4.5.4. Kriteria Investasi
Menurut Nurmalina, dkk 2009 metode yang dapat dipakai dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi, atau yang biasa disebut dengan kriteria
investasi, yaitu : 1.
Net Present Value NPV Net Present Value NPV
dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Secara matematis,
perhitungan NPV dapat dirumuskan sebagai berikut :
NPV = ∑
Keterangan : NPV = Net Present Value Rp
Bt = Benefit
atau manfaat pada tahun ke-t Ct =
Cost atau biaya pada tahun ke-t
i = Suku Bunga yang digunakan
t = Tahun ke-
2. Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR adalah tingkat bunga maksimum yang dapat
dibayar oleh suatu usaha untuk sumberdaya yang digunakan, karena usaha tersebut memerlukan dana untuk pemenuhan biaya-biaya operasi dan
investasi dari usaha baru sampai tingkat pengembalian modal. Secara matematis, perhitungan IRR dapat dirumuskan sebagai berikut :
IRR NPV
NPV NPV
Keterangan : IRR =
Internal Rate of Return i
1
= Suku Bunga yang menghasilkan NPV positif i
2
= Suku Bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV
1
= NPV positif NPV
2
= NPV negatif
3. Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio
Rasio ini diperoleh dengan membagi nilai sekarang arus manfaat PV dengan nilai sekarang arus biaya, yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan
antara jumlah biaya yang dikeluarkan pada suatu usaha terhadap manfaat yang akan diperolehnya. Secara matematis, perhitungan Net BC Ratio dapat
dirumuskan sebagai berikut : Net BC
∑ ∑
Bt Ct Bt Ct
Keterangan : Net BC = Net Benefit Cost Ratio
Bt = Benefit
atau manfaat pada tahun ke-t Ct =
Cost atau biaya pada tahun ke-t
i = Suku Bunga yang digunakan
t = tahun ke-1 sampai tahun ke-15
4. Payback Period PP
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. Perhitungan Payback Period
secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Discounted
I
Tahun
Keterangan : I = Nilai Investasi
Ab = Kas Masuk Bersih yang telah di diskonto 5.
Perhitungan Incremental Net Benefit Perhitungan incremental net benefit dilakukan untuk mengetahui besarnya
manfaat yang diperoleh pada usaha peternakan sapi perah skala besar, ketika limbah yang dihasilkan oleh ternak sapi perah dimanfaatkan untuk
menghasilkan biogas. Perhitungan secara matematis dari incremental net benefit
adalah sebagai berikut :
Incremental Net Benefit = Manfaat bersih dengan bisnis - Manfaat bersih tanpa bisnis
Usaha dengan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dikatakan layak ketika perhitungan kriteria investasi dengan menggunakan nilai
incremental net benefit menunjukkan tingkat layak, yakni NPV 0, IRR
≥ discount rate
, Net BC ≥ 1 serta Payback Periode kurang dari umur usaha.
6. Perhitungan Risiko dengan Analisis Skenario
Analisis ini dilakukan untuk melihat tingkat risiko dari usaha peternakan yang memanfaatkan biogas apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan yang
terdapat pada usaha. Perhitungan risiko dilakukan dengan menggunakan tiga skenario kondisi, yakni skenario terbaik tertinggi, skenario terburuk
terendah, dan skenario normal pada dua variabel utama yang mempengaruhi usaha peternakan skala besar yaitu variabel harga jual susu segar dan jumlah
produksi susu segar. Nilai-nilai variabel dalam skenario terburuk dipergunakan untuk memperoleh
NPV terburuk, nilai-nilai dalam skenario terbaik dipergunakan untuk memperoleh NPV terbaik, serta nilai-nilai dalam skenario dasar atau normal
yang paling memungkinkan untuk memperoleh NPV normal. Dengan nilai NPV berdasarkan ketiga skenario tersebut, dapat dilakukan perhitungan
mengenai : a
NPV yang diharapkan NPV yang diharapkan [E NPV] merupakan suatu nilai yang
diharapkan oleh pelaku usaha dari suatu investasi yang ditanamkan pada usaha tersebut. Perhitungan NPV yang diharapkan dapat
dirumuskan sebagai berikut : E NPV
Pi NPVi Keterangan :
E NPV = NPV yang diharapkan
Pi = Probabilitas terjadinya ketiga skenario
NPVi = NPV dari setiap skenario
b Standar Deviasi σ
NPV
Standar deviasi merupakan ukuran satuan risiko terkecil yang menggambarkan penyimpangan yang terjadi dari suatu proyek
investasi. Standar deviasi memiliki makna bahwa semakin kecil nilai standar deviasi maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam
kegiatan usaha. Perhitungan standar deviasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
σ
NPV
∑ Pi NPVi E NPV Keterangan :
σ
NPV
= Standar Deviasi Pi
= Probabilitas terjadinya ketiga skenario NPVi
= NPV dari setiap skenario E NPV
= NPV yang diharapkan c
Koefisien Variasi CV
NPV
Koefisien variasi juga merupakan alat untuk mengukur tingkat risiko yang dihadapi, dimana pengambil keputusan dapat memilih alternatif
dari beberapa kegiatan usaha yang dijalankan dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi di setiap usaha untuk setiap
return yang diperoleh. Semakin kecil niali koefisien variasi maka semakin rendah risiko yang dihadapi. Perhitungan koefisien variasi
dapat dirumuskan sebagai berikut : CV
NPV
σ
NPV
E NPV Keterangan :
CV
NPV
= Koefisien Variasi E NPV
= NPV yang diharapkan σ
NPV
= Standar Deviasi Perhitungan terhadap setiap skenario dilakukan dengan menggunakan data
harga jual susu dan jumlah produksi dari ketiga skenario yang ada, dengan menggunakan time frame dua tahun yakni dimulai dari para peternak yang
tergabung kedalam KUD Giri Tani memasarkan susu segar ke Cimory serta
saat peternak mulai memanfaatkan limbah kotoran ternak untuk menghasilkan biogas.
4.5.5. Asumsi Dasar