Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal

mengikuti program-program kredit yang ditawarkan beberapa instansi pemerintah. Alasannya karena pinjaman yang diberikan relatif kecil sehingga tidak sebanding dengan panjangnya proses mendapatkan pinjaman tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan dana, KUB Hurip Mandiri mengandalkan sumbangan modal para anggotanya.

6.2.5 Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan merupakan suatu bagian penting dalam suatu perusahaan. Adanya bagian penelitian dan pengembangan memungkinkan suatu perusahaan senantiasa berinovasi terhadap produk yang mereka hasilkan. Perusahan yang memiliki divisi penelitian dan pengembangan yang baik akan mampu menghasilkan produk dengan ciri khas yang membedakannya dengan produk pesaing. KUB Hurip Mandiri tidak memiliki bagian atau divisi khusus yang melakukan penelitian dan pengembangan. Hal ini meyebabkan pilihan rasa abon ikan yang dihasilkan oleh KUB Hurip Mandiri hanya terdiri dari satu rasa yaitu rasa manis. KUB Hurip Mandiri pernah memproduksi abon ikan dengan rasa gurih agak asin. Hal ini terjadi mungkin karena tidak melalui penelitian dan riset pasar sehingga produk tersebut tidak terlalu diminati oleh konsumen. Inilah pentingnya penelitian dan pengembangan yang dilengkapi oleh riset pasar

