ketentuan lain PTPN X

80 Board Manual PT Perkebunan nusanTara X 2016 BAB XIV Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai Perusahaan BUMN

14.1. umum

1 Dalam rangka menjaga dan meningkatkan nilai perusahaan agar memberikan dampak positif bagi kebijakan Pemerintah menjaga dan meningkatkan stabilitas perekonomian nasional serta memperhatikan keputusan rapat koordinasi di kantor Menteri koordi- nator bidang Politik, Hukum, dan keamanan tanggal 12 september 2013, Perusahaan buMn dapat melakukan transaksi Lindung nilai dalam rangka memitigasi risiko pasar yang dihadapi. 2 agar transaksi Lindung nilai dapat dilakukan secara terarah perlu menetapkan ke- bijakan umum transaksi Lindung nilai.

14.2. Mitigasi risiko Pasar

1 Perusahaan wajib melakukan identiikasi, pengukura n, pemantauan, dan pengen- dalian risiko pasar secara efektif dalam rangka memitigasi risiko pasar. 2 risiko pasar meliputi : a. risiko suku bunga; b. risiko nilai tukar; c. risiko komoditas; danatau d. risiko ekuitas. 3 Pengendalian risiko pasar, dapat dilakukan melalui Transaksi Lindung nilai. 4 Obyek Transaksi Lindung nilai Underlying dapat berupa : a. aset; b. kewajiban; c. Pendapatan; danatau d. arus kas 5 Transaksi Lindung nilai sebagaimana dimaksud diatas, tidak dimaksudkan untuk spekulasi. 6 segala biaya yang timbul dan selisih kurang dari Transaksi Lindung nilai menjadi beban anggaran Perusahaan, sedangkan selisih lebihnya menjadi pendapatan Pe- rusahaan.

14.3. Pelaksanaan Transaksi lindung nilai

1 Pelaksanaan Transaksi Lindung nilai dilakukan dengan atau melalui lembaga keuangan buMn, baik bank maupun bukan bank, yang memiliki kapasitas dan ka- pabilitas yang memadai. 81 Board Manual PT Perkebunan nusanTara X 2016 2 apabila lembaga keuangan buMn tidak dapat melaksanakan danatau tidak me- menuhi persyaratan sebagaimana dimaksud diatas, Transaksi Lindung nilai dapat dilakukan dengan pihak lain yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang me- madai.

14.4. Prinsip-Prinsip Transaksi lindung nilai

Dalam melaksanakan transaksi Lindung nilai, perusahaan harus memperhatikan prin- sip-prinsip sebagai berikut: a. Tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance; b. Penerapan manajemen risiko; c. standar akuntansi dan Perpajakan.

14.5. kewajiban direksi

1 Dalam rangka melaksanakan Transaksi Lindung nilai, Direksi wajib menyusun : a. kebijakan Lindung nilai, diantaranya mengenai identiikasi dan penetapan risiko pasar yang dihadapi dan obyek underlying yang akan dilin dungi serta mitigasi risikonya; b. Prosedur Operasional standar untuk pelaksa naan Transaksi Lindung nilai. 2 Dalam menyusun kebijakan Lindung nilai dan Prosedur Operasional standar seba- gaimana dimaksud diatas, Direksi wajib berpedoman pada Peraturan Menteri No- mor : PER-09MBU2013 tanggal 25 September 2013 dengan memperhatikan pera- turan perundang-undangan dan anggaran Dasar Perusahaan. 3 kebijakan Lindung nilai dan Prosedur Operasional standar wajib dievaluasi secara berkala.

14.6. ketentuan lain-lain

1 Perusahaan yang sudah memiliki kebijakan Lin dung nilai dan Prosedur Operasional standar wajib melakukan penyesuaian dengan Peraturan Menteri. 2 Perusahaan yang sedang memiliki kontrak Transaksi Lindung nilai yang masih berjalan outstanding pada saat peraturan Menteri diberlakukan, dapat dilanjut kan sampai dengan berakhirnya kontrak dimaksud. 