahan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010, h.98. 57 58 tahap, yaitu diskusi yang dilakukan di kelompok ahli dan kelompok induk. Pada tahap pertama, siswa berdiskusi mengenai konsep yang diperdalam secara mandiri oleh siswa dan berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang membahas materi yang sama. Dengan dilakukannya diskusi ini, siswa akan lebih memahami tentang materi yang diemban olehnya. Pada tahapan kedua, siswa kembali diskusi dengan kelompok induk, mempresentasikan mengenai hasil diskusi dengan kelompok ahli. Tingkatan kedua ini menuntut siswa untuk bertanggung jawab terhadap pemahaman anggota kelompok lainnya terhadap materi yang diembannya. Peningkatan pemahaman ini terjadi dikarenakan siswa menjelaskan dengan cara yang sesuai dengan kemampuan masing- masing siswa dalam belajar. Adanya peningkatan pada aspek kognitif penerapan C3 ditunjukkan dari kemampuan siswa mempresentasikan kegunaan dan penerapan berbagai macam alat ya ng digunakan dalam kehidupan sehari- hari yang menerapkan konsep cahaya dalam pengaplikasiannya. Pada saat diskusi dipertemuan ketiga, guru memfasilitasi diskusi siswa dengan membawa berbagai macam alat yang berhubungan dengan cahaya dalam kehidupan. Pada diskusi ini, siswa diminta untuk mendiskusikan manfaat cahaya dalam kehidupan. Pemberian alat peraga bertujuan supaya siswa mampu mengaitkan secara langsung manfaat cahaya dalam kehidupan. Dari alat peraga yang ada, guru meminta siswa untuk mempresentasikan kegunaan dan penerapan alat tersebut dalam kehidupan. Berdasarkan hasil yang didapatkan diketahui bahwa tipe jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep cahaya. Artinya bahwa peran guru dalam membimbing pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. 58

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Analisis Wacana Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus Kelas X (Penelitian Deskriptif Di Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 7 275

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246