Pengamatan Hasil Data Penelitian Siklus I
79 PBL dan TPS. Hanya sebagian siswa melakukan aktivitas,
sehingga disimpulkan
bahwa dalam pembelajaran yang dilakukan, belum sepenuhnya langkah-langkah tahapan praktis
dalam PBL dan TPS diikuti siswa.
2 Hasil Pretes dan Postes
Hasil belajar siswa selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui melalui pemberian tes. Soal
pretes dan postes siklus I terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Berdasarkan data yang diperoleh, pencapaian pretes dan
postes pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 16. Pencapaian pretes dan postes siklus I
Kategori Siklus I
Peningkatan Pretes
Postes Nilai
Persentase
Jumlas siswa 34
34 -
- Rata-rata
46,55 72,66
26,10 36
Jumlah Pencapaian
KKM 12
12 35
Persentase Pencapaian
KKM 35
- -
Hasil pretes siklus I menunjukkan bahwa tidak ada siswa mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Setelah dilakukan
tindakan, terjadi peningkatan sebanyak 12 siswa mencapai nilai KKM dari total 34 siswa dengan persentase keberhasilan
memperoleh nilai KKM sebesar 35. Sedangkan persentase peningkatan nilai KKM pada postes siklus I sebesar 35.
80
Gambar 4. Persentase pencapaian hasil belajar siklus I Selain pencapaian hasil belajar pada pretes dan
postes siklus I, diperoleh data statistik siklus I pada tabel berikut:
Tabel 17. Data statistik pretes dan postes siklus I
Pretes Siklus I Postes Siklus I
Mean 46,55 Mean
72,66 Standard Error
1,73 Standard Error 1,61
Median 45
Median 70
Mode 40
Mode 70
Standard Deviation 9,34 Standard Deviation
9,13 Sample Variance
87,24 Sample Variance 83,44
Range 32,5 Range
32,5 Minimum
30 Minimum
57,5 Maximum
62,5 Maximum 90
Sum 1350
Sum 2325
Count 29
Count 32
Data menunjukkan bahwa nilai rata-rata mean, nilai tengah median, modus mode, nilai minimum, dan nilai
maksimum siswa setelah tindakan mengalami kenaikan.
35 35
5 10
15 20
25 30
35 40
P e
rs e
n ta
s e
Pretes Postes
Pencapaian Hasil Belajar Siklus I
Hasil Pretes- Postes Siklus I
Peningkatan
81 Berdasarkan pada data statistik tersebut, dapat diketahui
distribusi frekuensi pretes siklus I sebagai berikut: Tabel 18. Distribusi frekuensi pretes siklus I
Pretes Siklus I No.
Interval Frekuensi
Frekuensi Komulatif
Frekuensi Relatif
Frekuensi Komulatif
1 30-34
1 1
3 3
2 35-41
11 12
38 41
3
42-48 6
18 21
62
4 49-55
4 22
14 76
5 56-62
6 28
21 97
6 63-69
1 29
3 100
Jumlah
29 100
Gambar 5. Grafik distribusi frekuensi pretes siklus I Hasil data pretes siklus I menunjukkan bahwa rentang
nilai siswa berada hanya pada 30 hingga 62,5. Hal ini menunjukkan nilai pretes siklus I siswa masih dibawah hasil
yang diharapkan. Sedangkan frekuensi terbanyak yang
diperoleh siswa pada rentang nilai 35 hingga 41.
20 40
60 80
100 120
30-34 35-41 42-48 49-55 56-62 63-69
P e
rs e
n ta
s e
Interval Kelas Distribusi Frekuensi Pretes Siklus I
Frekuensi Relatif
Frekuensi Komulatif
82 Adapun distribusi frekuensi postes siklus I dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 19. Distribusi frekuensi postes siklus I
Postes Siklus I No.
Interval Frekuensi
Frekuensi Komulatif
Frekuensi Relatif
Frekuensi Komulatif
1 57-62
4 4
13 13
2 63-68
7 11
22 34
3
69-74 8
19 25
59
4 75-80
8 27
25 84
5 81-86
2 29
6 91
6 87-92
3 32
9 100
Jumlah
32 100
Gambar 6. Grafik distribusi frekuensi postes siklus I Hasil data postes siklus I menunjukkan bahwa rentang
nilai siswa berada pada 57,5 hingga 90. Hal ini menunjukkan nilai postes siklus I siswa meningkat jika dianding dengan
pretes siklus I. Sedangkan frekuensi terbanyak yang diperoleh siswa pada rentang nilai 69 hingga 80.
20 40
60 80
100 120
57-62 63-68 69-74 75-80 81-86 87-92
P e
rs e
n ta
s e
Interval Kelas Distribusi Frekuensi Postes Siklus I
Frekuensi Relatif
Frekuensi Komulatif
83 Hasil belajar siswa yang ditandai dengan keberhasilan
siswa memperoleh nilai KKM pada kelas XI TKR SMK N 2 Yogyakarta setelah postes siklus I sebesar 35. Tetapi hasil
tersebut dikategorikan kurang karena belum mencapai 75 tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan. Tetapi dengan
mengacu pada hasil pretes dan postes pada siklus I, dapat diketahui setelah menerapkan model pembelajaran gabungan
antara PBL dan TPS, terjadi peningkatan nilai dan pencapaian KKM mata pelajaran PSKO dengan sub kompetensi dasar
sistem starter.