53
4. Tahap operasi formal
Pada tahap operasi formal, anak sudah mulai mempunyai pemikiran abstrak pada bentuk-bentuk lebih kompleks.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka pembelajaran di SD pada masa kanak-kanak akhir usia 7-12 tahun harus relevan dengan
kehidupan sehari-hari siswa. pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. pada tahapan siswa kelas V, usia
siswa masuk pada tahap operasi kongret. Karakteristik siswa pada tahap ini adalah mulai membentuk kelompok sebaya, untuk itulah pembelajaran
dapat dilakukan dalam bentuk kelompok belajar.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran dan persepsi yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian
ini, maka perlu dikemukakan beberapa batasan istilah. 1.
Keterampilan berbicara
merupakan kemampuan
untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan secara lisan kepada
orang lain. Keterampilan berbicara mencakup dua unsur, yaitu unsur kebahasaan ucapan, intonasi, pemilihan kosakata, koskata, dan
kelancaran dan non kebahasaan sikap dan keberanian. 2.
Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah model pembelajaran yang menekankan pada pemerataan kesempatan
setiap siswa dalam kelompoknya. Langkah pembelajaran dalam model
54
pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut 1 guru menyiapkan kotak kecil berisi kancing-kancing, 2 setiap anggota kelompok
mendapatkan dua atau tiga kancing, 3 setiap siswa yang mengeluarkan pendapat harus meletakkan kancing di tengah-tengah
meja, 4 siswa yang telah menghabiskan seluruh kancing yang dimilikinya tidak boleh mengeluarkan pendapat sampai semua rekan
sekelompoknya juga mengeluarkan pendapat, 5 jika semua kancing telah habis namun tugas belum selesai, kelompok dapat membagi-
bagikan kancing kemudian mengulangi prosedur yang sama.
F. Kerangka Pikir
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas III A SD Negeri 4 Wates tingkat keterampilan berbicara siswa masih kurang. Kegiatan berbicara
yang dimiliki seseorang bermanfaat untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan kepada orang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa adalah dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Dalam upaya peningkatan tersebut perlu digunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga akan menambah motivasi siswa untuk aktif.
Dalam usaha meningkatkan keterampilan berbicara dapat digunakan model pembelajaran kooperatif kancing gemerincing.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif kancing gemerincing antara lain adalah akan mendorong timbulnya partisipasi setara dan keterampilan
berwacana dalam kelompok. dalam kegiatan kancing gemerincing juga
55
menjamin agar setiap siswa berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing
gemerincing diharapkan akan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang meliputi aspek kebahasaan ketepatan lafal, intonasi, pemilihan
kosakata, kosakata, dan kelancaran dan non kebahasaan sikap dan keberanian.
56
Adapun skema kerangka berpikir yang dapat peneliti gambarkan adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Keterampilan berbicara siswa kelas III A SD Negeri 4 Wates masih
rendah. Dibuktikan dengan siswa masih kurang dapt mengemukakan pendapatnya dengan bahasa lisan dengan baik
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah akan mendorong timbulnya partisipasi setara dan keterampilan
berwacana dalam kelompok. dalam kegiatan kancing gemerincing juga menjamin agar setiap siswa berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya.
Warsono dan Hariyanto, 2013: 234
Peningkatan : Keterampilan berbicara siswa yang meliputi aspek kebahasaan ketepatan
lafal, intonasi, pemilihan kosakata, kosakata, dan kelancaran dan non kebahasaan sikap dan keberanian
57
G. Hipotesis Penelitian