Hasil Sintesis AHP pada zone IV Hasil Sintesis AHP pada zone V

115 penambangan gas dan energi listrik perbedaannya 0,157, sedangkan antara penambangan gas dan energi listrik dengan lahan budidaya memiliki perbedaan skor 0,025. Secara teoritis perbedaan kesesuaian lahan untuk TPA Terpadu dengan Hutan KotaPenghijauan sangat kecil.

D. Hasil Sintesis AHP pada zone IV

Hasil sintesis untuk AHP dalam penilaian zone IV adalah sebaga i berikut: Gambar: 24 Hasil sintesis AHP untuk penggunaan pada zone IV Gambar 24 menunjukkan bahwa urutan peringkat alternatif tiga teratas pada zone IV pemanfaatannya adalah: TPA Terpadu dengan nilai 0,335, Hutan KotaPenghijauan dengan nilai 0,243, dan Penambangan gan dan energi listrik dengan nilai 0,145. Artinya ketiga alternatif pemanfaatan tersebut secara fisik-kimia, mikrobiologi dan sosial ekonomi serta kesehatan masyarakat pada zone IV mempunyai daya dukung lebih baik dibanding alternatif sisanya. Dari alternatif yang dipilih pada zone IV dalam pemanfaatan TPA Pascaoperasi Berbasis Masyarakat maka prioritas utama adalah TPA Terpadu, berdasarkan analisis kesesuaian lahan dengan menggunakan AHP dengan skor berturut-turut: 0,335; 0,243; 0,145; 0,109; 0,081; 0,052; 0,027 dan 0,008. Selain dapat membandingkan peringkat antara zone untuk pemanfaatan lahan, maka dapat dibandingkan perbedaan skor dan alternatif ketiga teratas. Misalnya antara TPA Terpadu dengan Hutan KotaPenghijauan terdapat perbedaan skor 0,092 dan Hutan KotaPenghijauan dengan penambangan gas dan energi listrik perbedaannya 0,098, sedangkan antara penambangan gas dan energi listrik dengan lahan budidaya memiliki perbedaan skor 0,036. Secara teoritis perbedaan kesesuaian lahan untuk TPA Terpadu dengan Hutan KotaPenghijauan sangat kecil. 116

E. Hasil Sintesis AHP pada zone V

Hasil sintesis untuk AHP dalam penilaian zone V adalah sebagai berikut: Gambar: 25 Hasil sintesis AHP untuk penggunaan zone V Gambar 25 menunjukkan bahwa urutan peringkat alternatif tiga teratas pada zone V pemanfaatannya adalah: TPA Terpadu dengan nilai 0,387, Hutan KotaPenghijauan dengan nilai skor 0,342, dan penambangan gas dan energi listirk dengan nilai skor 0,147. Artinya ketiga alternatif tersebut secara fisik-kimia, mikrobiologi dan sosial ekonomi serta kesehatan masyarakat pada zone V mempunyai daya dukung lebih baik dibanding alternatif sisanya. Dari alternatif yang dipilih pada zone V dalam pemanfaatan TPA Pascaoperasi Berbasis Masyarakat, maka prioritas utama adalah TPA Terpadu, berdasarkan analisis kesesuaian lahan dengan menggunakan AHP dengan skor berturut-turut: 0,387; 0,342; 0,147; 0,070; 0,044; dan 0,010. Selain dapat membandingkan peringkat antara zone untuk pemanfaatan lahan, maka dapat dibandingkan perbedaan skor dan alternatif ketiga teratas. Misalnya antara TPA Terpadu dengan Hutan KotaPenghijauan terdapat perbedaan nilai skor 0,045 dan Hutan KotaPenghijauan dengan penambangan gas dan energi listrik perbedaan skor 0,195, sedangkan antara penambangan gas dan energi listrik dengan lahan budidaya memiliki perbedaan skor 0,077. Secara teoritis perbedaan kesesuaian lahan untuk TPA Terpadu dengan Hutan KotaPenghijauan sangat kecil.

F. Prioritas pemanfaatan TPA setiap zone