dasar semacam situasi normal dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”, teknik ini disebut sebagai analisis skenario. Pada analisis ini tidak hanya sensitivitas
NPV terhadap perubahan-perubahan variabel kunci yang diketahui namun juga rentangan range dari nilai-nilai variabel yang sangat memungkinkan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Tingginya kebutuhan akan energi yang tidak didukung oleh jumlah pasokan yang cukup, menyebabkan terjadinya krisis energi, dimana timbul
kelangkaan akan energi terutama pada energi yang tidak terbarukan, seperti Bahan Bakar Minyak BBM. Hal ini akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat
yakni tingginya harga BBM. Oleh karena itu, perlu adanya sumber energi alternatif yang dapat diperbarui. Sehingga dapat memberikan pasokan energi yang
mencukupi semua kebutuhan masyarakat akan energi. Salah satu sumber energi alternatif yang sedang dikembangkan adalah sumber energi yang berasal dari
biomassa, yaitu biogas. Biogas merupakan sumber energi alternatif yang memiliki keunggulan,
karena dikembangkan dengan teknologi tepat guna serta ramah lingkungan. Pembangunan reaktor biogas di berbagai wilayah khususnya di kawasan
peternakan, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar dapat menghasilkan energi secara mandiri untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan energi
yang diperlukan. Pengembangan biogas ini sekaligus membantu masyarakat peternak untuk mengatasi permasalahan limbah yang dihasilkan oleh usaha
peternakan yang dijalankan serta menghasilkan produk sampingan selain biogas, yaitu pupuk organik yang dapat digunakan untuk lahan pertanian pribadi atau
diperjualbelikan secara komersil. Reaktor biogas yang dikaji adalah reaktor yang terdapat di kawasan
peternakan Kecamatan Cisarua dan Megamendung Kabupaten Bogor yang merupakan anggota dari KUD Giri Tani. Pada kawasan tersebut terdapat tiga jenis
skala reaktor yang dibangun, yaitu skala 5, 7, dan 17 meter
3
. Skala 17 m
3
merupakan reaktor pertama yang dibangun sehingga merupakan reaktor percontohan. Reaktor skala 5 m
3
, dimiliki oleh sejumlah peternak yang memiliki
skala usaha kecil sedangkan reaktor skala 7 m
3
diberikan kepada peternak yang memiliki skala usaha relatif besar.
Pembangunan instalasi biogas tersebut baru berjalan selama dua tahun, dan belum diketahui kelayakannya. Sehingga perlu dianalisis secara lebih lanjut,
karena analisis kelayakan ini penting untuk dilaksanakan dalam upaya pengembangan energi alternatif biogas serta pengaruhnya terhadap usaha
peternakan yang telah dijalankan, khususnya pada usaha peternakan berskala besar yang memiliki reaktor skala 7 m
3
. Perlu diketahui apakah bantuan berupa pemberian reaktor diusaha tersebut memiliki dampak positif dan menguntungkan
untuk tetap dijalankan. Analisis kelayakan dilakukan secara menyeluruh yaitu terhadap usaha
peternakan berskala besar yang menghasilkan susu segar dan limbah ternak serta memanfaatkan reaktor biogas skala 7 m
3
. Aspek yang dibahas terdiri dari dua bagian, yaitu aspek non-finansial yang mencakup aspek Aspek pasar, teknis,
manajemen dan hukum, sosial-ekonomi-budaya, serta lingkungan. Aspek-aspek non-finansial akan dipaparkan secara deskriptif. Sedangkan aspek finansial akan
dilakukan dengan menggunakan perhitungan kriteria investasi yang terdiri dari : NPV, IRR, Net BC serta Payback Period. Perhitungan secara finansial juga
dilakukan dengan incremental net benefit untuk melihat besarnya manfaat yang diperoleh usaha peternakan skala besar karena adanya pemanfaatan kotoran ternak
menjadi biogas. Dalam menjalankan setiap usaha, para pelaku usaha sering dihadapkan
pada situasi risiko dimana terdapat perubahan atau penyimpangan yang terjadi pada usaha diluar dari keadaan yang diperkirakan sebelumnya. Demikian halnya
pada usaha peternakan sapi perah yang rentan akan risiko. Risiko yang dirasakan oleh peternak dan kerap kali terjadi adalah risiko harga output yang dipengaruhi
oleh faktor eksternal dari pasar output, serta risiko produksi susu yang dihasilkan oleh ternak.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, dilakukan analisis skenario, yang dapat digunakan untuk melihat variasi perubahan yang paling mempengaruhi suatu
usaha, yang berasal dari berbagai risiko yang telah terjadi selama jalannya usaha.