Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

e. Bead Frame Montessori

Bead frame merupakan salah satu media yang dikembangkan oleh Maria Montessori. Bead Frame digunakan untuk membantu siswa dalam belajar matematika yaitu penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Kali ini peneliti fokuskan pada materi perkalian. Terdapat tiga material pokok pada media bead frame yaitu manik-manik, kayu, dan kawat. Kayu merupakan bahan yang digunakan untuk membuat bingkai bead frame. Manik-manik dalam media ini memiliki tiga warna yaitu hijau, biru dan merah sesuai dengan susunannya. Jumlah maik-manik seluruhnya ada 70 manik-manik dengan jumlah kawat 7 buah. Manik-maik teratas berwarna hijau yang melambangkan satuan, manik-manik kedua berwarna biru melambangkan nilai puluhan, manik-manik ketiga berwarna merah yang melambangkan ratusan. Pada baris keempat menggunakan warna hijau kembali yang melambangkan nilai ribuan dan begitu seterusnya. Bead frame mudah dibawa oleh siswa karena bentuknya yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat. Jadi anak-anak senang menggunakannya. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bead frame adalah salah suatu media pembelajaran Montessori yang terbuat dari tiga meterial kayu, manik-manik, dan juga kawat dengan kayu sebagai bingkai, dan kawat sebagai penghubung manik-manik.

B. Penelitian yang Relevan

Devi 2013 meneliti tentang “Implementasi Perangkat Pembelajaran Geometri Menggunakan Pendekatan PMRI Siswa Kelas IV B di SD Krekah Bantul”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan desain perangkat pembelajaran geometri menggunakan pendekatan PMRI dan mengetahui kemunculan indikator PMRI pada pembelajaran matematika. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan data yang dikumpulkan kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan dari hasil wawancara da dokumentasi. Sedagkan data kuantitatif didapat dari hasil validasi desain peragkat pembelajaran yang sudah direvisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi desain perangkat pembelajaran dengan pendekatan PMRI membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian ini kelima karakteristik yang telah diklarifikasikan ke dalam beberapa indikator, indikator memodelkan masalah dalam kalimat matematika dan indikator merupakan rumus matematika dalam pemecahan masalah tidak tampak di dalam proses pembelajaran karena saat menjelaskan guru tidak memakai kalimat matematika da materi yang dipelajari adalah sifat-sifat dan jaring-jaring bangun ruang balok dan kubus. Dian 2015 meneliti tentang “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika SD Materi Perkalian Berbasis Montessori”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir ketika dihadapkan langsung dengan objek dan aktivitas konkret, salah satunya dengan menggunakan media. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan RD. Hasil dari penelitian ini berupa prototype media papan perkalian berbasis Metode Montessori. Produk yang dikembangkan di validasi oleh ahli pada bidangnya yang menunjukkan bahwa 1 media memiliki lima ciri, yaitu menarik, bergradasi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI auto-correction, auto-education, dan kontekstual. 2 memiliki rerata skor 3, 55 dan masuk kategori “sangat baik”. Memalui penggunaan media matematika perkalian berbasis Montessori. nilai siswa dapat meningkat dari rerata 3,95 menjadi 8,62. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media papan perkalian sudah layak digunakan dan dapat melalui tahap uji coba yang lebih luas Pratiwi 2013 meneliti tentan g “Pengembangan Media Montessori untuk Keterampilan Berhitung Matematika Kelas IV”. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IVA SDN Tamanan 1 Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media yang berkualitas sesuai dengan lima ciri media yang telah ditetapkan untuk melatih kemampuan berhitung bilangan bulat. Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan RD. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Produk yang dikembangkan memperoleh rerata 4,65 dengan kategori “sangat baik” dari pakar pembelajaran matematika, pakar media matematika, guru kelas, dan sekelompok siswa kelas IVA. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk yang dikembangkan mempunyai kualitas yang sangat baik dan sesuai dengan lima ciri media yang dijadikan dasar pengembangan media Montessori.

C. Kerangka Berfikir