Escherichia coli Perkembangan Kualitas Air Sumur a. Kekeruhan

84 dengan rata-rata 0,53 MPN100 ml yang berarti masih dibawah ambang batas yang dianjurkan.

n. Escherichia coli

Bakteri ini disebut Escherichia coli sesuai dengan sumber keberadaannya yang berasal dari tinja manusia. Air yang mengandung Escherichia coli berarti disimpulkan air tersebut telah tercemar tinja. Tinja potensial dalam menularkan penyakit yang berhubungan dengan air. Dalam keadaan normal bateri ini tidak menimbulkan penyakit, tetapi bila jumlahnya berlebih yaitu 3 sel dalam 100 ml dapat bersifat patogen. Karena keterkaitannya yang kuat dengan tinja manusia atau hewan, bakteri ini diangkat sebagai indikator pencemar lingkungan oleh tinja. Keadaan ini memberikan indikasi bahwa air sumur diatas dan di bawah dari TPA telah terkontaminasi oleh tinja dengan resiko adanya patogen yang dapat menimbulkan penyakit seperti muntaber dan penyakit disentri. Hasil pengukuran Escherichia coli pada air sumur di atas dan bawah dari TPA dapat dilihat pada Tabel 15 dan 16. Temuan hasil penelitian terhadap kualitas air sumur penduduk yang berada di Kelurahan Ciketing Udik yang terletak di atas dari TPA dapat dilihat pada Tabel 15. Escherichia coli yang terjadi di sumur atas dan sumur di bawah dari TPA berada diatas kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 3 sel dalam 100 ml untuk baku mutu air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengewasan Kualitas Air. Peningkatan jumlah sel pada sumur-sumur tersebut, disebabkan antara lain: a. Sumur-sumur tersebut jaraknya dari tanki septic kurang 10 m; b. Tingkat kemiringan tanah; c. struktur tanah berpasir; dan d.Perilaku masyarakat yang sering meletakan tali timba di lantai. Kisaran Escherichia coli air sumur di atas wilayah TPA secara keseluruhan selama priode tanggal 2 Oktober 2004 sampai dengan 27 Nopember 2004 minimum adalah 52 MPN100 ml dan maksimum 63 MPN100 ml dan rata-ratanya adalah 55,66 MPN100 ml. Hal ini diatas ambang batas yang diperbolehkan. Sedangkan kisaran Escherichia coli air sumur yang dibawah dari wilayah TPA pada periode yang sama adalah 0,1 – 50 MPN100 ml dengan rata-rata 23,36 MPN100 ml yang berarti diatas ambang batas yang dianjurkan. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: air sumur di atas dan sumur bawah dari TPA di Kelurahan Ciketing 85 Udik, Cikiwul dan Sumurbatu telah mela mpaui ambang baku mutu untuk air bersih untuk parameter kekeruhan, fosfat, COD, koliform total dan Escherichia coli. Untuk sumur atas dari TPA parameter yang telah melampaui ambang baku mutu untuk air bersih yaitu: COD, koliform total dan Escherichia coli. Untuk sumur atas dari TPA parameter yang telah melampaui ambang baku mutu untuk air bersih yaitu: COD, koliform total dan Escherichia coli. Air sumur di atas dan bawah dari TPA yang berada di Kelurahan Ciketing Udik, Cikiwul dan Sumurbatu tidak layak sebagai sumber air minum berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan pengawasan Kualitas Air. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air pada Sumber Air Menurut Golongan A. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1608 Tahun 1988 tanggal 26 September 1988 tentang Baku Mutu Air Sungai di DKI Jakarta dan Baku Mutu Air Golongan A; Air Baku Air Minum.

B. Perkembangan Kualitas Air Sungai