Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Alternatif Strategi

dengan strategi prioritas pertama. Kualitas produk yang baik dan mutu pelayanan yang prima menjadikan konsumen loyal terhadap produk yang dijual oleh suatu perusahaan. KUB Hurip Mandiri harus senantiasa meningkatkan hal tersebut. Mutu pelayanan terhadap pemasok juga menjadi hal yang penting. KUB Hurip Mandiri harus menjaga hubungan baik dengan pemasok mengingat bahan baku utama usaha abon ikan tidak pasokannya tidak selalu kontinyu baik kuantitas maupun kualitas. Hubungan baik itu diperlukan agar pemasok senantiasa memberikan pasokan bahan baku kepada KUB Hurip Mandiri. Prioritas strategi kedua adalah melakukan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa dan kemasan SO2. Strategi ini mendapatkan bobot sebesar 0,198. Inovasi produk umumnya dapat menarik minat konsumen. Oleh sebab itu, pengembangan produk diperlukan agar mampu meningkatkan penjualan. Prioritas strategi ketiga adalah melakukan penghematan biaya WT1 dengan bobot 0,129. Penghematan biaya sehingga tercapai efisiensi dapat menurunkan total biaya produksi. Penurunan biaya produksi memungkinkan KUB Hurip Mandiri dapat menurunkan harga produknya. Harga yang lebih rendah dapat menarik konsumen untuk meningkatkan pembeliannya sehingga total penjualan abon ikan KUB Hurip Mandiri dapat meningkat. Urutan strategi selanjutnya dalam upaya menerapkan strategi pengembangan usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri adalah strategi aktif melakukan kegiatan promosi WO1, mengoptimalkan volume produksi WO2, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kemampuan manajemen WT2, dan memperluas jaringan distribusi dan pemasaran SO1.

7.3.2 Analisis Hasil Pengolahan Vertikal

Pengolahan vertikal dilakukan untuk mengetahui prioritas secara menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap fokus utama hirarki. Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks pendapat individu diolah menjadi matriks pendapat gabungan secara horizontal dan telah memenuhi persyaratan inkonsistensi yaitu ≤ 10 persen.

7.3.2.1 Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Strategi

Tabel 30 menunjukkan hasil pengolahan vertikal elemen kriteria strategi. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa kriteria strategi yang menjadi prioritas utama adalah memperluas pangsa pasar dengan bobot 0,550. Prioritas berikutnya adalah kriteria meningkatkan penjualan dengan bobot 0,350. Kriteria memenangkan persaingan menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,100. Hasil pengolahan vertikal elemen kriteria strategi tersebut telah memenuhi syarat rasio inkonsistensi sebesar ≤ 10 persen. Tabel 30. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Kriteria Strategi Kriteria Strategi Bobot Gabungan Prioritas Memenangkan persaingan 0,100 3 Memperluas pangsa pasar 0,550 1 Meningkatkan penjualan 0,350 2 Rasio Inkonsistensi 0,01 Sumber: Data Primer diolah

7.3.2.2 Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi

Pengolahan vertikal terhadap alternatif strategi dilakukan untuk mengetahui prioritas menyeluruh masing-masing alternatif kriteria strategi pada tingkat tiga terhadap sasaran utama fokus hirarki yang terdapat pada tingkat satu. Hasil pengolahan vertikal terhadap alternatif strategi dapat dilihat pada Tabel 31. Hasil pengolahan vertikal terhadap alternatif strategi menunjukkan bahwa prioritas utama dalam mengembangkan usaha adalah dengan melakukan strategi meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen serta pemasok ST1. Kualitas produk dan mutu pelayanan menjadi prioritas utama karena hal inilah yang menjadi perhatian konsumen. Berbagai strategi yang dilakukan tidak akan berarti jika produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan konsumen. Pemasok sebagai pihak yang menjadi peyedia bahan baku utama juga perlu selalu diperhatikan. Tabel 31. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Alternatif Strategi Alternatif Strategi Bobot Prioritas SO1 0,175 3 SO2 0,121 4 WO1 0,203 2 WO2 0,084 7 ST1 0,204 1 WT1 0,108 5 WT2 0,105 6 Rasio Inkonsistensi 0,03 Sumber: Data Primer diolah Prioritas kedua adalah strategi aktif melakukan kegiatan promosi melalui media cetak dan elektronik WO1. Kegiatan promosi sering kali memegang peranan penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan. Konsumen tidak akan mengetahui adanya produk yang berkualitas apabila tidak dilakukan promosi. KUB Hurip Mandiri perlu melakukan kegiatan promosi secara aktif untuk memperkenalkan produknya. Prioritas ketiga adalah memperluas jaringan distribusi dan pemasaran SO1. Prioritas keempat adalah pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa dan kemasan SO2. Prioritas strategi selanjutnya adalah strategi penghematan biaya WT1, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kemampuan manajemen WT2, dan mengoptimalkan volume produksi WO.. Tingkat 1 : Fokus Tingkat 2: Kriteria Strategi Tingkat 3: Alternatif Strategis Gambar 11. Model Struktur Hirarki Strategi Pengembangan Usaha Dilengkapi Bobot Hasil PHA Gambar 11 menunjukkan hirarki yang telah dilengkapi bobot hasil pengolahan vertikal. Gambar tersebut dapat merangkum hasil dari metode PHA. Kriteria strategi yang menjadi prioritas dalam pengembangan usaha adalah kriteria memperluas pangsa pasar. Prioritas Alternatif strategi yang yang dipilih adalah strategi meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen serta pemasok ST1. Strategi Utama Pengembangan Usaha 1,000 Memenangkan persaingan 0,100 Memperluas pangsa pasar 0,550 Meningkatkan penjualan 0,350 SO2 0,121 WO2 0,084 WT1 0,108 SO1 0,175 WO1 0,203 ST1 0,204 WT2 0,105

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini: 3. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri terdiri atas peluang dan ancaman. Peluang yang dihadapi oleh usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri diantaranya adanya dukungan Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi, perkembangan teknologi yang semakin maju, dan adanya peluang ekspansi pemasaran. Peluang utama yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri adalah dukungan Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi. Ancaman yang dihadapi oleh usaha abon ikan KUB Hurip Mandiri adalah tingkat persaingan industri yang semakin tinggi, adanya kenaikan harga BBM, ancaman masuknya pendatang baru cukup besar, ketidaktersediaan bahan baku karena perubahan musim, adanya produk substitusi, dan daya beli pelanggan menurun. Ancaman utama yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri adalah ketidaktersediaan bahan baku karena perubahan musim. Faktor-faktor lingkungan internal yang dihadapi oleh KUB Hurip Mandiri terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki oleh KUB Hurip Mandiri diantaranya lokasi perusahaan strategis, rasa dan tekstur produk yang baik, adanya labelisasi kemasan, pengalaman perusahaan selama 14 tahun, adanya loyalitas pelanggan, adanya hubungan kekeluargaan dan kerja sama yang kuat., dan telah ada pembagian tugas job