Ammonia N-NH Perkembangan Kualitas Air Sumur a. Kekeruhan

81 27 Nopember 2004. Rata-rata keseluruhan nitrit di sumur atas dari TPA adalah 0,018 mgl, masih dalam batas baku mutu air golongan A.

k. Orto fosfat

Djabu et al. 1991 mengemukakan jika kandungan fosfat rata-rata dalam waktu 24 jam lebih besar dari 2 mgl akan menyebabkan gangguan pada tulang. Sumber fosfat akibat dari pencemaran industri, limbah domistik, hanyutan pupuk, dan bahan mineral fosfat. Kadar fosfat berbahaya terhadap kesehatan. Jika kandungan fosfat me lebihi batas kadar maksimum 0,5 mgl dapat mengganggu pencernaan. Temuan hasil penelitian terhadap kualitas air sumur penduduk yang berada di Kelurahan Ciketing Udik yang terletak di atas dari TPA dengan parameter kimia- fisika dan biologi dapat dilihat pada Tabel 15. Fosfat yang terjadi di sumur atas dan sumur bawah berfluktuasi cukup tajam, fosfat air sumur bawah dari TPA dan yang di atas wilayah TPA pada tanggal 2 Oktober 2004 masing- masing adalah 2.76 mgl dan 4,80 mgl Tabel 15 dan 16. Fosfat air sumur pada tanggal 23 Oktober 2004 menunjukkan penurunan tingkat fosfat baik air sumur yang dibawah TPA maupun yang di atas dari wilayah TPA, yaitu masing- masing 2,34 mgl dan 3,56 mgl. Tingkat fosfat di atas ambang batas yang diperbolehkan 0,5 mgl untuk baku mutu air bersih berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah DKI Jakarta Nomor 1608 tentang Baku Mutu Air Sungai di DKI Jakarta dan Baku Mutu Air Golongan A: Air Baku Air Minum. Tingkat fosfat air sumur bawah pada tanggal 27 Nopember 2004 menga lami penurunan dibandingkan dengan fosfat pada tanggal 2 Oktober 2004, yaitu ma sing- masing adalah 4,80 mgl dan 3,87 mgl Tabel 16. Kisaran fosfat air sumur di atas wilayah TPA secara keseluruhan selama priode tanggal 2 Oktober 2004 sampai dengan 27 Nopember 2004 minimum adalah 2,34 mgl dan maksimum 2,89 mgl dan rata-ratanya adalah 2,66 mgl. Hal ini diatas ambang batas yang diperbolehkan. Sedangkan kisaran fosfat air sumur yang dibawah dari wilayah TPA pada periode yang sama adalah 3,56 – 4,80 mgl dengan rata-rata 4,07 mgl yang berarti diatas yang dianjurkan.

l. Ammonia N-NH

3 82 Ammonia N-NH 3 air sumur atas berfluktuasi mulai dari 0,2999 sampai dengan 0,404. Nilai tertinggi pada tanggal 23 Oktober 2004. Berdasarkan BMPAS Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup KEP.02MENKLH-1988 maksimum yang dianjurkan dan yang diperbolehkan untuk air minum harus nihil atau 0 ppm dan untuk air golongan B maksimum yang dianjurkan 0,01 ppm dan maksimum yang diperbolehkan 0,5 ppm. Mengacu pada peraturan ini, maka konsentrasi N-NH 3 untuk baku mutu air golongan B konsentrasi pada tanggal 2 Oktober 2004 di sumur bawah menunjukkan nilai yang semakin besar daripada di atas. Selama periode tanggal 2 Oktober sampai dengan 27 Nopember 2004 adalah nilai sumur bawah 0,442–0,557 ppm dengan rata-ratanya 1,485 ppm. Nilai konsentrasi N-NH 3 tertinggi di sumur bawah adalah 0,557 ppm dengan rata-ratanya 1,485 ppm. Nilai ini diatas BMPAS air golongan B. Namun, tahun 2004 kandungan N-NH3 air sumur bawah berada diatas ambang batas yang diperbolehkan, Rata-rata N-NH3 selama periode 2 Oktober sampai dengan 27 Nopember 2004 adalah 1,485 mgl. Sedangkan kandungan N-NH3 pada air sumur atas pada tanggal 2 Oktober 2004 sebesar 0,376 mgl diatas baku mutu yang diperbolehkan, tanggal 23 Oktober 2004 sebesar 0,404 mgl. Rata-rata N-NH3 selama periode 2 Oktober sampai dengan 27 Nopember 2004 ini adalah 0,359 mgl. Menurut Alaert et al, 1983, Ammonia merupakan senyawa nitrogen yang menjadi NH 4? pada pH rendah yang disebut ammonium. Ammonia dalam air permukaan berasal dari air seni dan tinja serta dari oksidasi zat organik secara mikrobiologi yang berasal dari industri dan penduduk. Ammonia berada dimana- mana dalam jumlah yang kecil beberapa mg per liter sampai dengan 30 mgl pada air buangan. Kadar ammonia yang tinggi pada air sungai menunjukkan adanya pencemaran. Pada air minum kadar ammonia harus nol dan pada air sungai harus dibawah 0,5 mgl. Menurut Morne dan Goldman 1994 dalam http:. Ag.iastate.educenterswrgLavenewebpagesNH A.htm, 2002 Ammonia berada dalam sistem perairan terutama sebagai disosiasi ion NH 4? yang cepat diambil oleh fitoplankton dan tanaman perairan lainnya untuk pertumbuhan, apabila ammonia 83 kontak dengan air, ammonia terpisah menjadi ion NH 4? dan ion CH¯ ammonium hidroksida. Pada pH netral dengan nilai 7 ammonia tidak mempunyai masalah, tetapi apabila pH lebih besar dari 7, maka ammonia hidroksida akan menjadi toksik baik bagi tumbuh-tumbuhan ataupun hewan.

m. Koliform Total MPN