yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna mengandung protein antara 22,6 - 26,2 g100 g daging. Lemak antara 0,2 - 2,7 g100 g daging. Di samping itu, ikan
tuna mengandung mineral kalsium, fosfor, besi dan sodium, vitamin A retinol, dan vitamin B thiamin, riboflavin dan niasin. Secara umum bagian ikan yang
dapat dimakan edible portion berkisar antara 45 – 50 dari tubuh ikan. Untuk kelompok ikan tuna, bagian ikan yang dapat dimakan berkisar antara 50 – 60
13
.
2.2 Manfaat Abon Ikan
Afrianto dan Liviawaty 1991 menyatakan pembuatan abon ikan merupakan salah satu alternatif pemanfaatan hasil perikanan. Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh dari pembuatan abon ikan antara lain proses pembuatannya mudah, rasanya enak, dan dapat dijadikan sumber penghasilan
tambahan. Selain itu, abon ikan yang baik memiliki rasa yang khas dan tidak berbau amis. Abon ikan mudah diterima konsumen karena memiliki rasa yang
khas. Apalagi bila dibandingkan dengan ikan segar, abon ikan mempunyai kandungan protein lebih tinggi dan dapat disimpan lebih lama tanpa mengalami
perubahan kualitas. Daging ikan mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh manusia. Fungsi
daging ikan tersebut dapat pula diperoleh dari abon ikan. Beberapa fungsi yang diberikan oleh abon ikan diantaranya menjadi sumber energi yang sangat
dibutuhkan dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari, membantu pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap serangan penyakit dan memperlancar fisiologi di dalam tubuh.
13
http:www.damandiri.or.idfileepirospiatiipbbab2.pdf [13 Mei 2008]
Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan hidup manusia. Sebagai bahan pangan, ikan mengandung zat gizi
utama berupa protein, lemak, vitamin dan mineral Junianto, 2003.
2.3 Konsep Agroindustri
Austin dan Brown dalam Nasution 2002 mendefinisikan agroindustri sebagai pengolahan bahan baku yang bersumber dari tanaman atau binatang.
Pengolahan yang dimaksud meliputi pengolahan berupa proses transformasi atau pengawetan melalui perubahan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengepakan, dan
pendistribusian produknya. Pengolahan dapat berupa pengolahan sederhana dan dapat pula berupa pengolahan dengan teknologi canggih.
Lebih lanjut menurut Austin dalam Nasution 2002 menyatakan agroindustri berperan sangat besar dalam perindustrian suatu negara atas empat
hal yaitu: 1 agroindustri merupakan cara penting dalam mengubah bahan baku bahan mentah pertanian menjadi produk barang yang siap pakai untuk dapat
dikonsumsi sehingga memiliki nilai tambah relatif besar; 2 peranan agroindustri seringkali sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan sektor industri di
negara berkembang; 3 hasil agroindustri umumnya merupakan ekspor terbesar dari suatu negara berkembang dan merupakan sektor andalan karena sebagian
masyarakatnya masih terikat dengan sektor pertanian; 4 agroindustri masih sangat diperlukan oleh negara-negara berkembang karena berperan strategis
dalam mendukung ketahanan pangan. Umumnya masyarakat mengenal istilah agroindustri hulu dan agroindustri
hilir. Agroindustri hulu mencakup industri penghasil input pertanian. Di lain