4.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi langsung di lokasi penelitian, yakni dengan melakukan wawancara dan pengamatan langsung dengan
berbagai pihak yang terkait di sekitar lokasi penelitian dan juga pihak atau instansi terkait dengan penelitian mengenai proyek pengembangan reaktor biogas. Selain
itu, data juga dikumpulkan melalui penelurusan pustaka ataupun literatur di perpustakaan IPB, instansi terkait dan media internet.
Populasi dari penelitian ini merupakan peternak sapi perah berskala usaha besar dan memiliki satu unit reaktor biogas dengan skala 7 m
3
yang berjumlah lima orang. Pengumpulan data pun dilakukan dengan menghitung seluruh
populasi yang ada atau dengan metode sensus complete enumeration.
4.4. Metode Pengolahan Data
Data serta informasi yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan bantuan komputer, yakni program Microsoft Excel 2007. Data dan
informasi tersebut sebelumnya dikelompokan kedalam biaya dan manfaat, kemudian dilakukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis aspek pasar, teknis, manajemen dan hukum, sosial-ekonomi-budaya, serta lingkungan. Untuk
mengetahui apakah usaha peternakan tersebut layak atau tidak secara non- finansial. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menilai kelayakan usaha
peternakan sapi perah dengan pemanfaatan biogas secara finansial, yakni dengan melakukan perhitungan kriteria investasi.
4.5. Definisi Operasional
4.5.1. Analisis Kelayakan Non Finansial
Penelitian ini akan membahas kelayakan usaha peternakan sapi perah dengan pemanfaatan biogas secara non finansial. Analisis non finansial mencakup
aspek pasar, teknis, manajemen dan hukum, sosial-ekonomi-budaya serta lingkungan. Aspek pasar akan mengkaji pemasaran dari produk yang dihasilkan
oleh usaha peternakan skala besar, dengan menganalisis jumlah permintaan dan
penawaran. Aspek teknis akan membahas mengenai prosedur produksi susu segar seperti pemerahan susu, pemberian pakan hingga proses pembuatan biogas. Aspek
manajemen dan hukum akan membahas mengenai bentuk usaha dari peternakan, jumlah pekerja, pemilik usaha, susunan organisasi usaha hingga pembagian tugas
masing-masing pekerja. Aspek sosial-ekonomi-budaya akan mengkaji dampak dari adanya usaha peternakan terhadap masyarakat sekitar, apakah usaha
peternakan mampu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar atau tidak. Aspek terakhir adalah lingkungan dimana akan
dikaji dampak usaha peternakan sapi perah bagi kondisi dan kelestarian lingkungan di sekitar lokasi usaha peternakan.
4.5.2. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan melakukan perhitungan secara finansial untuk mengetahui kelayakan usaha secara privat, dalam hal ini
kelayakan yang dilihat dari sudut pandang individu atau pelaku usaha peternakan. Perhitungan secara finansial ini menggunakan komponen biaya dan manfaat untuk
memudahkan pengelompokkan kedua bagian tersebut dan juga menggunakan kriteria investasi untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha secara kuantitatif.
4.5.3. Komponen Biaya dan Manfaat
Analisis dilakukan dengan mengelompokkan data yang didapat kedalam komponen biaya dan manfaat. Komponen biaya adalah segala bentuk pengeluaran
yang dilakukan oleh usaha peternakan sapi perah yang memanfaatkan biogas. Pengeluaran ini terdiri dari beberapa bagian yaitu biaya investasi, biaya tetap, dan
biaya variabel. Sedangkan yang termasuk kedalam komponen manfaat adalah segala bentuk pemasukan yang berasal dari produksi, baik itu berupa produk
langsung seperti susu segar ataupun produk pendukung seperti biogas dan limbah biogas.
4.5.4. Kriteria Investasi