26
kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.
Davidson dan Kroll Nur Asma, 2006: 11 mendefinisikan belajar kooperatif sebagai kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar siswa
dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide. Dalam kelompik- kelompok tersebut siswa saling bekerja secara kolaboratif untuk
memecahkan masalah-masalah yang ada dalam tugas mereka. Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat dikatakan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil untuk saling bekerjasama dan
membantu menyelesaikan suatu tugas untuk mencapai tujuan bersama. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap siswa memiliki tanggung
jawab yang sama terhadap pencapaian belajar secara individu maupun kelompok.
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Slavin Asis Saefuddin, 2014: 51 menyatakan bahwa fokus kelompok pada pembelajaran kooperatif dapat mengubah norma-norma
dalam budaya anak-anak dan membuat prestasi tinggi dalam tugas-tugas belajar akademis lebih dapat diterima. Pembelajaran kooperatif
dikembangkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut: prestasi akademis, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman serta pengembangan
keterampilan sosial.
27
Sejalan dengan pendapat Slavin, Zamroni Trianto, 2010: 57 mengungkapkan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah untuk
mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu, penerapan belajar kooperatif diharapkan
dapat meningkatkan solidaritas sosial antar siswa. Johnson Johnson Trianto, 2010:57 menyatakan bahwa tujuan
utama dari belajar kooperatif adalah untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok.
Pendapat ini diperkuat oleh Louisell Descamps Trianto, 2010:57 yang mengungkapkan bahwa dengan kondisi siswa yang bekerja di dalam tim,
akan memperbaiki hubungan antar siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan proses
kelompok dan pemecahan masalah. Model
pembelajaran kooperatif
membantu siswa
dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata
di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan
perolehan belajar. Model pembelajaran kooperatif mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang
ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menemukan dan merusmuskan alternatif pemecahan
terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi Etin Solihatin dan Raharjo, 2009: 5.
28
Nur Asma 2006: 12 menyatakan bahwa pengembangan pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mencapai hasil belajar,
penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, baik kelompok bawah maupun kelompok atas. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi
siswa kelompok bawah. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan
sebagai tutor kepada teman sebaya yang membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi
tertentu. Pembelajaran kooperatif mengajarkan penerimaan yang luas
terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, tingkat sosial, kemampuan
maupun ketidakmampuan.
Pembelajaran kooperatif
memberikan peluang kepada siswa yang memiliki latar belakang dan kondisi berbeda untuk bekerja bergantung satu sama lain atas tugas-tugas
bersama, dan siswa belajar menghargai satu sama lain. Tujuan lain dari pembelajaran kooperatif yaitu untuk mengajarkan
kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting untuk dimiliki di dalam masyarakat, banyak kerja orang dewasa
dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain dalam masyarakat meskipun beragam budayanya. Sementara itu banyak anak
muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial. Situasi
29
ini dibuktikan dengan begitu sering terjadi suatu pertikaian kecil antar individu yang dapat mengakibatkan tindak kekerasan, atau betapa sering
orang menyatakan ketidakpuasan pada saat diminta untuk bekerja dalam situasi kooperatif.
Jadi, tujuan pembelajaran kooperatif tidak hanya untuk mencapai hasil belajar akademik saja. Namun juga untuk mengembangkan sikap
saling menerima dan menghargai serta mengajarkan keterampilan sosial bagi siswa.
3. Prinsip Pembelajaran Kooperatif