strategis yang didasarkan pada kelemahan mungkin sekali dihasilkan dari alternatif terbaik yang ada; 3 keterlibatan karyawan dalam perumusan strategis
dapat mempertinggi motivasi mereka; 4 senjang dan tumpang tindih kegiatan di antara individu dan kelompok berkurang karena partisipasi dalam perumusan
strategi memperjelas adanya peran masing-masing; 5 penolakan terhadap perubahan berkurang.
3.1.3 Proses Manajemen Strategis
Glueck dan Jauch 1991 menyatakan proses manajemen strategis ialah cara para perencana strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan
strategis. Proses manajemen strategis strategic-management process terdiri atas tiga tahap yaitu tahap formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi
strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan
David, 2006. Implementasi strategi strategy implementation mensyaratkan perusahaan
untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan
dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan
mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan
kinerja organisasi.
Implementasi strategi sering disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan. Sering kali tahap ini dianggap tahap paling rumit dalam manajemen strategis. Strategi yang
telah diformulasikan tetapi tidak diimplementasikan tidak memiliki arti apa pun. Evaluasi strategi strategy evaluation adalah tahap final dalam
manajemen strategis. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah 1 meninjau ulang faktor ekstenal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2
mengukur kinerja, dan 3 mengambil tindakan korektif.
3.1.4 Model Manajemen Strategis
Model manajemen strategis dibentuk untuk memberikan suatu kerangka berpikir yang mudah di dalam memahami bagaimana manajemen strategis
bekerja. Melalui model manajemen strategis, dapat diketahui alur aktivitas yang perlu dilakukan untuk mendapatkan strategi yang sesuai dengan kondisi
perusahaan. Menurut Syaifudian, Haryadi, dan Maspiyati 1995, karangka analisis perumusan strategi dan agenda pengembangan usaha kecil dapat
dikembangkan dari model manajemen strategis. Kerangka tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 2 hal 31 memperlihatkan model manajemen srategis
secara komprehensif.
Gambar 1. Kerangka Analisis Perumusan Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil Syaifudian, Haryadi, dan Maspiyati, 1995
3.1.5 Pernyataan Visi dan Misi