25 secara bersama-sama adalah dalam aktivitas organisasi untuk meningkatkan
kepedulian terhadap kebersihan kota. Selanjutnya, partisipasi masyarakat dapat terlibat dalam manajemen persampahan dalam bentuk kontribusi misalnya bekerja
sebagai penyapu atau membayar retribusi pengumpulan sampah. Partisipasi masyarakat yang lebih maju adalah dengan memberikan pendapat dan usulan
untuk perbaikan pengelolaan persampahan kota. Partsipasi masyarakat paling tinggi adalah membentuk organisasi kemasyarakatan untuk memberikan masukan
kepada pengambil keputusan dalam pengelolaan persampahan kota serta melakukan pengawasan.
Menurut Wilson et.al. 2001, untuk mencapai keberhasilan kampanye diperlukan kemahiran dalam mengkombinasikan berbagai cara kampanye.
Terdapat berbagai seni untuk mengkombinasikan cara yang sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat atau
kelompok target terhadap isu manajemen persampahan.
2.4. Metode Penelitian Analisis Kelembagaan dan Peranserta Masyarakat
Bandaragoda 2000 menjelaskan panduan dalam menganalisis kelembagaan dalam pengelolaan sumberdaya air. Terdapat tiga kompone n yang
dianalisis yaitu hukum, kebijakan dan administrasi. Sedangkan langkah analisisnya adalah seperti ditunjukkan oleh Gambar 4 berikut.
26
1 Evaluasi hasil
dari studi diagnostik
komponen- komponen
2 Lakukan
analisis tren untuk melacak
perkembangan sejarah
3 Melacak
perkembangan dari kelembagaan
4 Mengevaluasi
implikasi kelembagaan
dari kinerja saat ini
5 Kaji secara tepat
lembaga- lembaga yang
ada 6
Mengidentifikasi perubahan
kelembagaan yang mungkin
Gambar 6 Diagram analisis kelembagaan Bandaragoda 2000 Dari Gambar 6 tersebut di atas tergambar bahwa langkah pertama adalah
evaluasi hasil studi sebelumnya terhadap komponen kelembagaan yaitu hukum, kebijakan dan administrasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
kecenderungan tren untuk melihat perkembangannya. Kemudian melacak perkembangan kelembagaan yang diikuti dengan mengevauasi dari implikasi
kinerja kembagaan saat ini. Selanjutnya mengkaji secara tepat dan memadai berdasarkan langkah 1 sampai 4 terhadap lembaga- lembaga yang ada. Kemudian
pada akhirnya mengidentifikasi perubahan kelembagaan yang mungkin. Cullivan et. Al. 1988 menyusun panduan untuk pengkajian kelembagaan
untuk bidang pengelolaan air dan air buangan. Pengkajian kelembagaan adalah prosedur yang sistematis dalam mengkaji kinerja suatu institusi berdasarkan pada
indikator kinerja standar. Hasil pengkajian adalah profil kekuatan dan kelemahan dari kelembagaan yang telah dianalisis berdasarkan kategori utama dari fungsi
27 kelembagaan. Langkah pertama adalah melakukan studi lapangan langsung
kepada lembaga yang akan dikaji. Hasil dari studi lapangan diperoleh kategori kinerja kelembagaan pengelolaan air dan air buangan. Untuk setiap kategori
kinerja tersebut dilakukan interview dan pengamatan langsung. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Analisis dilakukan oleh individual asesor dan
asesor tim. Kemudian dilakukan presentasi atau lokakarya seluruh tim asesor. Hasil akhir berupa profil kelembagaan.
Penelitian kelembagaan pada kehutanan masyarakat di di Nusa Tenggara Barat yaitu di Pulau Lombok dan Sumbawa Awang et. al. 2000 menggambarkan
potret kelembagaan masyarakat. Unsur kelembagaan dalam kehutanan masyarakat meliputi: 1 Organisasi terdiri dari ketertataan, keanggotaan, daya
akomodasi aspirasi, kepengurusan, aturan organisasi dan aset organisasi; 2 Kepemimpinan yang digambarkan oleh gaya kepemimpinan. 3 Kegiatan
produktif 4 Potensi konflik.
2.5. Model