6.3 Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal

Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan menghasilkan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. peluang dan ancaman ini sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Tabel 21 menunjukkan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri. Tabel 21. Peluang dan Ancaman yang Dimiliki oleh KUB Hurip Mandiri Aspek Peluang Ancaman Politik Dukungan Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi Ekonomi 1. Adanya kenaikan harga BBM 2. Daya beli pelanggan menurun Sosial dan Lingkungan Adanya peluang ekspansi pemasaran Ketidaktersediaan bahan baku karena perubahan musim Teknologi Perkembangan teknologi yang semakin maju Industri 1. Tingkat persaingan industri yang semakin tinggi 2. Ancaman masuknya pendatang baru cukup besar 3. Adanya produk substitusi Peluang 1. Dukungan Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi Pemerintah Daerah Sukabumi saat sangat mendukung perkeembangan UKM di Sukabumi. Terlebih abon ikan cisolok telah dijadikan produk unggulan daerah. 2. Perkembangan teknologi yang semakin maju Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan peluang pada KUB Hurip Mandiri dalam upayanya mengembangkan usaha. Perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan antara lain teknologi informasi dan teknologi produksi abon ikan. 3. Adanya peluang ekspansi pemasaran Peluang akspansi pemasaran bagi KUB Hurip Mandiri masih terbuka lebar. Hingga saat ini masih banyak wilayah yang belum dimasuki oleh usaha ini. Selain itu, jumlah penduduk yang semakin bertambah yang diikuti peningkatan konsumsi ikan juga menjadikan peluang tersebut terbuka semakin lebar. Ancaman 1. Tingkat persaingan industri yang semakin tinggi Tingkat persaingan industri abon ikan di Kabupaten Sukabumi semakin tinggi. Usaha-usaha abon ikan yang telah ada cenderung memperebutkan pasar yang sama. 2. Adanya kenaikan harga BBM Kenaikan harga BBM berpengaruh pada meningkatnya harga faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi abon ikan. Akibatnya harga produk abon ikan yang dihasilkan juga meningkat. 3. Ancaman masuknya pendatang baru cukup besar Ancaman pendatang baru relatif besar pada industri abon ikan di Kecamatan Cisolok. Pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan membuka lebar kesempatan bagi masyarakat yang ingin memulai berbagai usaha produktif termasuk usaha abon ikan. Rintangan masuk pada industri ini hampir tidak ada. 4. Ketidaktersediaan bahan baku karena perubahan musim Bahan baku utama dalam usaha ini adalah ikan marlin. Ketersediaan bahan baku ini tergantung musim. Pasokan bahan baku ini menjadi langka saat musim barat. Akibatnya proses produksi menjadi terhambat dan produk tidak kontinyu. 5. Adanya produk substitusi Produk substitusi dari abon ikan sangat mudah didapatkan. Salah satunya adalah abon sapi. Abon sapi lebih dikenal oleh masyarakat dan lebih mudah didapatkan. 6. Daya beli pelanggan menurun Keadaan ekonomi Indonesia saat ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Terlebih dengan seringnya kenaikkan harga bahan bakar minyak BBM. Hal ini juga berdampak pada daya beli pelanggan abon ikan KUB Hurip Mandiri yang terus menurun sehingga jumlah pembeliannya berkurang. Faktor-faktor kunci internal didapat dari analisis lingkungan internal yang mempengaruhi suatu perusahaan. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan menunjukkan beberapa hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tabel 22 menunjukkan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh KUB Hurip Mandiri. Tabel 22. Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki oleh KUB Hurip Mandiri Aspek Kekuatan Kelemahan Pemasaran 1. Lokasi perusahaan strategis 2. Rasa yang enak dan tekstur produk yang mempunyai halus 3. Adanya labelisasi kemasan 4. Pengalaman perusahaan selama 14 tahun 5. Adanya loyalitas pelanggan 1. Kurangnya promosi produk 2. Distribusi Produk belum luas Produksi dan operasi 1. Teknologi yang masih sederhana 2. Kapasitas produksi belum optimal Manajemen 1. Hubungan kekeluargaan dan kerjasama yang kuat 2. Telah ada pembagian tugas job description Kualitas sumber daya manusia masih rendah Keuangan Sumber dana yang terbatas Kekuatan: 1. Lokasi perusahaan strategis KUB Hurip Mandiri berlokasi di pinggir pantai selatan Jawa. Lokasi usaha ini cukup strategis karena usaha ini lebih tepat jika dekat dengan bahan baku karena usaha ini memerlukan bahan baku ikan segar. 2. Rasa dan tekstur produk yang baik Rasa dan tekstur poduk abon ikan yang dihasilkan oleh KUB Hurip Mandiri terkenal baik . Hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan adalah ikan marlin yang masih segar serta bumbu alami yang bebas bahan pengawet. 3. Adanya labelisasi kemasan Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri adalah adanya labelisasi pada kemasan produk. Labelisasi menjadikan konsumen lebih percaya terhadap produk yang dipasarkan perusahaan. Saat ini masih banyak produk sejenis yang belum melengkapi produknya dengan label. 4. Pengalaman perusahaaan selama 14 tahun Pengalaman dalam menjalankan suatu usaha ternyata juga merupakan hal yang penting. Melalui pengalaman itu, suatu usaha dapat belajar untuk memecahkan masalah yang duhadapinya. KUB Hurip Mandiri telah berdiri sejak tahun 1994. Pengalaman selama 14 tahun usahanya merupakan keunggulan dari pesaingnya yang relatif baru. 5. Adanya loyalitas pelanggan Kualitas dan rasa abon ikan yang memiliki ciri khas menjadikan pelanggan memiliki loyalitas yang cukup tinggi. Pelanggan ini tidak pernah berusaha membeli abon ikan di tempat lain walaupun saat itu abon ikan di KUB Hurip Mandiri tidak tersedia. 6. Hubungan kekeluargaan dan kerjasama yang kuat Hubungan kekeluargaan dan kerjasama yang kuat menjadikan usaha abon ikan ini mampu bertahan hingga saat ini. Krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia juga sangat mempengaruhi usaha ini. Namun berkat adanya hubungan yang baik sesama anggota, usaha ini tetap dipertahan meskipun dengan keuntungan yang sangat kecil. 7. Telah ada pembagian tugas job description Pembagian tugas dilakukan pada proses produksi dan operasi. Adanya pembagian tugas menjadikan proses produksi berjalan lebih efisien. Kelemahan 1. Sumber dana yang terbatas Sumber dana yang terbatas menjadi kelemahan usaha ini. Usaha abon ikan memerlukan modal yang cukup besar untuk memulai setiap proses produksi. Hal ini disebabkan oleh bahan baku utama yang digunakan berharga cukup tinggi. Akibatnya, untuk memproduksi dalam jumlah banyak diperlukan dana yang besar. 2. Teknologi yang masih sederhana Teknologi yang digunakan pada usaha ini masih tergolong sederhana baik dalam proses produksi maupun manajemen. Akibatnya, proses produksi cenderung dikerjakan dalam waktu yang cukup lama untuk satu kali proses produksi. 3. Distribusi Produk belum luas Saat ini KUB Hurip Mandiri hanya menjual produknya di lokasi perusahaan. Usaha ini belum memiliki toko ataupun distributor tetap untuk menyalurkan produknya. Konsumen yang akan membeli harus datang langsung ke lokasi usaha ini. 4. Kualitas sumber daya manusia masih rendah Kualitas daya manusia yang masih rendah menjadi salah satu kelemahan usaha abon ikan ini. Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan mereka tidak mengerti mengenai manajemen perusahaan dan sistem akuntansi keuangan. KUB Hurip Mandiri belum menerapkan pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi. 5. Kapasitas produksi belum optimal Kapasitas produksi pada KUB Hurip Mandiri belum optimal. Teknologi yang masih sederhana dan ketidaktersediaan bahan baku utama menjadi penyebabnya. 6. Kurangnya promosi produk KUB Hurip Mandiri belum melakukan promosi secara aktif. Kualitas produk mereka yang memiliki ciri khas akhirnya tidak dapat diperkenalkan secara luas karena kurangnya usaha promosi.

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE

Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan melalui wawancara dan pengamatan. Kemudian dilakukan pengisian kuesioner oleh responden untuk mendapatkan nilai pada matriks EFE dan IFE. Pengisian kuesioner oleh responden dilakukan untuk menentukan rating dan bobot untuk setiap faktor kunci eksternal dan internal. Rating menunjukkan apakah faktor tersebut merupakan kekuatan yang besar atau kecil serta kelemahan yang lemah atau kecil. Bobot ditentukan melalui metode Paired Comparison. Hasil perkalian rating dengan bobot akan didapat nilai skor untuk setiap faktor internal dan ekstenal. Skor untuk setiap faktor kunci eksternal dan internal pada masing-masing responden akan dikalikan menurut bobot responden yaitu 50 persen untuk ketua KUB Hurip Mandiri, 15 persen untuk anggota KUB Hurip Mandiri, 25 persen untuk Dinas Kelautan dan Perikanan, dan 10 persen untuk konsumen.

7.1.1 Matriks EFE

Matriks EFE didapat dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor kunci eksternal kemudian memberikan bobot serta rating.