karena selama ini promosi tidak dilakukan secara aktif. Strategi ini dapat dilakukan melalui penyebaran brosur di daerah wisata. Lokasi KUB Hurip
Mandiri dekat dengan kawasan Pantai Karang Hawu dan Pemandian Cipanas. Kedua tempat wisata tersebut banyak didatangi oleh wisatawan dari luar kota.
Diharapkan bentuk promosi tersebut dapat memperkenalkan produk abon ikan KUB Hurip Mandiri ke konsumen yang lebih luas. Apabila usaha telah
berkembang, promosi lebih besar dapat mulai dilakukan. Promosi tersebut dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama dengn surat kabar lokal atau radio lokal.
Selain itu, promosi melalui internet dapat mulai dilakukan. 2.
Mengoptimalkan volume produksi Optimalisasi volume produksi diperlukan untuk menghasilkan produk yang
optimal. Optimalisasi dapat dilakukan dengan penggunaan teknologi yang tepat guna. Seperti telah disebutkan pada aspek teknologi, saat ini telah ada teknologi
yang dapat diadaptasi untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih optimal. Teknologi tersebut adalah sistem penggorengan secara mekanik yang berfungsi
ganda sebagai penghancur dan pencampuran bumbu yang berguna untuk meningkatkan efisiensi kerja, kualitas abon dan pendapatan usaha.
Selain dengan adaptasi teknologi, optimalisasi volume produksi juga dapat dilakukan dengan memproduksi abon ikan dari jenis ikan yang lain misalnya abon
ikan tuna, tongkol, cakalang, tenggiri, tongkol, dan bawal
19
. Bahkan tak hanya ikan laut yang dapat diolah menjadi abon ikan, ikan gurami, nila, dan patin pun
19
Anonim. 2006. Abon ikan Tentang Pengolahan Pangan. http:www.ristek.go.id [25 November 2007]
baik untuk diolah menjadi abon ikan
20
. Hal ini dilakukan untuk mencegah kekosongan produksi karena tidak adanya ikan marlin.
Strategi ST Strenghts-Threats
Strategi ST dapat berupa strategi meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen dan pemasok. Strategi ini perlu dilakukan karena
meskipun rasa dan tekstur produk abon ikan KUB Hurip Mandiri pada umumnya dinilai baik, tetapi ternyata konsumen masih mengeluhkan tidak konsistennya
kualitas produk tersebut. Keluhan utama terdapat pada tekstur yang terkadang masih kasar Wijaya, 2007. Hal tersebut mengharuskan pihak KUB Hurip
Mandiri lebih memperhatikan kekonsistenan kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk yang terjamin dan mutu pelayanan yang baik dapat memberikan
kepuasan pada konsumen dan pemasok. Pihak KUB Hurip Mandiri perlu meningkatkan pelayanan dalam hal penyediaan produk abon ikan. Kenyataan
yang terjadi, ada beberapa konsumen yang pernah menunggu cukup lama untuk mendapatkan produk abon ikan karena abon ikan belum dikemas. Pelayanan pada
pemasok yang perlu ditingkatkan adalah ketepatan pembayaran dan keramahan saat melakukan transaksi.
Strategi WT Weaknesses-Threats
1. Melakukan penghematan biaya.
Biaya menjadi hal yang sangat berpengaruh pada perusahaan terutama di saat tidak menguntungkan. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan
penghematan biaya. Penghematan dapat dilakukan pada proses produksi dan operasi. Penghematan biaya tersebut dapat dilakukan dengan membuat
20
Anonim. 2008. Harga Minyak Tanah Memberatkan Usaha Abon Ikan. http:64.203.71.11kompas-cetak060217daerah2321077.htm [1 Februari 2008]
perencanaan jumlah produksi yang mendekati jumlah permintaan. Perencanaan ini dapat mencegah penumpukan stok yang berlebih sehingga saat usaha sedang
berada pada kondisi yang buruk biaya dapat dihemat. 2.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kemampuan manajemen Kualitas sumberdaya manusia yang baik merupakan salah satu faktor
penentu dalam perkembangan suatu usaha. Adanya keterampilan yang dimiliki oleh pekerja sebaiknya ditunjang oleh kualitas sumberdaya yang baik dalam
bidang manajemen dan teknologi. Kualitas dalam manajemen yang perlu ditingkatkan adalah dalam hal pembukuan dan pencatatan transaksi keuangan.
Selain itu, ketua KUB Hurip Mandiri sebaiknya perlu melakukan perencanaan produksi. Hal ini juga terkait dengan strategi WT yang lain yaitu strategi
penghematan biaya. Hal tersebut diperlukan untuk mengembangkan usaha di tengah persaingan yang semakin ketat.
7.3 Tahap Pemilihan Strategi Pengembangan Usaha
Tahapan selanjutnya yang akan dilakukan adalah tahap pemilihan strategi pengembangan usaha. Alternatif-alternatif strategi yang telah didapatkan pada
tahap pemaduan akan dipilih yang terbaik dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik PHA yang memakai software Expert Choice 2000. metode
PHA mengharuskan dilakukannya penyusunan hirarki. Alterntif-alternatif strategi akan membentuk tingkat dasar hirarki. Tingkat berikutnya harus terdiri atas
kriteria untuk mempertimbangkan berbagai alternatif tadi. Tingkat puncak haruslah satu elemen saja, yaitu fokus atau tujuan menyeluruh. Di sana kriteria-
kriteria itu dapat dibandingkan menurut pentingnya kontribusi masing-masing.
