3.1.2. Analisis Non Finansial
Pelaksanaan suatu usaha, perlu dianalisis secara menyeluruh untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Analisis
dilakukan tidak hanya pada aspek finansial usaha, namun juga pada aspek-aspek non-finansial suatu usaha.
Aspek non-finansial menurut Nurmalina 2009, terdiri dari berbagai aspek yang mempengaruhi jalannya suatu usaha, yang termasuk kedalam aspek ini
adalah : 1.
Aspek Pasar Aspek pasar dan pemasaran menempati urutan pertama dalam analisis
kelayakan bisnis. Pada tahap ini dibahas mengenai rencana pemasaran output yang dihasilkan, perkiraan jumlah permintaan dan juga penawaran dari
produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh usaha, harga dari produk yang akan dipasarkan dan market share yang bisa dikuasai. Dari segi pemasaran
kegiatan bisnis dapat diharapkan beroperasi secara sehat apabila produk yang dihasilkan mampu mendapatkan tempat dipasaran serta dapat menghasilkan
jumlah hasil penjualan yang memadai dan menguntungkan. Apabila pasar yang dituju tidak jelas, maka risiko dari usaha yang dijalankan akan semakin
besar. 2.
Aspek Teknis Analisa secara teknis berhubungan dengan proses pembangunan suatu usaha
secara teknis dan pengoperasiannya setelah usaha dijalankan. Aspek ini menjelaskan beberapa bagian utama dalam pelaksanaan suatu usaha, seperti
input usaha penyediaan dan output produksi berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa. Analisa ini penting untuk dilakukan, agar dapat mengetahui
apakah secara teknis suatu usaha layak untuk dilaksanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada aspek ini antara lain adalah keadaan geografis,
sumber daya produksi, teknik budidaya, teknik produksi, lokasi usaha, bahan baku yang digunakan, serta pengawasan kualitas produk.
3. Aspek Manajemen dan Hukum
Aspek manajemen dan hukum mempunyai pengaruh yang penting terhadap pelaksanaan usaha. Aspek manajemen mempelajari tentang manajemen
dalam masa pembangunan usaha dan manajemen dalam masa operasi atau produksi. Manajemen dalam operasi menganalisis bagaimana bentuk
organisasi atau badan usaha yang dipilih, bagaimana struktur organisasi, bagaimana deskripsi masing-masing jabatan, serta berapa banyak jumlah
tenaga kerja yang digunakan. Sementara itu, aspek hukum mempelajari tentang bentuk badan usaha yang
akan digunakan, dikaitkan dengan kekuatan hukum dan konsekuensinya. Perencanaan dan pelaksanaan aspek hukum secara baik, akan memudahkan
pelaku usaha untuk menjalankan suatu kegiatan usaha dalam menjalin jaringan kerjasama dengan berbagai pihak lain.
4. Aspek Sosial-Ekonomi-Budaya
Dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya akan dianalisis mengenai seberapa besar suatu usaha yang dijalankan memiliki dampak atau efek sosial, ekonomi
dan budaya terhadap masyarakat keseluruhan. Dalam pelaksanaannya suatu usaha tidak hanya memperhatikan keuntungan pribadi saja. Pada aspek sosial
yang dipelajari adalah penambahan kesempatan kerja atau pengurangan pengangguran. Selain itu, aspek ini mempelajari pemerataan kesempatan
kerja dan bagaimana pengaruh usaha terhadap lingkungan sekitar. Aspek sosial lebih memperhatikan adanya manfaat dan pengorbanan sosial yang
dialami oleh masyarakat disekitar lokasi usaha. Sementara itu, pada aspek ekonomi akan dianalisis mengenai peluang suatu
usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah, pendapatan dari pajak, dan dapat menambah aktivitas ekonomi. Perubahan
dalam teknologi atau peralatan mekanis dalam bisnis dapat secara budaya mengubah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat. Sehingga, dengan
adanya suatu usaha diharapkan dapat lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan dengan kerugiannya.
5. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan mempelajari mengenai pengaruh usaha terhadap lingkungan, apakah pelaksanaan suatu usaha menciptakan lingkungan yang
semakin baik atau justru merusak lingkungan di sekitar lokasi usaha. Setiap pelaku usaha, harus memperhatikan masalah dampak lingkungan yang
merugikan, karena lingkungan itu sendiri nantinya akan mempengaruhi jalannya usaha tersebut dalam jangka panjang.
3.1.3. Analisis Finansial