Total Disolved Solid TDS Chemical Oxigen Demand COD

75 mentolerir lingkungan perairan yang mempunyai kisaran pH antara 4,0 - 11,0, namun suatu perairan yang produktif dan ideal bagi kehidupan akuatik adalah perairan yang pH airnya berkisar antara 6,5 -8,5 NTAC 1968. Perkembangan pH air sumur di lokasi penelitian tidak terlalu berbeda jauh dari tahun 2001-2004, kecuali air sumur bawah pada tahun 2001 yang mengalami peningkatan pH menjadi 10 setelah sebelumnya bernilai 6,60 Gambar 11. pH air sumur bawah ini mendekati sangat basa, dan tidak aman untuk dikonsumsi sebagai air minum oleh masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416MenkesPerX1990, tanggal 3 September 1990, pH air sumur bawah dan atas di tahun 2002-2004 masih berada di bawah ambang batas yang diperbolehkan 6-9. Secara keseluruhan kisaran pH sumur dalam periode tanggal 2 Oktober sampai dengan tanggal 27 Nopember 2004 untuk sumur di atas TPA adalah 6,69 – 6,81 dengan rata-rata 6,74, sedangkan sumur di bawah TPA adalah 6,55-6,88 dengan rata-rata 6,71. Secara keseluruhan pH sumur di atas maupun di bawah TPA masih dalam batas-batas normal BMAPS-MENKLH.

d. Total Disolved Solid TDS

Padatan Terlarut Total merupakan bahan yang masih tetap tinggal dalam air, sebagai sisa dari lapukan selama penguapan dan pemanasan. Sanropie et al., 1989 mengemukakan apabila dalam air terdapat zat Padat Terlarut Total dalam jumlah besar melebihi kader maksimum 1.500 mgl, maka akan menimbulkan antara lain: a. memberi rasa yang tidak enak; b. rasa mual terutama apabila zat padat terlarut tersebut berasal dari senyawa natrium sulfat dan magnesium sulfat, dan c. terjadinya cardiae disease serta toxemia pada wanita hamil. Hasil pengukuran Padatan Terlarut Total pada air sumur di atas dan bawah dari TPA seperti pada Tabel 15 dan 16. Nilai pengukuran TDS Total Disolved Solid pada sumur di atas dan bawah dari TPA masih berada dibawah ambang batas yang diperbolehkan baku mutu air bersih 1.300 mgl berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Kisaran TDS air sumur atas dari wilayah TPA periode tanggal 2 Oktober sampai dengan 27 Nopember 2004 adalah 189-288 mgl dengan rata-rata 252 mgl, sedangkan sumur di bawah wilayah dari TPA adalah 135-176 mgl dengan rata-rata 155,66 mgl. 76 Secara keseluruhan TDS sumur atas maupun di bawah dari TPA masih berada dibawah ambang batas yang di perbolehkan.

e. Chemical Oxigen Demand COD

COD Chemical Oxigen Demand jumlah oksigen dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan kimia di dalam sistem air. Untuk mengetahui jumlah kandungan bahan organik di dalam air dapat dilakukan dengan uji yang berdasarkan reaksi kimia dari suatu bahan oksidan, yaitu merupakan uji yang dapat menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan, misalnya kalium dikromat untuk mengosidasi bahan- bahan organik yang terdapat di dalam air. Jika nilai COD melebihi kadar batas maksimum yang diperbolehkan 10 mgl maka akan mengakibatkan sakit perut. COD adalah kebutuhan oksigen yang ekivalen untuk mengoksidasi senyawa-senyawa kimia yang dapat dibiodegradabel, Radojevic dan Bashkin, 1999. Nilai COD dapat digunakan memperkirakan jumlah berbagai senyawa ano rganik dalam limbah cair. Juga dapat digunakan menentukan nilai BOD pada proses karbonatasi, yaitu dapat mengoksidasi berbagai senyawa anorganik dengan menggunakan senyawa permenganat atau dikromat atau dikromat sebagai oksidator. Hasil pengukuran COD pada air sumur di bawah dan atas dari TPA seperti pada Tabel 15 dan 16. Kisaran COD air sumur atas dari wilayah TPA periode tanggal 2 Oktober sampai dengan 27 Nopember 2004 adalah 5,44-11,6 mgl dengan rata-rata 7,83 mgl, sedangkan sumur di bawah wilayah dari TPA adalah 8,99-11,05 mgl dengan rata-rata 9,72 mgl. Secara keseluruhan COD rata-rata sumur atas maupun sumur bawah dari TPA masih berada dibawah ambang batas yang di perbolehkan. Berdasarkan Tabel 15 dan 16, maka nilai kandungan COD di sumur atas dan bawah dari TPA berada masih di bawah ambang batas yang diperbolehkan 10 mgl, menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor Kep.02MENKLHI1998 tentang Baku Mutu Air pada Sumber Air menurut Golongan Air.

f. Kesadahan