Besi Fe Sulfida S²¯

78 perairan alami sebagai garam- garam yang terlarut, tersuspensi atau dalam bentuk endapan, Saeni 1989. Setiap organisme alga dan fitoplangton membutuhkan kadar nitrat yang berbeda. Namun nilai nitrat optimum yang dibutuhkan bagi pertumbuhan alga dan fitoplangton umumnya berkisar antara 0,3-1,7 ppm, sedangkan nilai nitrat yang dapat memberikan faktor pembatas bagi pertumbuhan alagae dan fitoplangton berkisar antara 0,1 ppm sampai kurang libih 45 ppm. Perkembangan nitrat air sumur di lokasi penelitian mengalami penurunan tajam pada tahun 2001 dan 2003 Lampiran 16 dan 18. Setelah terjadi peningkatan kadar nitrat pada air sumur bawah dari sebelumnya 6,34 mgl tahun 2000 menjadi 9,48 mgl tahun 2001, dan penurunan kadar nitrat dari 9,20 mgl menjadi 7,64 mgl, maka secara drastis terjadi penurunan kadar nitrat di tahun 2003 menjadi 1,68 mgl untuk sumur bawah dan 2,42 mgl untuk sumur atas. Kadar nitrat mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2004, namun masih di bawah ambang batas yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416MenkesPerX1990, tanggal 3 September 1990. Nitrat sumur bawah TPA konsentrasi pada tangga l 2 Oktober sampai dengan tanggal 27 Nopember 2004 kisaran 1,663 – 1,879 mgl, nilai rata-rata 1,744 mgl, sedangkan sumur di atas TPA kisaran 2,245-2,804 mgl dengan nilai rata-ratanya 2,609 mgl, ini berarti pada sumur tersebut yang diatas maupun di bawah TPA sudah tercemar NH3?. Keberadaan nitrat dalam air sumur baik di atas dan dibawah dari TPA terjadi akibat proses nitrifikasi yaitu pemberian oksigen pada ammonia menjadi nitrat dan nitrit oleh bakteri dalam suasana aerob Sugiarto, 1987. Untuk air minum N-NH3 konsentrasinya harus 0. Untuk itu air sumur disekitar TPA sebaiknya tidak untuk dikonsumsi.

h. Besi Fe

Besi Fe dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel-sel darah merah. Saeni 1989 mengemukakan bahwa melebihi 0,31 mgl dapat 79 menimbulkan bekas karat, merusak keindahan pakaian, menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum, pengendapan pada pipa dan kekeruhan. Temuan hasil penelitian terhadap kualitas air sumur penduduk yang berada di Kelurahan Ciketing Udik yang terletak di atas dari TPA dapat dilihat pada Tabel 15. Besi Fe yang terjadi di sumur atas dan sumur bawah berada dibawah ambang batas yang diperbolehkan, besi air sumur bawah dari TPA dan yang di atas wilayah TPA pada tanggal 2 Oktober 2004 masing- masing adalah 0,414 mgl dan sumur atas lebih kecil dari 0,05 mgl Tabel 15 dan 16. Besi Fe air sumur pada tanggal 23 Oktober 2004 menunjukkan peningkatan pada air sumur yang dibawah TPA menjadi 0,504 mgl dan yang di atas dari wilayah TPA tetap tidak mengalami peningkatan maupun penurunan, yaitu masing- masing sumur atas 0,504 mgl dan sumur bawah lebih kecil dari 0,05 mgl. Tingkat besi di bawah ambang batas yang diperbolehkan 1,0 mgl. Tingkat besi air sumur bawah pada tanggal 27 Nopember 2004 menga lami penurunan dibandingkan dengan besi pada tanggal 2 Oktober 2004, yaitu masing- masing adalah 0,414 mgl dan 0,288 mgl Tabel 16. Kisaran besi air sumur di atas wilayah TPA secara keseluruhan selama priode tanggal 2 Oktober 2004 sampai dengan 27 Nopember 2004 minimum adalah lebih kecil dari 0,05 mgl dan maksimum lebih kecil dari 0,05 mgl dan rata-ratanya adalah lebih kecil dari 0,05 mgl. Hal ini masih dibawah ambang batas yang diperbolehkan. Sedangkan kisaran besi air sumur yang dibawah dari wilayah TPA pada periode yang sama adalah 0,288 – 0,504 mgl dengan rata-rata 0,402 mgl yang berarti masih dibawah ambang batas yang dianjurkan.

i. Sulfida S²¯

Senyawa sulfida sangat beracun dan berbau busuk, oleh karena itu zat ini tidak boleh terdapat pada air minum. Dalam jumlah besar yaitu melebihi 0,1 mgl dapat menimbulkan kemasaman air, sehingga menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa logam dan iritasi. Keracunan akibat kandungan sulfida jarang terjadi, akan tetapi bila sulfida ini berbentuk gas, zat ini cepat menjalar sehingga orang tidak sempat melarikan diri, akhirnya terjadi keracunan akut yang mematikan dalam waktu singkat. Jika kandungan sulfida dalam air lebih besar dari kadar maksimum yang diperbolehkan 0,1 mgl maka akan menimbulkan: a. Rasa bau yang tidak enak; b. Merubah air menjadi berwarna 80 dan bersifat korosif; dan c. menimbulkan rasa. Untuk mengurangi kelebihan kadar sulfida dengan cara pengudaraan, pemberian chlor dan penyaringan. Temuan hasil penelitian terhadap kualitas air sumur pend uduk yang berada di Kelurahan Ciketing Udik, Cikiwul dan Sumur Batu yang terletak di atas dan bawah dari TPA dapat dilihat pada Tabel 15 dan 16. Sulfida yang terjadi di sumur atas dan sumur di bawah dari TPA berada dibawah kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 0,05 mgl untuk baku mutu air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Kisaran Sulfida air sumur di atas dan sumur bawah wilayah TPA secara keseluruhan selama priode tangga l 2 Oktober 2004 sampai dengan 27 Nopember 2004 menunjukan angka yang sama yaitu minimum adalah lebih kecil dari 0,05 mgl dan maksimum lebih kecil dari 0,05 mgl dan rata-ratanya adalah lebih kecil dari 0,05 mgl, hal ini dibawah ambang batas yang diperbolehkan.

j. Nitrit NO