Unsur Pokok Pembelajaran Kooperatif

36 menyanggah pendapat orang lain, tidak memojokkan, dan cara menyampaikan gagasan dan ide-ide dengan baik. Adapun prinsip-prinsip belajar kooperatif menurut Slavin dalam Trianto, 2010: 61 adalah sebagai berikut: 1. Penghargaan kelompok, apabila kelompok dapat mencapai krieria yang ditentukan. 2. Tanggung jawab individual, berarti sukses atau tidaknya sebuah kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus pada usaha untuk membantu yang lain dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok mampu menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. 3. Kesempatan yang sama untuk sukses, berarti bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini akan berpengaruh bahwa siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik untuk kelompok.

4. Unsur Pokok Pembelajaran Kooperatif

Arends Nur Asma, 2006: 16 berpendapat bahwa unsur-unsur dasar belajar kooperatif adalah sebagai berikut: a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”. b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri. c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama. d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. 37 e. Siswa akan dikenakan atau akan diberi hadiahpenghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar. g. Siswa akan diminta pertanggungjawaban secara individual materi yang dipelajari dalam kelompoknya. Sementara itu Johnson Johnson dan Sutton Trianto, 2010: 60 menyatakan bahwa lima unsur penting dalam belajar kooperatif adalah: a. Saling ketergantungan positif antar siswa Dalam belajar kooperatif, siswa harus merasa bahwa sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang terikat saru sama lain. Siswa akan merasa bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang memiliki andil terhadap kesuksesan kelompoknya. b. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat Interaksi antara siswa akan meningkat karena seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling ketergantungan antar anggota kelompok terjadi secara alamiah karena kegagalan seorang anggota kelompok akan berpengaruh pada kesuksesan kelomok. Interaksi saat kerja kelompok terjadi pada hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari. c. Tanggungjawab individual Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa: membantu siswa yang mebutuhkan bantuan, dan siswa tidak bisa sekedar „membonceng‟ pada hasil pekerjaan teman sekelompoknya. 38 d. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan membutuhkan keterampilan khusus. Hal ini disebabkan selain siswa dituntut untuk mempelajari materi yang diajarkan, siswa juga dituntut untuk berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. e. Proses kelompok Proses kelompok terjadi jika nggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. Sedangkan Roger dan David Johnson Anita Lie, 2007: 31 mengatakan bahwa ada lima unsur dasar yang terdapat dalam struktur pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut: a. Saling ketergantungan positif Keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab setiap angggota kelompok, oleh karena itu sesama anggota kelompok harus merasa terikat dan saling tergantung positif. b. Tanggungjawab perseorangan Setiap anggota kelompok bertanggungjawab untuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan belajar kelompok ditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil belajar secara perseorangan. 39 c. Tatap muka Interaksi yang terjadi melalui tatap muka dalam diskusi akan memberikan keuntungan pada semua anggota dalam menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing- masing anggota kelompok. d. Komunikasi antar anggota Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan anggota untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka, maka keterampilan berkomunikasi antar anggota kelompok sangatlah penting. e. Evaluasi proses kelompok Keberhasilan belajar dalam kelompok ditentukan oleh proses kerja kelompok. Untuk mengetahui keberhasilan proses kerja kelompok dilakukan melalui evaluasi proses kelompok. Lebih lanjut, Bennet dan Jacobs Nur Asma, 2006: 17 menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: a. Saling ketergantungan secara positif Saling ketergantungan secara positif merupakan perasaan antar kelompok siswa untuk membantu setiap orang dalam kelompok tersebut. Saling ketergantungan secara positif berarti bahwa anggota- anggota kelompok merasakan bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”. 40 b. Tanggung jawab individu Satu hal yang sering terjadi pada saat siswa bekerja dalam kelompok adalah adanya beberapa anggota kelompok yang mengakhiri semua pekerjaannya. Hal ini dapat terjadi karena beberapa siswa mencoba menghindari bekerja atau karena yang lain ingin mengerjakan semua pekerjaan kelompok. Jadi, mendorong setiap anggota kelompok untuk berpartisipasi dan belajar adalah suatu unsur yang sangat ideal. c. Pengelompokan secara heterogen Mencampurkan siswa berdasarkan prestasi didorong untuk mempromosikan sistem tutor sebaya, mengelompokkan siswa berprestasi rendah dengan model kebiasaan yang baik, dan memperbaki hubungan antar siswa. d. Keterampilan-keterampilan kolaboratif Keterampilan-keterampilan kolaboratif penting dimiliki oleh setiap siswa, tidak hanya untuk memperoleh kesuksesan mencapai prestasi maksimal di sekolah tetapi juga untuk mencapai sukses dalam karir di luar sekolah bersama teman dan keluarga maupun dengan orang lain. Dalam memilih suatu keterampilan kolaboratif, guru hendaknya lebih menekankan pada kesesuaian dengan karakteristik masing-masing pelajaran. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan terdapat keterampilan yang sama untuk beberapa pelajaran. e. Pemrosesan interaksi kelompok 41 Pemrosesan interaksi kelompok membantu kelompok belajar untuk berkolaborasi lebih efektif. Hal ini dapat ditetapkan selama atau di akhir kegiatan. Pemrosesan interaksi kelompok memiliki dua aspek yaitu menjelaskan tentang keberfungsian kelompok dan kelompok akan mendiskusikan apakah interaksi mereka perlu diperbaiki. f. Interaksi tatap muka face-to-face interaction Siswa akan berinteraksi secara langsung antara satu dengan yang lain selama mereka bekerja. Mereka mungkin berkomunikasi secara verbal atau nonverbal. Interaksi akan terjadi antar siswa. Teknik ini mencirikan interaksi tatap muka yang sekaligus membedakan dengan iklim pembelajaran individualistik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, unsur-unsur pokok dalam pembelajaran kooperatif antara lain: saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, interaksi tatap muka, keterampilan-keterampilan kolaboratif, pemrosesan interaksi kelompok, dan evaluasi proses kelompok.

5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif