Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau dikenal juga dengan istilah Classroom Action Research CAR. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 3, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas secara bersama. PTK merupakan sebagai salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi pemecahan masalah. PTK dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik Mohammad Asrori, 2007: 6. Dapat disimpulkan PTK adalah suatu pencermatan yang bersifat reflektif untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran agar lebih baik. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. Secara prinsip PTK memiliki tiga unsur Kunandar, 2011: 45, yaitu: penelitian sebagai aktivitas mencermati suatu obyek tertentu melalui metodologi ilmiah, tindakan sebagai suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu untuk memperbaiki suatu masalah dalam proses belajar mengajar, dan kelas dimana sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru. 48 PTK yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu upaya untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif PSKO melalui model pembelajaran gabungan antara Problem Based Learning PBL dan Think-Pair-Share TPS siswa kelas XI TKR. Penelitian yang dilakukan merupakan bentuk kolaboratif antara peneliti dan guru dalam proses pembelajaran di ruang kelas. Upaya peningkatan dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan mengikuti tahapan- tahapan yang terdapat pada model belajar yang telah dipersiapkan. Melalui pendekatan PTK peneliti dapat langung mengamati, melaksanakan, dan mengimplementasi pembelajaran pada siswa kelas XI TKR di SMK N 2 Yogyakarta. PTK harus menunjukkan adanya perubahan kearah perbaikan dan peningkatan kualitas secara positif. Untuk mencapai perbaikan dan peningkatan kualitas secara maksimal, rumusan tindakan tersebut tidak cukup hanya dilakukan satu kali saja melainkan bersiklus hingga hasil penelitian diperoleh secara maksimal. Jadi tindakan yang dilakukan untuk memberikan arah perbaikan dan peningkatan kualitas secara maksimal perlu adanya perbaikan tindakan pada siklus berikutnya. Tindakan yang dilakukan dengan melalui proses yang dinamis dan lengkap yang terdiri dari empat tahapan utama, yaitu: perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. 49 Gambar 2. Siklus pelaksanaan PTK Suharsimi Arikunto, 2006: 74 Pelaksanaan PTK dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Awal pelaksanaannya dimulai dengan sirklus pertama yang terdiri dari empat tahapan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, peneliti melanjutkan untuk rancangan siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa tahapan yang sama dengan tahapan pada siklus pertama apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya, kegiatan pada siklus kedua memiliki berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu untuk memperbaiki kelemahan dan kesulitan pada siklus pertama. Permasalahan Perencanaan tindakan I Pelaksanaan tindakan I Pengamatan pengumpulan data I Refleksi I Permasalahan baru hasil refleksi SIKLUS I Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II Pengamatan pengumpulan data II Refleksi II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Permasalahan belum terselesaikan SIKLUS II

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

8 69 56

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DIPADUKAN DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 10 141

EKSPERIMEN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Dan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motiv

0 3 17

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 7 142

IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING MODEL TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PEMINDAH TENAGA OTOMOTIF SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 0 161