7
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II ini peneliti menguraikan segala sesuatu yang mendasari teori penelitian, yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir.
Berikut adalah uraian dari landasan teori.
A. Kajian Pustaka
1. Belajar dan Pembelajaran
a. Hakikat belajar
Belajar merupakan kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh manusia dalam ranah formal maupun informal. Beberapa ahli mengartikan belajar dengan
keyakinan masing-masing. Vernon S. Gerlach Donal P. Ely dalam Arsyad, 2011: 3 mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku, sedagkan
perilaku adalah perubahan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau
beberapa tindakan yang dapat diamati. Sedangkan Slameto 2010: 5 berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yag baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sejalan dengan
Slameto, Siregar dan Nara 2011: 4 menjelaskan bahwa belajar adalah aktivitas psikis yang terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan sehingga
menghasilkan perubahan yang bersifat tetap. Ahli lain juga mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas untuk mendapatkan pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan memperkuat kepribadian Suyono dan Hariyanto, 2011: 9. Melihat dari devinisi beberapa ahli, dapat disimpulkan
bahwa belajar tindakan atau usaha yang dilakukan seseorang karena adanya interaksi dengan lingkungan yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan,
perilaku, sikap dan kepribadian. Menurut Gagne dalam Siregar dan Nara, 2011: 8 setelah seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya, selanjutnya belajar untuk mencapai sebuah hasil yang diinginkan. Hasil belajar tersebut antara lain keterampilan intelektual,
informasi verbal, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Menurut Jihad 2012: 14 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang mengarah pada
keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika dilihat dari perkembangannya, anak sekolah dasar berada pada tahap
operasional konkret yang memberikan benda-benda konkret untuk membenatu proses belajarnya, sedangkan dalam konsep matematika ilmu yag dipelajari
bersifat abstrak Sudayana, 2014: 26. Berdasarkan paparan di atas siswa aka lebih mudah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan objek-objek yang
dapat ditangkap oleh panca indera. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa untuk membantu proses belajar, anak membutuhkan alat bantu berupa media yang
merupakan benda-benda konkret yang dapat di tangkap oleh panca indera.
b. Hasil Belajar