Keterlibatan Swasta Gabungan Antara Existing Condition dan Need Analysis

127 bahan baku daur ulang; dan 3. Sampah non organik tidak bernilai ekonomi, bagian- bagian sampah yang sudah hancur kemudian dibakar, abunya dijadikan bahan pembuatan batako, conblok, internit dan lain sebagainya.

f. Keterlibatan Swasta

Swasta telah berperanserta dalam pengelolaan sampah seperti pengoperasian SPA Cakung dan TPA Bantar Gebang. Perlu ditingkatkan, terutama dalam investasi, untuk membangun pasilitas pengolahan sampah SPA, TPA, insinerator termasuk pengoperasiannya. Banyak swasta yang berminat untuk investasi dalam pembangunan dan pengoperasian prasarana pengelolaan sampah, dalam kenyataannya sumber dana mereka juga sangat tergantung dari bank. Pada umumnya swasta akan berusaha sebagian besar dana investasinya pinjaman bank jangka panjang, dalam hal ini investor swasta mungkin harus membayar bunga yang lebih tinggi, yaitu sekitar 15 per tahun, daripada tingkat bunga yang dikenakan, disamping itu, jangka waktu pengembalian pinjaman juga lebih pendek daripada jangka waktu yang diberikan. Oleh karena itu, keterlibatan investasi swasta dalam pembangunan dan pengoperasian prasarana persampahan akan mengakibatkan peningkatan faktor biaya modal. Kerjasama dengan mitra swasta untuk kontrak jangka pendek dibawah lima tahun cukup menjadi kewenangan Gubernur, kontrak jangka panjang atau kerjasama dengan mitra internasional diatur dalam peraturan daerah. Kerjasama dengan pihak swasta saat ini masih cost center, swasta bergerak karena ada pembiayaan dari APBD. Lebih jauh swasta dapat diberdayakan menjadi mandiri dengan status operator, dimana Dinas Kebersihan akan lebih memfokuskan sebagai regulator setatusnya sebagai pembina, pengatur dan pengawas. Kerjasama dengan swasta dapat berwujud Built Operate and Own BOO, jika kerjasama dalam jangka panjang dimana permodalan dan resiko investasi sepenuhnya pada mitra swasta, atau Built Operate and Transfer BOT, jika kerjasama dalam jangka panjang, dimana setelah habis masa kontrak, seluruh asset ditransfer kepada Pemerintah DKI Jakarta. Kemitraan dengan swasta dalam penyediaan pelayanan dan investasi prasarana dan sarana persampahan dengan meningkatkan iklim yang kondusif bagi kemitraan Pemerintah, swasta dan masyarakat. Diperlukan swasta dalam rangka penanganan pembangunan akhir sampah yang melibatkan semua pihak terkait, dengan pembagian tugas dan tanggung jawab secara proporsional. Masyarakat dan swasta diberi peran 128 lebih dalam pengelolaan persampahan, perlu dirangsang untuk mau lebih berperan aktif dalam pengelolaan persampahan dengan pendekatan win-win solution. Dalam perjanjian kerjasama antara Pemda DKI Jakarta dengan Pemda Kota Bekasi disebutkan bahwa pengoperasian TPA dilaksanakan oleh Badan Usaha yang harus terbentuk paling lambat tahun 2006. Sampai bulan Pebruari 2006 Badan Usaha tersebut belum terbentuk, saat ini pengoperasian TPA oleh PT. Patriot Bangkit Bekasi. Pengoperasian TPA diatur berdasarkan Perjanjian Kerja antara Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota Bekasi tentang Pemanfaatan lahan TPA Bantargebang Kota Bekasi sebagai Tempat Pembuangan dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST yang ditandatangani tanggal 2 Juli tahun 2004.

g. Donor Agency