Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Strategi Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini: 3. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri terdiri atas peluang dan ancaman. Peluang yang dihadapi oleh usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri diantaranya adanya dukungan Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi, perkembangan teknologi yang semakin maju, dan adanya peluang ekspansi pemasaran. Peluang utama yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri adalah dukungan Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi. Ancaman yang dihadapi oleh usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri adalah tingkat persaingan industri yang semakin tinggi, adanya kenaikan harga BBM, ancaman masuknya pendatang baru cukup besar, ketidaktersediaan bahan baku karena perubahan musim, adanya produk substitusi, dan daya beli pelanggan menurun. Ancaman utama yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri adalah ketidaktersediaan bahan baku karena perubahan musim. Faktor-faktor lingkungan internal yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki oleh KUB Hurip Mandiri diantaranya lokasi perusahaan strategis, rasa dan tekstur produk yang baik, adanya labelisasi kemasan, pengalaman perusahaan selama 14 tahun, adanya loyalitas pelanggan, adanya hubungan kekeluargaan dan kerja sama yang kuat., dan telah ada pembagian tugas job description . Kekuatan utama yang dimiliki oleh KUB Hurip Mandiri diantaranya rasa dan tekstur produk yang baik. Kelemahan yang dimiliki yaitu sumber dana yang terbatas, teknologi yang masih sederhana, distribusi produk belum luas, Kualitas sumber daya manusia masih rendah, kapasitas produksi belum optimal, dan kurangnya promosi produk. Kelemahan utama yang dimiliki oleh KUB Hurip Mandiri adalah kurangnya promosi produk dan sumber dana yang terbatas. 4. Hasil Matris IE menunjukkan posisi KUB Hurip Mandiri di kuadran II yang memberikan rekomendasi untuk tumbuh dan berkembang. Strategi intensif atau integratif dapat menjadi strategi paling sesuai untuk usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri. Matriks SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi yaitu memperluas jaringan distribusi dan pemasaran, melakukan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa dan kemasan, aktif melakukan kegiatan promosi, mengoptimalkan volume produksi, meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen dan pemasok, melakukan penghematan biaya, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kemampuan manajemen. 5. Hasil pengolahan PHA diperoleh prioritas alternatif strategi pengembangan usaha abon ikan yaitu strategi: 1 meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen serta pemasok, 2 aktif melakukan kegiatan promosi, dan 3 memperluas jaringan distribusi dan pemasaran.

8.2 Saran

1. KUB Hurip Mandiri memiliki kekuatan dalam rasa dan tekstur produk yang dianggap sudah baik. KUB hurip Mandiri sebaiknya lebih aktif melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan produknya ke konsumen yang lebih luas. Kegiatan promosi sebaiknya lebih banyak dilakukan atas inisiatif sendiri agar kegiatan pemasaran dapat lebih efektif. 2. KUB Hurip Mandiri perlu senantiasa mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas produknya. Pihak KUB Hurip Mandiri dapat memanfaatkan hasil penelitian tentang perilaku konsumen abon ikan KUB Hurip yang telah dilakukan untuk mengetahui preferensi konsumen. 3. Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri adalah ketidaktersediaan bahan baku utama kerena perubahan musim. KUB Hurip Mandiri perlu memanfaatkan jenis ikan yang lain selain marlin untuk diolah menjadi abon ikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kontinyuitas produksi. Namun, informasi tersebut perlu disampaikan terlebih dahulu pada konsumen. 4. KUB Hurip Mandiri perlu senantiasa menjaga hubungan baik dan pelayanan dengan pemasok karena pemasok memiliki kekuatan tawar lebih besar. Pelayanan ini dapat berupa ketepatan pembayaran dan keramahan dalam melakukan transaksi. 5. KUB Hurip Mandiri sebaiknya mulai melakukan pencatatan seluruh transaksi yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan agar kinerja perusahaan dapat dinilai lebih tepat dan dapat mempermudah dalam perhitungan keuangan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E dan Liviawaty, E. 1991. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anonim. 2002. Kenali Marin dari Siripnya. http:www.sinarharapan.com [13 mei 2008] Anonim. 2006. Abon ikan Tentang Pengolahan Pangan. http:www.ristek.go.id [25 November 2007] Anonim.2008.http:id.wikipedia.orgwikiTuna [13 Mei 2008] BAPPEDA. 2006. RPJM 2006-2010. http:bappeda.kabupatensukabumi.go.id. [1Februari 2008] David F.R. 2006. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta: Salemba Empat. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006. Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Departemen Kelautan dan Perikanan. http:www.dkp.go.id [6 Desember 2007] _______________________________. 23 Januari 2007. Rapat Koordinasi Nasional Rakornas Departemen Kelautan Dan Perikanan Tahun 2007. http:www.dkp.go.id . [6 Desember 2007] Departemen Koperasi dan UKM. 2006. Statistik Usaha Kecil Dan Menengah 2005-2006. http:www.depkop.go.id [18 November 2007] __________________________. 2007. Berdayakan UMKM Atasi Pengangguran. Jurnal KUKM Edisi April 2007:3 Deputi Pembiayaan Kemenegkop dan UKM. 2007. Pembiayaan Bagi Perempuan Wirausaha. Jurnal KUKM Edisi April 2007:9 Dirgantoro, C. 2001. Manajemen Stratejik Teori, Konsep, dan Implementasi. Jakarta: Grasindo. Glendoh S.H. 2001. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen Kewirausahaan 3: 1 - 13 Glueck, W. F dan Jauch, L.R. 1991. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Herawati E.S. 2002. Pengolahan Ikan Secara Tradisional: Prospek dan Peluang Pengembangan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 21 No 3.