75
4.1.2 Interaksi terkait lingkungan internal LINT
Hasil analisis SEM terkait konstruk lingkungan internal LINT ditunjukkan pada Gambar 10, sedangkan nilai koefisien interaksi dan significance of probability
untuk setiap dimensi konstruk dan setiap konstruk yang berinteraksi dengan konstruk lingkungan internal LINT ditunjukkan pada Tabel 5. dan Tabel 6. konstruk
lingkungan internal LINT berpengaruh positif signifikan sebesar 0,132 dengan nilai p = 0,011 terhadap dimensi konstruk teknologi X11, berpengaruh positif signifikan
sebesar 0,11 dengan nilai p = 0,021 terhadap dimensi konstruk administrasi X12, berpengaruh positif signifikan sebesar 1,000 dengan nilai p = 0,040 terhadap dimensi
konstruk manajemen X13, dan berpengaruh positif signifikan sebesar 0,053 dengan nilai p = 0,022 terhadap dimensi konstruk sumber daya manusia X16. Hal ini
menunjukkan bahwa teknologi X11, administrasi X12, dan sumber daya manusia X16 menjadi indikator penting dan serius menentukan maju mundurnya kegiatan
perikanan tangkap di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimensi konstruk modal X14 dan sarana X15 merupakan dimensi
konstruk yang tidak dipengaruhi secara signifikan karena mempunyai nilai p 0,05 dan koefisien interaksi masing-masing 0,215 dan 0,075. Terkait dengan ini, maka
modal X14 dan sarana X15 tidak menjadi indikator penting yang secara internal mengganggu pengembangan industri perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Diantara lima dimensi konstruk yang dipengaruhi signifikan tersebut, manajemen X13 merupakan dimensi konstruk yang dipengaruhi paling dominan
koefisien pengaruh =1,000 dengan nilai p = 0,040. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen yang merupakan aspek internal yang paling sensitif dan dapat
menganggu kondisi internal industri perikanan. Terkait dengan ini, maka manajemen pengelolaan industriusaha perikanan tangkap harus segera dibenahi dalam upaya
kegiatan pemberdayaan dan pengembangan industri perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam pembenahan manajemen harus dilakukan latihan dalam diklat,
magang atau pendampingan yaitu penyuluhan. Para nelayan harus dikenalkan fungsi manajemen dan penerapannya. Fungsi manajemen yaitu cara menyusun
perencanaan, pengorganesasian yaitu menyususn struktur organesasi sekalian uraian tugas, penempatan tenaga kerja yang sesuai kompetensinya, pelasanaan operasional
dan kontrol yang berupa laporan administrasi operasional, laporan keuangan yang semuanya dibuat secara periodik bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan.
76 Tabel 5
Koefisien pengaruh dan significance of probability dimensi konstruk yang berinteraksi dengan konstruk lingkungan internal LINT
Konstruk Dimensi konstruk
indikator Koefisien
pengaruh p
STS Keterangan
Lingkungan Internal
LINT Teknologi X11
0,132 0,011
S Administrasi X12
0,110 0,021
S Manajemen X13
1,000 0,040
S Modal X14
0,215 0,067
TS Sarana X15
0,075 0,104
TS SDM X16
0,052 0,022
S
Keterangan : p = nilai significance of probability; S = pengaruh signifikan; TS = pengaruh tidak signifikan.
Dimensi konstruk lainnya yang juga dipengaruhi dengan jelas adalah teknologi X11, administrasi X12 dan SDM X16. Teknologi dipengaruhi urutan
kedua oleh Lingkungan Internal karena kegiatan perikanan tangkap di Daerah Istimewa Yogyakarta masih banyak menggunakan alat tangkap yang sederhana dan
tradisional. Untuk pengembangan ke depan, masalah teknologi ini perlu menjadi perhatian penting dalam optimalisasi pemberdayaan usahaindustri perikanan Daerah
Istimewa Yogyakarta. merupakan dimensi konstruk urutan ketiga yang dipengaruhi serius oleh konstruk lingkungan internal LINT. Tertib administrasi mengharuskan
internal industriusaha perikanan tangkap di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu dibangun sistem administrasi sehingga usaha yang ada dapat diberdayakan secara
maksimal dan pengembangan yang diinginkan dapat tercapai. Terkait dengan ini perlu diupayakan interaksi yang positif antara stakeholders yang terkait yang
mengarah pada perlindungan usaha dari dampak negatif persaingan. Pengembangan sumberdaya manusia SDM juga merupakan kunci keberhasilan dalam usaha,
sehingga perlu dilakukan latihan teknis teknologi dan manajemen proporsional. Hasil analisis SEM pada Tabel 6, menunjukkan konstruk lingkungan internal
LINT berpengaruh positif signifikan terhadap konstruk lingkup usaha perikanan tangkap LUP sebesar 0,094 dengan nilai p = 0,029. Hubungan lingkungan internal
dengan lingkup usaha perikanan dapat menggambarkan bahwa lingkup usaha perikanan dibangun dari lingkungan internal dimana terdapat indikator-indikator:
teknologi, administrasi, manajemen, permodalan, sarana dan prasarana serta ketangguhan sumberdaya manusia. Dalam penelitihan ini indikator manajemen yang
merupakan indikator yang harus diperhatikan.
77 Tabel 6
Koefisien pengaruh dan significance of probability konstruk yang berinteraksi dengan konstruk lingkungan internal LINT
Konstruk Konstruk
indikator Koefisien
pengaruh P
STS Keterangan
Lingkungan internal
LINT Lingkup
usaha perikanan
LUP 0,094
0,029 S
Keterangan : p = nilai significance of probability; S = pengaruh signifikan; TS = pengaruh tidak signifikan.
Terkait hasil analisis tersebut, maka lingkup usaha perikanan LUP menjadi faktor yang berpotensi serius mempengaruhi aktivitas dan kondisi internal usaha
perikanan tangkap di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini terjadi kemungkinan karena lingkup usaha perikanan tangkap menentukan jenis dan skala usaha perikanan
tangkap yang dapat dilakukan oleh nelayan dan lainnya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi internal usaha perikanan tangkap
yang ada. .
Gambar 10 Model pengembangan industri perikanan dengan interaksi sederhana
komponen terkait
KSTG LUP
KUP
78
4.1.3 Interaksi terkait lingkungan industri LIND