mengingatkan siswa agar tidak mengganggu teman yang lain. Setelah guru meingatkan siswapun kembali belajar secara berkelompok dengan tenang.
Dalam setiap pertemuannya, siswa selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Siswa menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru dengan baik. Setelah selesai mengerjakan soal, guru memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk mempresentasikan
hasil kerjanya
di depan
kelas. Siswapun
mempresentasikan perkelompok untuk menjawab soal-soal menggunakan media bead frame. Siswa mampu menunjukkan sikap kerja samanya dengan teman satu
kelompoknya. Siswa juga bertaggungjawab mengembalikan media ke tempat asalnya dengan rapi. Selanjutnya, pada pertemuan kelima, guru memberikan
posttest kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media. Secara keseluruhan, pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar sesuai
dengan rencana pembelajaran.
2. Dampak Pengimplementasian Media Bead Frame Montessori terhadap
Hasil Belajar Siswa
Dampak hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan media bead frame Montessori dapat dilihat pada diagram 4.1. Diagaram tersebut
menunjukkan perbandingan nilai sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran. Rata-rata nilai yang di dapatkan pada saat pretest adalah 44
sedangkan nilai yang didapatkan pada saat posttest adalah 85. Dari 12 siswa, seluruhnya mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 60. Sebanyak 100 siswa
mendapatkan nilai di atas KKM. Implementasi media bead frame Montessori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada materi perkalian memberikan dampak positif bagi hasil belajar siswa, yaitu membantu siswa mencapai hasil belajar yang baik dengan nilai melebihi KKM
yang berlaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Implementasi media bead frame Montessori pada materi perkalian kelas III
SDN Caturtunggal 1 dilakukan pada 12 siswa dengan: 1 membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa dengan kemampuan siswa
yang berbeda, 2 kelompok mengerjakan soal menggunakan media bead frame Montessori,
3 kelompok mempresentasikan hasil kerjanya menggunakan media, 4 mencocokan jawaban dengan cara bertanya kepada
kelompok lain mengenai jawaban yang disebutkan oleh kelompok presentasi. I
mplementasi berjalan dengan baik tampak dari antusiasme siswa, keterlibatan siswa, dan tercapainya tujuan pembelajaran dan sikap saling
bekerja sama dalam kelompok. 2.
Pengimplementasian media bead frame Montessori memberikan dampak positif bagi hasil belajar siswa, terlihat dari hasil belajar siswa melalui pretest
dan posttest dengan nilai rata-rata yang didapatkan pada saat pretest sebesar 44 sedangkan posttest sebesar 85. Sebanyak 100 siswa memiliki nilai diatas
KKM. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI