Analisis Finansial Kerangka Pemikiran Teoritis

pada umur usaha, seperti investasi pada instalasi biogas, ember serta bangunan. Usaha ini dikatakan layak jika nilai PP kurang dari umur usaha peternakan PP umur usaha.

3.1.4. Perhitungan Incremental Net Benefit

Usaha pada sektor pertanian atau agribisnis, kerap kali didirikan dengan penambahan manfaat bersih incremental net benefit yaitu manfaat bersih dengan bisnis Net Benefit With Business dikurangi dengan manfaat bersih tanpa bisnis Net Benefit Without Business. Hal ini dimungkinkan karena ada faktor produksi atau nilai investasi yang tidak digunakan atau belum termanfaat, sehingga pada pelaksanaan bisnis belum diketahui manfaatnya bagi bisnis Nurmalina,dkk, 2009.

3.1.5. Perhitungan Risiko dengan Analisis Skenario

Risiko merupakan sebuah kondisi yang dihadapi dalam segala tindakan atau aktivitas yang diambil. Risiko sendiri memiliki berbagai definisi yang berbeda-beda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan, merugikan, membahayakan dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko juga dapat diartikan sebagai sebuah situasi di mana terdapat ketidakpastian yang akan mempengaruhi suatu usaha atau pengambil keputusan dan melibatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan atau kerugian. Ketidakpastian adalah sebuah situasi dimana pengambil keputusan tidak mengetahui hasil dari setiap tindakan ketika keputusan dibuat, hal ini dikarenakan dalam sebuah tindakan memiliki lebih dari satu peluang Fleisher, 1990. Semua usaha yang dijalankan mengandung risiko, namun dengan kadar yang berbeda. Semakin tinggi risiko yang dihadapi maka akan semakin tinggi pula keuntungan yang akan diperoleh, demikian sebaliknya. Walaupun risiko selalu ada, namun risiko dapat diperkirakan dengan data dan informasi yang relevan. Suratman, 2002. Menurut Weston dan Brigham 1995, terdapat teknik untuk menganalisis risiko dengan membandingkan situasi yang paling memungkinkan atas skenario dasar semacam situasi normal dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”, teknik ini disebut sebagai analisis skenario. Pada analisis ini tidak hanya sensitivitas NPV terhadap perubahan-perubahan variabel kunci yang diketahui namun juga rentangan range dari nilai-nilai variabel yang sangat memungkinkan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Tingginya kebutuhan akan energi yang tidak didukung oleh jumlah pasokan yang cukup, menyebabkan terjadinya krisis energi, dimana timbul kelangkaan akan energi terutama pada energi yang tidak terbarukan, seperti Bahan Bakar Minyak BBM. Hal ini akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat yakni tingginya harga BBM. Oleh karena itu, perlu adanya sumber energi alternatif yang dapat diperbarui. Sehingga dapat memberikan pasokan energi yang mencukupi semua kebutuhan masyarakat akan energi. Salah satu sumber energi alternatif yang sedang dikembangkan adalah sumber energi yang berasal dari biomassa, yaitu biogas. Biogas merupakan sumber energi alternatif yang memiliki keunggulan, karena dikembangkan dengan teknologi tepat guna serta ramah lingkungan. Pembangunan reaktor biogas di berbagai wilayah khususnya di kawasan peternakan, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar dapat menghasilkan energi secara mandiri untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan energi yang diperlukan. Pengembangan biogas ini sekaligus membantu masyarakat peternak untuk mengatasi permasalahan limbah yang dihasilkan oleh usaha peternakan yang dijalankan serta menghasilkan produk sampingan selain biogas, yaitu pupuk organik yang dapat digunakan untuk lahan pertanian pribadi atau diperjualbelikan secara komersil. Reaktor biogas yang dikaji adalah reaktor yang terdapat di kawasan peternakan Kecamatan Cisarua dan Megamendung Kabupaten Bogor yang merupakan anggota dari KUD Giri Tani. Pada kawasan tersebut terdapat tiga jenis skala reaktor yang dibangun, yaitu skala 5, 7, dan 17 meter 3 . Skala 17 m 3 merupakan reaktor pertama yang dibangun sehingga merupakan reaktor percontohan. Reaktor skala 5 m 3 , dimiliki oleh sejumlah peternak yang memiliki