Metode Proses Hirarki Analitik

matriks banding berpasangan tersebut digunakan angka-angka tertentu sebagai skala banding, seperti yang tertera pada Tabel 12. 5. Memasukkan bilangan satu 1 sepanjang diagonal utama dalam matriks banding berpasangan dari kiri atas ke kanan bawah. Bagian di bawah diagonal tersebut diisi dengan nilai-nilai kebalikan dari nilai-nilai di atas diagonal. Tabel 12. Nilai Skala Berpasangan Nilai Definisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama penting Dua elemen memberikan sumbangan yang sama besar untuk mencapai tujuan 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting cukup penting daripada yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya. 5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lainnya Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek. 9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lainnya. Bukti yang menyokong elemen satu atas elemen yang lainnya memilki tingkat penegasan yang tertinggal yang menguatkan. 2,4,6,8 Nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan Ketika kompromi dibutuhkan diantara dua pertimbangan. Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memilki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i Sumber: Saaty 1993 6. Melakukan langkah 3, 4, dan 5 kembali untuk setiap dan gugusan dalam hirarki tersebut. Perbandingan dilakukan untuk semua variabel pada tiap tingkat keputusan yang ada dalam hirarki. Ada dua macam matriks pembandingan yang digunakan dalam PHA yaitu: a. Matriks Pendapat Individu MPI yaitu merupakan matriks hasil pembanding oleh individu. Variabelnya disimbolkan oleh aij, artinya variabel matriks baris ke-i dan kolom ke-j Tabel 13, hal 55. Tabel 13. Matriks Pendapat Individu MPI G A1 A2 A3 ... An A1 A11 A12 A13 ... A1n A2 A21 A22 A23 ... A2n A3 A31 A32 A33 ... A3n ... ... ... ... ... ... An An1 An2 An3 ... Anm Sumber: Saaty 1993 b. Matriks Pendapat Gabungan MPG yaitu merupakan martiks yang variabelnya berasal dari rata-rata geomatriks pandapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 0,1 atau 10 persen. Variabel pada matriks ini disimbolkan dengan Gij Tabel 14. Tabel 14. Matriks Pendapat Gabungan MPG G G1 G2 G3 ... Gn G1 G11 G12 G13 ... G1n G2 G21 G22 G23 ... G2n G3 G31 G32 G33 ... G3n ... ... ... ... ... ... Gn Gn1 Gn2 Gn3 ... Gnm Sumber: Saaty 1993 7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobot vektor-vektor prioritas tersebut dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dangan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya, demikian seterusnya. Ada dua tahap yang harus dilakukan dalam mengolah MPI dan MPG tersebut, yaitu: a. Pengolahan horisontal, meliputi penentuan vektor prioritas vektor eigen, uji konsistensi dan revisi pendapat bila dibutuhkan b. Pengolahan vertikal, merupakan tahap lanjutan setelah MPI dan MPG diolah secara horisontal. Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat tertentu dalam suatu hirarki terhadap fokus atau tujuan utamanya. Prioritas-prioritas yang diperoleh dalam pengolahan horisontal sebelumnya disebut prioritas lokal, karena hanya berkenaan dengan sebuah kriteria pembanding yang merupakan anggota elemen-elemen tingkat di atasnya. Hasil akhir dari pengolahan vertikal adalah mendapatkan suatu hirarki terhadap sasarannya. 8. Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki. Rasio inkonsistensi harus bernilai 10 persen atau kurang. Jika tidak, mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuesioner dan dengan lebih mengarahkan responden untuk membuat perbandingan berpasangan. Metode PHA dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice 2000. Penggunaan software ini mulai dilakukan pada langkah ke 6 hingga langkah ke 8. Langkah 1 hingga langkah 5 dilakukan secara manual.

