85 Terkait dengan hasil analisis tersebut, maka aspek produksi Y11 tidak
dianggap seriustidak menjadi indikator penting yang diperhitungkan dalam penentuan kompetensi strategi SDMindustri perikanan. Sedangkan aspek pemasaran
Y12 dan keuangan Y13 menjadi faktor yang berpotensi serius mempengaruhi kompetensi strategi SDM yang dipilih dalam industri perikanan di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Oleh karena itu, dalam aplikasinya nanti kondisi pemasaran usaha maupun kondisi keuangan usaha harus menjadi titik berat dalam pengembangan
keputusan kompetensi strategi SDM perikanan tangkap yang dikembangkan. Hasil analisis SEM pada Tabel 15 menunjukkan konstruk kompetensi strategi
SDM KSTG berpengaruh positif terhadap konstruk kinerja usaha perikanan KUP sebesar 0,126 dengan nilai p = 0,035. Oleh karena probabilitasnya 0,05, maka
pengaruh positif tersebut bersifat signifikan.
Tabel 15 Koefisien pengaruh dan significance of probability konstruk yang
berinteraksi dengan konstruk kompetensi strategi SDM KSTG
Konstruk Konstruk
indikator Koefisien
pengaruh p
STS Keterangan
Kompetensi strategi SDM
KSTG Kinerja
usaha perikanan
KUP 0,126
0,035 S
Kompetensi strategi SDM KSTG adalah
dari konstruk kinerja usaha perikanan
KUP
Keterangan : p = nilai significance of probability; S = pengaruh signifikan; TS = pengaruh tidak signifikan.
Terkait hasil analisis tersebut, maka kinerja usaha perikanan KUP termasuk faktor serius mempengaruhi kompetensi strategi SDMindustri perikanan di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Hal ini terjadi karena strategi yang diambil dalam menjalankan suatu usaha sangat ditentukan oleh progress atau kinerja dari usaha tersebut selama
ini.
4.1.8 Kinerja usaha perikanan KUP
Hasil analisis SEM terkait interaksi konstruk kinerja usaha perikanan KUP disajikan pada Tabel 16, Tabel 17, dan Gambar 10. Dalam kaitan dengan dimensi
konstruk Tabel 16, konstruk kinerja usaha perikanan KUP mempengaruhi secara positif siginifikan dimensi konstruk payback period Y21 sebesar 0,011 dengan nilai
p = 0,002, mempengaruhi secara positif tidak signifikan dimensi konstruk rugilaba
86 Y22 sebesar 0,054 dengan nilai p = 0,327, mempengaruhi secara positif signifikan
dimensi konstruk return of investment Y23 sebesar 0,042 dengan nilai p = 0,001, dan mempengaruhi secara positif signifikan dimensi konstruk growth Y24 sebesar
0,086 dengan nilai p = 0,023. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka payback period Y21, return of
investement Y23, dan growth Y24 menjadi dimensi konstrukfaktor yang serius
diperhitungkan dalam memperbaiki kinerja usaha perikanan dan pengembangannya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kaitan ini, maka ketiga dimensi konstruk
dianggap sebagai indikator penting terkait kinerja usaha perikanan selama ini. Sedangkan rugilaba Y22 karena pengaruhi tidak signifikan, maka tidak dianggap
seriustidak menjadi indikator penting yang diperhitungkan dalam proses operasi usaha perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini mengindikasi, bahwa faktor
keuntungan yang berimplikasi terhadap kesejahteraan pelaku usaha perikanan tangkap tidak terlalu diperhatikan oleh pelaku usaha nelayan dan lainnya dalam menjalankan
kegiatan usaha perikanan tangkap di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tabel 16 Koefisien pengaruh dan significance of probability dimensi konstruk
yang berinteraksi dengan konstruk kinerja usaha perikanan KUP
Konstruk Dimensi konstruk
indikator Koefisien
pengaruh P
STS Keterangan
Kinerja usaha
perikanan KUP
Payback period
Y21 0,110
0,002 S
RugiLaba Y22 0,054
0,327 TS
Return of investment
Y23 0,042
0,001 S
Growth Y24
0,086 0,023
S
Keterangan : p = nilai significance of probability; S = pengaruh signifikan; TS = pengaruh tidak signifikan.
Dari tiga dimensi konstruk yang berinteraksi signifikan terhadap konstruk kinerja usaha perikanan KUP, pengaruh terhadap dimensi konstruk payback period
Y21 lebih dominan. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran usaha sangat penting dalam kegiatan Usaha perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana kemampuan
nelayan dalam pengembalian pinjaman, perputaran usaha pengolah ikan, dan musim tangkap selalu menjadi pertimbangan nelayan dan lainnya dalam menjalankan
usahaindustri perikanan.
87 Hasil analisis SEM pada Tabel 17. menunjukkan konstruk kinerja usaha
perikanan KUP berpengaruh positif terhadap konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP sebesar 0,069 dengan nilai p = 0,031. Oleh karena probabilitasnya
0,05, maka pengaruh positif tersebut bersifat signifikan.
Tabel 17 Koefisien pengaruh dan significance of probability konstruk yang
berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP
Konstruk Konstruk
indikator Koefisien
pengaruh p
STS Keterangan
Kinerja usaha
perikanan KUP
Tujuan pembangunan
perikanan TPP
0,069 0,031
S
Keterangan : p = nilai significance of probability; S = pengaruh signifikan; TS = pengaruh tidak signifikan.
Terkait hasil analisis tersebut, maka tujuan pembangunan perikanan TPP yang ditetapkan termasuk faktor serius mempengaruhi kinerja usaha perikanan KUP
yang dijalankan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kaitan ini, maka tujuan pembangunan perikanan tangkap harus selalu diupayakan dalam industriusaha
perikanan tangkap yang ada. Bila belum terakomodir dengan baik, maka kinerja perlu ditingkatkan.
4.1.9 Tujuan pembangunan perikanan TPP