49 2 Membeli kebutuhan yang ada di koperasi.
3 Mendukung pembangunan institusi usaha disekitar tempat tinggal. 4 Pemanfatan dana bergulir untuk usaha dan menjaga kemitraan.
5 Kemitraan dengan wirausahawan dalam negeri. 6 Menjalin kemitraan dengan wirausahawan luar negeri.
7 Aktif dalam kegiatan pameran dagang dan promosi. 8 Menjaga kepercayaan.
Kegiatan Kolektif ; 1 Pendirian koperasi.
2 Pemanfaatan dana bergulir untuk usaha dan untuk menjaga kemitraan. 3 Berpartisipasi aktif penyuluhan dari pemerintah sesuai bidangnya supaya
produktivitas dan kualitas meningkat. 4 Pembukaan wirausaha baru WUB lembaga ekonomi produktif LEP
dengan memanfaakan bahan baku dalam negeri. 5 Mengadakan pameran dagang dan promosi.
6 Penyuluhan dari pemerintah untuk berbagai sektor supaya produktivitas dan kualitas meningkat.
7 Bekerja gotong royang dalam berbagai aktivitas, memberikan solusi keterbatasan modalakses dalam bidang :
1 Penggarapan sawah dan kebun 2 Panen
3 Pembuatan irigasi 4 Membasmi hama
5 Menjaga kebunsawah 9 Menjaga kepercayaan atau jujur.
10 Adanya kemitraan antar unit usaha 11 Penerapan inti – plasma
12 Kemitraan untuk meningkatkan kinerja.
2.4.4 Analisis keuangan
Menurut Munawir 1992 konsep analisis biaya volume laba BVL berarti sama dengan konsep titik pulang impas. Menurut Mulyadi 1999a, Abdul hakim
1993 dan Masud 1994 analisis hubungan Biaya – Volume – Laba BVL
50 merupakan teknik untuk menghitung dampak harga jual, volume penjualan dan biaya
terhadap laba, untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek. Ada empat kriteria analisa finansial untuk mengukur posisi keuangan menurut
Halimah 1992 yaitu likuiditas, solvabilitas, profitabilitas rentabilitas dan produktivitas penanaman modal.
2.4.5 Structural equation modelling SEM
Menurut Ferdinand 2002, SEM merupakan perangkat analisis yang memungkinkan seorang peneliti untuk menjawab permasalahan kompleks secara
struktural dengan cara mengukur dimensi atau konstruk yang ada dan hubungannya menjadi sebuah model terevaluasi yang berarti. SEM lebih difokuskan untuk menguji
kelayakan atau kesesuaian sebuah model dibandingkan dengan menghasilkan teori yang baru, sehingga model-model yang dibangun dan terevalusi tersebut dapat di
pertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam mengembangkan analisis dengan SEM, ada model yang dikembangkan
yaitu model deskriptif dan model prediktif. Model deskriptif berupa model pengukuran measurement model, yaitu model yang ditujukan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan atau suatu faktor dalam bentuk matematis. Keadaan tersebut di dalam SEM difokuskan pada interaksi atau hubungan yang terjadi pada
konstruk komponen-komponen yang berpengaruh dengan dimensi konstruk itu sendiri. Sedangkan model prediktif berupa persamaan struktural equation model
yang ditujukan untuk menggambarkan hubungan atau interaksi diantara konstruk- konstruk yang menghasilkan suatu kausalitas Ferdinand 2002 dan Solimun 2002.
Menurut Ferdinand 2002 ada tujuh tahapan dalam penerapan SEM pada kegiatan penelitian, yaitu : pengembangan model berbasis teori, pembuatan diagram
alir path diagram, konversi path diagram ke dalam struktur model, pemilihan matriks input dan estimasi model, penilaian masalah yang diidentifikasi, evaluasi
goodness-of-fit , dan interpretasi serta modifikasi model. Model dapat dimodifikasi
sesuai dengan keinginan peneliti, namun modifikasi diutamakan pada tahapan perbaikan revisi sebelum model memenuhi kriteria goodness-of-fit yang ditetapkan.
2.5 Lingkup Usaha Perikanan LUP