Strategi Pembelajaran Kajian Teori 1.

19 pembelajaran menyediakan kebutuhan belajar siswa, model pembelajaran sangat tepat dikembangkan untuk memperoleh perhatian siswa di dalam kelas. Dalam pembelajaran, strategi, model, dan metode memiliki karakteristik yang tersendiri. Menurut Kardi dan Nur dalam Trianto 2009: 23, model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi maupun metode, yaitu: 1 Rasional teoretis logis yang disusun oleh pada pencipta atau pengembangnya; 2 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; 4 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapat. Dapat disimpulkan model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir dan disiapkan oleh guru yang lebih menekankan suatu implementasi di dalam kelas. Penerapannya lebih dapat digunakan secara menyeluruh dalam pembelajaran di dalam kelas. Terdapat enam model pembelajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu: presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas Trianto, 2009: 25.

c. Metode Pembelajaran

Menurut Hamzah Uno 2009: 3, metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode bersifat lebih prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu dalam pembelajaran. 20 Faktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran antara lain tujuan pembelajaran, tingkat kematangan anak didik, situasi, dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran. Adapun prinsip penting pemilihan suatu metode pembelajaran disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada satu alternatif metode, dan penggunaannya dapat bersifat kombinasi. Metode pembelajaran sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Secara umum, suatu metode memiliki unsur-unsur sebagai berikut Nasution, 2000: 30: 1 Uraian pembelajaran; 2 Diskusi dan pertukaran pikiran; 3 Kegiatan yang menggunakan peralatan instruksional, laboratorium, dan lain-lain; 4 Kegiatan-kegiatan dalam lingkungan sekitar sekolah seperti kunjungan, kerja lapangan, eksplorasi, dan penelitian. Banyak contoh metode pembelajaran yang dapat digunakan, yaitu: Metode ceramah, metode latihan, metode tanya jawab, metode karyawisata, metode demonstrasi, metode sosiodrama, metode bermain peran, metode pemberian tugas dan resitasi, metode eksperimen, dan metode proyek Sugihartono, 2007: 81-84.

3. Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning

Pembelajaran Berbasis Masalah dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah Problem Based Learning PBL. PBL mengutamakan 21 pemberian berbagai situasi bermasalah yang berdasarkan fakta ataupun masalah yang telah dirancang dan bermakna kepada siswa yang berfungsi sebagai bahan untuk invenstigasi, penyelidikan, hingga proses pemecahan, dan hasil. Strategi pemecahan masalah yang telah dikembangkan dewasa ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: pemecahan masalah yang dikembangkan oleh Solso, pemecahan masalah Wankat dan Oreovocz, pemecahan masalah sistematis, inkuiri biologi, inkuiri jurisprudensial, inkuiri sosial, strategi pemecahan masalah ideal, dan strategi belajar berbasis masalah Made Wena, 2011: 53. Menurut Dewey dalam Trianto 2009: 91, Problem Based Learning adalah interaksi antara stimulus dengan respon-respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungannya. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem syaraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. PBL terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan suatu model pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan- permasalahan sebagai langkah dalam proses pembelajaran. Proses yang dilalui tersebut dengan memecahkan masalah bukan sebagai suatu bentuk penerapan aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan belajar terdahulu, melainkan merupakan suatu proses untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

8 69 56

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DIPADUKAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 10 141

EKSPERIMEN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Dan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motiv

0 3 17

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 7 142

IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING MODEL TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PEMINDAH TENAGA OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 0 161