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA

5.1 Lokasi Usaha

Kelompok Usaha Bersama KUB Hurip Mandiri merupakan suatu kelompok usaha yang bergerak dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan. Produk utama yang dihasilkan oleh kelompok usaha ini adalah abon ikan. KUB Hurip Mandiri berlokasi di Jalan Pelelangan Ikan Kampung Pajagan RT 02 RW 07 Desa Cikahuripan Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Lokasi KUB Hurip Mandiri berada di daerah pesisir pantai Laut Selatan. Lokasi usaha ini dapat dikatakan cukup strategis mengingat jenis kegiatan yang dilakukan lebih tepat jika dekat dengan bahan baku ikan.

5.2 Sejarah dan Perkembangan Usaha

KUB Hurip Mandiri berdiri pada tahun 1994. Kelompok usaha ini terbentuk atas kerjasama antara Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. Pada mulanya, KUB Hurip Mandiri merupakan salah satu Program Peningkatan Peranan Wanita Tani Nelayan P2WTN yang bertujuan untuk meningkatkan peranan wanita tani nelayan. Selain itu, KUB Hurip Mandiri merupakan salah satu kader Keluarga Berencana KB yang harus mensukseskan Program Badan Koordinasi Keluarga berencana BKKBN dan ditunjuk untuk menjalankan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera UPPKS. KUB Hurip Mandiri yang menghidupi banyak keluarga nelayan laut pantai selatan wilayah Kecamatan Cisolok dirintis oleh Ibu Oom. Saat itu, setelah mendapatkan pelatihan pembuatan abon dan dendeng ikan, Ibu Oom langsung mempraktikkannya dengan memanfaatkan hasil ikan tangkapan nelayan setempat yang memang melimpah. Seiring dengan perjalanan waktu, usaha yang semula hanya kecil-kecilan dengan kapasitas produksi yang terbatas akhirnya berkembang. Guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, para tetangganya mulai dilibatkan. Para ibu yang kesemuanya istri nelayan itu dilibatkan baik dalam pengumpulan permodalan maupun proses produksinya, hingga akhirnya terbentuk menjadi kelompok usaha bersama yang dianggotai lebih dari 20 anggota. Setelah Ibu Oom meninggal dunia, usaha ini dilanjutkan oleh anaknya yaitu Ibu Yati. Saat ini Ibu Yati menjabat sebagai ketua KUB Hurip Mandiri. KUB Hurip Mandiri mengalami perkembangan yang cukup baik. Saat ini KUB Hurip Mandiri telah berhasil memiliki sertifikat penyuluhan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, sertifikat halal dari MUI, Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP Kecil, Tanda Daftar Perusahaan Perorangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi, Izin Usaha Perikanan, dan Surat Pengolahan Hasil. KUB Hurip Mandiri juga dapat menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan. Pada tahun 1998, KUB Hurip Mandiri mendapatkan penghargaan dari Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pemenang pertama lomba kelompok Prokesra-UPPKS. KUB Hurip Mandiri juga mendapat beberapa penghargaan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Selama berjalannya usaha, KUB Hurip Mandiri juga memperoleh bantuan dana dari beberapa instansi pemerintah dan pihak lain. Pihak-pihak yang pernah memberi bantuan pada KUB Hurip Mandiri antara lain Dinas Kesehatan, BKKBN, Departemen Perindustrian dan Perdagangan serta PKK. Bantuan dan pinjaman yang diterima oleh KUB Hurip Mandiri terdiri dari uang dan peralatan. Bantuan yang diperoleh tersebut digunakan sebagai investasi fasilitas dan digunakan sebagai modal kerja dalam proses produksi. Bantuan yang diperoleh KUB Hurip Mandiri sebagian besar berupa hibah. Rincian bantuan yang diperoleh KUB Hurip mandiri dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Rincian Bantuan yang Diperoleh KUB Hurip Mandiri Tanggal Sumber Jenis Bantuan Jumlah Rp Keterangan 06-01-1994 Dins Kelautan dan Perikanan Kab. Sukabumi Hibah 1.000.000 Uang 15-05-1995 Deperindag Kab. Sukabumi Hibah 1.500.000 Alat Pres, APW, dan alat perebus 01-08-1995 Hotel Indonesia Pinjaman 5.000.000 Uang 12-10-1996 Depkes Kab. Sukabumi Hibah 1.250.000 Uang 20-11-1996 Kukesra Hibah 1.600.000 Uang 10-12-1997 BKKBN Hibah 1.800.000 Uang 08-02-1998 BPR Hibah 1.000.000 Badeng 08-02-1998 Depkes Kab. Sukabumi Hibah 1.500. 000 Plastik Kemasan 5000 lembar 30-03-1998 Deperindag Kab. Sukabumi Pinjaman 10.000.000 Uang 13-07-1998 KUD Hikmah Tani Cisolok Hibah 10.000.000 Uang 05-05-1999 BNI 46 Hibah 15.000.000 Uang 06-04-2001 BKKBN Hibah 5.000.000 Uang 08-04-2001 Kementerian Kelautan dan Perikanan Hibah 2.000.000 Mesin Pencabik 08-04-2001 PKK Bogor Hibah 12.000.000 Uang Sumber: KUB Hurip Mandiri 2008