Melalui proses ini diharapkan akan terpilih strategi terbaik yang dapat direkomendasikan pada KUB Hurip Mandiri dalam rangka pengembangan usaha.
Model hirarki pada usaha abon ikan KUB hurip Mandiri terbagi menjadi tiga level yaitu level fokus, level kriteria strategi, dan level alternatif strategi Gambar 10.
Tingkat 1 : Fokus Tingkat 2:
Kriteria Strategi Tingkat 3:
Alternatif Strategis
Gambar 10. Model Struktur Hirarki Strategi Pengembangan Usaha
7.3.1 Analisis Hasil Pengolahan Horizontal
Analisis horizontal dilakukan untuk mengetahui prioritas relatif setiap elemen terhadap level di atasnya. Pengolahan horizontal belum memperlihatkan
prioritas seluruh elemen strategi terhadap fokus hirarki.
7.3.1.1 Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Kriteria Strategi
Elemen kriteria pada hirarki ini terdiri dari tiga kriteria yaitu memenangkan persaingan, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan penjualan. Analisis
pengolahan horizontal dilakukan untuk mengetahui kriteria mana yang menjadi prioritas dalam menetapkan strategi pengembangan usaha. Analisis diawali
dengan analisis pendapat individu yang kemudian akan digabungkan sehingga menghasilkan hasil analisis pendapat gabungan. Keseluruhan analisis dilakukan
Strategi Utama Pengembangan Usaha
Memenangkan Persaingan
Memperluas pangsa pasar
Meningkatkan penjualan
SO2 WO2
WT1 SO1
WO1 ST1
WT2
dengan menggunakan software Expert Choice 2000. Hasil pengolahan horizontal elemen kriteria strategi dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Kriteria Strategi Kriteria Strategi
Bobot Gabungan Prioritas
Memenangkan persaingan
0,100 3
Memperluas pangsa pasar
0,550 1
Meningkatkan penjualan
0,350 2
Rasio Inkonsistensi
0,01
Sumber: Data Primer diolah
Hasil pengolahan horizontal elemen kriteria strategi memperlihatkan bahwa kriteria yang menjadi prioritas pertama dalam menetapkan strategi pengembangan
usaha adalah kriteria memperluas pangsa pasar. Kriteria ini menjadi prioritas pertama karena dengan pangsa pasar yang semakin luas menandakan usaha yang
semakin berkembang. KUB Hurip Mandiri ingin memperkenalkan produk abon ikan produksi mereka ke pasar yang semakin luas. Apabila pangsa pasar telah
bertambah umumnya penjualan juga meningkat dan persaingan yang ketat dapat diatasi. Kriteria ini memperoleh bobot gabungan sebesar 0,550. Kriteria
selanjutnya adalah kriteria meningkatkan penjualan. Kriteria ini mendapatkan bobot gabungan sebesar 0,350. Peningkatan penjualan diharapkan menambah
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Kriteria terakhir adalah memenangkan persaingan. Ancaman masuknya pendatang baru dalam industri abon ikan di
Kabupaten Sukabumi pada khususnya semakin besar. Hal ini tidak terlepas dari besarnya dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi pada usaha-usaha
peningkatan produktivitas masyarakat dan teknologi sederhana dan mudah dalam pembuatan abon ikan. Pendatang baru yang bertambah membuat persaingan
semakin tinggi sehingga diperlukan strategi untuk menghadapinya. Kriteria ini menjadi prioritas ketiga karena KUB Hurip Mandiri saat ini masih lebih unggul
dalam pengalaman dan kualitas produk sehingga memenangkan persaingan tidak menjadi prioritas utama.
7.3.1.2 Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Alternatif Strategi
Tingkat ketiga dari hirarki yang digunakan pada tahap pemilihan strategi utama pengembangan usaha adalah alternatif strategi. Alternatif-alternatif strategi
tersebut didapat dari faktor kunci lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor kunci lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman
yang telah dirumuskan dalam matriks IE dan SWOT. Elemen alternatif strategi juga perlu dianalisis secara horizontal. Pengolahan
horizontal terhadap elemen alternatif strategi dilakukan untuk mengetahui prioritas strategi terhadap masing-masing kriteria strategi yang berada di tingkat
dua.
Tabel 29. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Alternatif Strategi
Strategi
Kriteria
SO1 SO2 WO1 WO2 ST1 WT1 WT2 CR
Memenangkan persaingan
0,046 0,162 0,141 0,153 0,189 0,158 0,144 0,02
Memperluas pangsa pasar
0,268 0,053 0,276 0,045 0,181 0,081 0,097 0,04
Meningkatkan penjualan
0,093 0,198 0,124 0,114 0,241 0,129 0,103 0,02 Sumber: Data Primer diolah
Tabel 29 menunjukkan hasil pengolahan horizontal elemen alternatif strategi. Pada kriteria memenangkan persaingan, strategi yang menempati
prioritas pertama adalah strategi meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada konsumen serta pemasok ST1. Strategi ini mendapatkan bobot
0,189. Kualitas produk dan mutu pelayanan yang baik dapat menjadikan suatu