Tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat pantai Konsep pemberdayaan masyarakat

44 4 Pemanfaatan dana bergilir secara bertanggung jawab untuk usaha tidak ngemplang. 5 Mempelajari manajemen, pembukuan dan keuangan. 6 Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. 7 Menjaga kepercaayaan dan kepuasan konsumen. Kegitan kolektif : 1 Pembukaan WUB dan LEP. 2 Pemanfaatan dana bergulir secara bertanggung jawab. 3 Penyuluhan manjemen, pembukuan dan keuangan. 4 Mengembangkan pemasaran dalam negeri dan ekspor untuk peningkatan pendapatan dan devisa. 5 Menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen dll.

2.4 Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pantai

Model pemberdayaan ekonomi masyarakat pantai yang terkait meliputi; tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat pantai, konsep pemberdayaan masyarakat pantai, kemitraan dan badan usaha, structural equation modeling SEM, dan analisis keuangan sebagai berikut:

2.4.1 Tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat pantai

Tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir menurut DKP 2003 adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penguatan kelembagaan sosial ekonomi dengan mendayagunakan sumber daya perikanan dan kelautan secara optimal dan berkelanjutan. Menurut Mursidin et al. 2005 bahwa paradigma pemberdayaan mengandung arti berupa pembagian secara adil aset ekonomi dan mengurangi atau menghilangkan bentuk dominasi birokrasi dalam mengatur dan menentukan berbagai bidang kehidupan rakyat.

2.4.2 Konsep pemberdayaan masyarakat

Kesejahteraan tidak hanya meliputi aspek ekonomi tetapi juga aspek sosial, lingkungan dan infrastruktur. Pengembangan aspek ekonomi penting untuk mengembangkan lapangan kerja dan berusaha serta meningkatkan pendapatan. Aspek sosial pendidikan, kesehatan dan agama penting untuk meningkatkan kualitas SDM 45 melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, iman dan taqwa IMTAQ serta sikap dan perilaku. Aspek lingkungan penting untuk kelestarian sumber daya pesisir dan laut, serta perbaikan pemukiman. Aspek infrastruktur dibutuhkan untuk memperlancar mobilitas pelaksanaan ekonomi dan sosial. Keempat aspek tersebut harus ditunjang oleh kelembagaan sosial ekonomi yang kuat dan dikembangkan secara seimbang. Mursidin dan Hartono 2006, karakter sosial budaya masyarakat nelayan ada empat faktor yaitu nilai dan norma masyarakat, kepercayaan lokal, pola dan sistem produksi dan reproduksi dan yang terakhir politik lokal. Keberhasilan dalam peningkatan kelembagaan ekonomi akan dipengaruhi oleh kegiatan usaha yang dikembangkan, permodalan serta kondisi pasar yang mendukungnya. Keberhasilan kegiatan usaha dipengaruhi oleh kondisi sumber daya laut dan pesisir yang ada, teknologi yang tersedia serta kualitas SDM yang mengelolanya. Kualitas SDM yang dicirikan oleh perilaku, IMTAQ serta wawasan IPTEK, kondisinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tingkat pendidikan, kesehatan dan agama serta adat dan budaya. Hal tersebut penting untuk diperhatikan dan dikembangkan dalam rangka pengembangan ekonomi yang meliputi manajemen usaha, kemitraan dan kelembagaan yang dikelolanya. Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi, peran pemerintah masih sangat dibutuhkan terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung, termasuk didalamnya kebijakan pemerintah, akses permodalan, Pasar dan tata ruang kawasan pesisir yang kondusif. Kerangka konsepsi pendekatan pemberdayaan masyarakat pesisir dapat dilihat pada Gambar 5. Konsep pendekatan sosial dan ekonomi masyarakat nelayan pesisir adalah dengan input pendidikan, kesehatan, agama, lingkungan dan adat-budaya akan sinergi melalui perilaku dan IMTAQ dan wawasan akan menghasilkan sumberdaya manusia SDM yang berkwalitas. Wadah dan aturan, aktivitaseksistensi, kemitraan dalam proses kelembagaan sosialekonomi, sedang sumberdaya alam SDA pesisir, teknologi dan suberdaya manusia SDM mewujudkan sarana dan prasarana, manajemen dan pengembangan usaha, permodalan akan menghasilkan ekonomipendapatan yang baik. Sumberdaya manusia yang berkwalitas dan ekonomi yang tumbuh dan berkembang akan meningkatkan masyarakat pantai berdaya sehingga akan berdampak kesejahteraan masyarakat akan meningkat, pendapatan akan meningkat, pendidikan akan lebih banyak mendapatkan kesempatan, kesehatan akan membaik, agama akan berjalan sesuai dengan syariat agama yang dianut, adat– 46 budaya akan tumbuh positif, lingkungan dan pemukiman akan tumbuh sehat, infrastruktur akan terbangun merata sesuai kebutuhan perkembangan masyarakat, tentu akan rasa aman dan nyaman hidup di lingkungan masyarakat pantai, dan pembangunan wilayah akan merata diseluruh daerah terutama di luar Jawa karena sumber daya ikan pada umumnya yang masih prospektik adalah di Luar Jawa. Untuk meningkatkan kesejahteraan tentunya usaha harus untung, sedang agar usaha bisa untung harus melalui tahapan optimalisasi pengguanan aset, efisiensi semua kegiatan dalam lingkup usaha perikanan, pengembangan teknologi baik melalui inovasi atau inprovisasi alat-alat yang digunakan dalam produksi. Dengan tahapan tersebut tentu akan meningkatkan margin yang muaranya meningkatnya laba. Masukan input dan Proses Keluaran Output Hasil Outcome Pendidikan Kesehatan Agama Lingkungan AdabBudaya Wadah dan Aturan Aktivasi Eksistensi Jaringan Kemitraan Sumber Daya Pesisir dan Laut Teknologi SDM Perilaku dan IMTAQ Sosial Kualitas SDM Ekonomi Pendapatan Wawasan IPTEK Kesejahteraan Masyarakat Kelembagaan Sosial Ekonomi Pembangunan Wilayah Sarana dan Prasarana Manajemen dan Pengembangan Usaha Pesisir dan Permodalan Masyarakat Pantai yang Berdaya Pendapatan Pendidikan Kesehatan Agama AdabBudaya Lingkungan dan Pemukiman Infrastruktur Keamanan dan Kenyamanan Gambar 5 Konsep kerangka konsepsi pendekatan pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan pesisir Sumber : DKP, 2003 47

2.4.3 Kemitraan dan badan usaha 1