5.3 Visi dan Misi Usaha

KUB Hurip Mandiri belum memiliki visi dan misi yang jelas secara tertulis. Meskipun demikian, bukan berarti kelompok usaha ini tidak memiliki tujuan yang jelas. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh pihak KUB Hurip Mandiri, dapat diketahui bahwa visi mereka adalah meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar KUB Hurip Mandiri. Misi KUB Hurip Mandiri adalah melakukan proses produksi secara kontinyu dengan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat memperluas pasar.

5.4 Struktur Organisasi Usaha

Struktur organisasi KUB Hurip Mandiri tergolong masih sederhana. Kelompok usaha ini terdiri dari jabatan ketua, bendahara, sekretaris, dan anggota. Bentuk struktur organisasinya adalah sistem lini garis dimana ketua adalah pimpinan tertinggi dari organisasi. Struktur organisasi KUB Hurip Mandiri dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Struktur Organisasi KUB Hurip Mandiri 2008 KETUA Sekrtaris Bendahara Anggota Bentuk struktur organisasi seperti di atas memungkinkan pimpinan dan bawahan berkomunikasi secara langsung. Masing-masing jabatan memiliki tugas tersendiri. Seorang ketua bertugas melakukan pengadaan bahan baku dan pemasaran abon ikan. Sekretaris bertugas melakukan kegiatan administrasi diantaranya pencatatan daftar hadir anggota sedangkan bendahara bertugas melakukan pembukuan keuangan sederhana. Anggota bertugas dalam melaksanakan kegiatan proses produksi mulai dari pecucian bahan baku hingga pengemasan. Pembagian tugas yang diterapkan pada KUB Hurip Mandiri bersifat fleksibel. Apabila pada suatu waktu seseorang tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka tugas tersebut dapat dilakukan oleh orang lain.

5.5 Tenaga Kerja Usaha

KUB Hurip Mandiri memiliki anggota yang berfungsi sebagai tenaga kerja yamg saat ini berjumlah 20 orang. Keanggotaan KUB Hurip Mandiri terbuka bagi masyarakat umum dan tidak memiliki persyaratan khusus untuk masuk menjadi anggotanya. Yang diperlukan hanyalah kemauan dan ketekunan serta komitmen untuk memajukan usaha ini. Anggota KUB Hurip Mandiri sebagian besar adalah perempuan, terdiri atas 17 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Pendidikan anggotanya pun relatif masih rendah. Pendidikan rata-rata anggotanya adalah SD 85 persen, SLTP 10 persen, dan sisanya tidak sekolah 5 persen. Seluruh anggota KUB Hurip Mandiri berusia di atas 35 tahun. Menyadari tingkat pendidikan anggota yang masih rendah KUB Hurip Mandiri berusaha melakukan upaya peningkatan kualitas anggotanya. Upaya