Tujuan pembangunan perikanan TPP

87 Hasil analisis SEM pada Tabel 17. menunjukkan konstruk kinerja usaha perikanan KUP berpengaruh positif terhadap konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP sebesar 0,069 dengan nilai p = 0,031. Oleh karena probabilitasnya 0,05, maka pengaruh positif tersebut bersifat signifikan. Tabel 17 Koefisien pengaruh dan significance of probability konstruk yang berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP Konstruk Konstruk indikator Koefisien pengaruh p STS Keterangan Kinerja usaha perikanan KUP Tujuan pembangunan perikanan TPP 0,069 0,031 S Keterangan : p = nilai significance of probability; S = pengaruh signifikan; TS = pengaruh tidak signifikan. Terkait hasil analisis tersebut, maka tujuan pembangunan perikanan TPP yang ditetapkan termasuk faktor serius mempengaruhi kinerja usaha perikanan KUP yang dijalankan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kaitan ini, maka tujuan pembangunan perikanan tangkap harus selalu diupayakan dalam industriusaha perikanan tangkap yang ada. Bila belum terakomodir dengan baik, maka kinerja perlu ditingkatkan.

4.1.9 Tujuan pembangunan perikanan TPP

Hasil analisis SEM terkait interaksi terhadap konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP terlihat pada Tabel 18 dan Gambar 10. Dalam kaitan dengan dimensi konstruk padaTabel 18, konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP dipengaruhi secara positif tidak siginifikan oleh dimensi konstruk growth Y31 sebesar 0,09 dengan nilai p = 0,109, dipengaruhi secara positif signifikan oleh dimensi konstruk equity Y32 sebesar 0,054 dengan nilai p = 0,028, dan dipengaruhi secara positif signifikan oleh dimensi konstruk sustainable Y33 sebesar 1,000 dengan nilai p = 0,045. Dalam tujuan pembangunan pertumbuhan dianggap tidak terlalu diharuskan karena masyarakat terlalu kuawatir pertumbuhan yang cepat hanya menciptakan konglomerasi yaitu kekayaan aset dikuasai kapitalis. Pada penelitihan ini yang nampak penting adalah berkeadilan. Berkeadilan yang proprsional ini dengan mengendalikan antara pengusaha kecil dan besar tidak boleh melakukan akuisisi, hubungan buruh harus diatur terutama mengasuransikan tenaga kerja. 88 Tabel 18 Koefisien pengaruh dan significance of probability dimensi konstruk yang berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP Konstruk Dimensi konstruk indikator Koefisien pengaruh P STS Keterangan Tujuan pembangunan perikanan TPP Growth Y31 0,090 0,109 TS Equity Y32 0,054 0,028 S Y33 Sustainable 1,000 0,045 S Keterangan : p = nilai significance of probability; S = pengaruh signifikan; TS = pengaruh tidak signifikan. Oleh karena pengaruhnya yang signifikan, maka equity Y32 dan sustainable Y33 menjadi dimensi konstruk yang berpotensi serius mempengaruhi tujuan pembangunan perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan dalam pengembangan industri perikanan menjadi indikator penting untuk pencapaian tujuan pembangunan. Sedangkan growth Y31 karena pengaruhnya yang tidak signifikan, maka tidak dianggap seriustidak menjadi indikator penting yang diperhitungkan dalam pencapaian tujuan pembangunan industri perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak signifikannya pengaruh growth memberi indikasi bahwa tujuan pembangunan perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terlalu dipusingkan oleh pertumbuhan usaha perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan. 4.2 Model Pengembangan Usaha Perikanan Dengan Interaksi Kompleks Dominan Dipengaruhi oleh Kondisi LINT, LIND dan LEX Model pengembangan ini merupakan modifikasi dari model pengembangan industri perikanan dengan interaksi sederhana, dimana interaksi dibuat lebih kompleks dan dominan dipengaruhi oleh konstruk lingkungan internal LINT, konstruk lingkungan industri LIND dan konstruk lingkungan eksternal LEXT. Ketiga konstruk ini dipilih sebagai variabel dominan dalam interaksi karena pengembangan aktivitas industri di suatu kawasan biasanya diawali pengembangan di dalam industri itu sendiri peningkatan kapasitas industri, kondisi lingkungan eksternal yang kondusif mendukung perkembangan industri, dan interaksi saling menopang dan membutuhkan diantara industri yang ada industri pemasok, substitusi, pengguna produk, dan seterusnya. Adanya interaksi-interaksi tersebut mempengaruhi 89 berkembangnya interaksi lainnya yang bersifat mempengaruhi atau dipengaruhi dalam aktivitas industri. Terkait dengan ini, maka modifikasi yang dilakukan diharapkan bisa menyerupai kondisi yang ada, termasuk dalam pengembangan industri perikanan ke depan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun interaksi baru dalam model pengembangan industri perikanan dengan interaksi kompleks ini dibandingkan dengan model pengembangan industri perikanan dengan interaksi sederhana adalah : 1 Konstruk lingkungan internal LINT yang berinteraksi dengan konstruk lingkungan eksternal LEXT. 2 Konstruk lingkungan internal LINT yang berinteraksi dengan konstruk lingkungan industri LIND. 2 Konstruk lingkungan internal LINT yang berinteraksi dengan konstruk Kompetensi Strategi SDM KSTG. 3 Konstruk Lingkungan Internal LINT yang berinteraksi dengan konstruk kinerja usaha perikanan KUP. 4 Konstruk lingkungan internal LINT yang berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP. 5 Konstruk lingkungan eksternal LEXT yang berinteraksi dengan konstruk lingkungan industri LIND. 6 Konstruk lingkungan eksternal LEXT yang berinteraksi dengan konstruk kompetensi strategi SDM KSTG. 7 Konstruk lingkungan eksternal LEXT yang berinteraksi dengan konstruk kinerja usaha perikanan KUP. 8 Konstruk lingkungan eksternal LEXT yang berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP. 9 Konstruk lingkungan industri LIND yang berinteraksi dengan konstruk kompetensi strategi SDM KSTG. 10 Konstruk lingkungan industri LIND yang berinteraksi dengan konstruk kinerja usaha perikanan KUP. 11 Konstruk lingkungan industri LIND yang berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP. 12 Konstruk kebijakan pemerintah pusat dan daerah KPD yang berinteraksi dengan konstruk kompetensi strategi SDM KSTG. 90 13 Konstruk kebijakan pemerintah pusat dan daerah KPD yang berinteraksi dengan konstruk kinerja usaha perikanan KUP. 14 Konstruk kebijakan pemerintah pusat dan daerah KPD yang berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP. 15 Konstruk kompetensi strategi SDM KSTG yang berinteraksi dengan konstruk tujuan pembangunan perikanan TPP.

4.2.1 Interaksi tambahan terkait lingkungan internal LINT